Tampilkan postingan dengan label Do It Yourself - DIY. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Do It Yourself - DIY. Tampilkan semua postingan

Rabu, Januari 13, 2021

Cara membuat penguin dan ikan dengan mudah


Ini adalah tutorial cara membuat origami ikan dengan gampang. Dalam menjelaskan cara origami penguin yang paling mudah ini, diawali dari keinginan Kak Arvin berbagi pengetahuan tentang cara membuat penguin dan ikan dengan mudah. Semoga penjelasan tentang cara membuat penguin dan ikan dengan mudah dan cepat ini dapat menginsprasi anak-anak, terutama siswa TK, untuk mencoba mempelajari cara membuat origami ikan dengan mudah dan cepat termasuk membuat origami penguinnya. Semoga penjelasan tentang cara membuat penguin dan ikan dengan gampang ini bisa bermanfaat. Silakan simak di link video kami berikut

Selasa, Desember 29, 2020

Membuat handphone holder untuk sepeda mudah dan aman


Tutorial membuat handphone holder untuk sepeda mudah dan aman ini berawal dari kebutuhan saya ingin membeli HP holder yang murah, aman dari jambret, tapi gampang dilepas saat turun dari sepeda. Barang-barang yang dijual di lapak online masih belum cukup memenuhi kebutuhan yang saya maksudkan tersebut. Akhirnya, oleh karena di rumah juga banyak botol plastik, maka saya memutuskan untuk membuat hp holder untuk sepeda murah dan aman secara mandiri. Ternyata ketika saya membuat hp holder untuk sepeda aman dan mudah ini membutuhkan tiga kali percobaan dan akhirnya bisa mendapatkan hasil yang saya inginkan.


Penjelasan selengkapnya, bisa disimak di link video kami berikut ini

Sabtu, Juli 15, 2017

Memperbaiki Kolam Ikan Rumahan

Ide untuk membuat kolam ikan rumahan ternyata yang memenangkan hati saya ketimbang menggunakan paralon-paralon untuk kebun hidroponik. Bukan karena masalah tidak ada minat, hanya saja rumah saya banyak ditutupi bayangan bangunan sehingga sulit mendapat sinar matahari untuk kebun hidroponik. Tapi meskipun begitu masih ada keinginan untuk membuat dan mencoba kebun hidroponik yang sesuai dengan kondisi rumah saya.

Sehingga setelah meminjam mata bor hole saw milik kantor dari Bapak Buaji, akhirnya saya kembalikan lagi ke beliau pada tanggal 14 Juli 2017 saat kantor masih persiapan untuk tahun ajaran baru 2017-2018 semester 1 di depan kantor litbang. Siapakah Bapak buaji itu? Kita tidak bahas di artikel ini ... hehehe.

Mata bor hole saw itu hanya saya gunakan untuk membuat 1 lubang di timba filter besar kolam ikan. Lubang itu sebagai tempat jalan pipa air back wash yang saya arahkan ke pohon mangga depan rumah. Yah lumayan buat pupuknya pohon mangga saya sekalian saat back wash. Tidak banyak yang berubah dari rakitan filter kolam ikan saya. Hanya itu saja.

Sekarang ini kolam ikan saya berisi hanya 60 ekor ikan nila, campur dengan 4 ekor ikan komet. Rencananya ya hanya ikan nila sajalah yang akan dikonsumsi, masak ikan hias kometnya yang dimakan ... hihihi.

Tapi ya begitulah, karena pada kolam berukuran 2 x 1 meter dengan kedalaman air 30-50 cm ini berisi 60 ekor ikan, dan sifat ikan nila yang agresif, maka beberapa ikan nila yang kecil kena bullying dari teman-teman ikan nila lainnya. Sudah 7 ekor ikan mati karena praktek bullying. Pakan saya berikan 3 kali sehari, tapi entah mengapa masih ada ikan nila yang suka mem-bully temannya. Hadah. Saya belum memiliki ide untuk mengatasi ini.

Tapi saat melihat masih banyak ikan yang bersliweran di kolam, berenang ke sana ke mari, dan antusiasme para ikan nila saat jam makan yang tinggi, membuat saya masih terhibur. Terutama untuk mengajarkan ke anak saya yang masih 3 tahun tentang kealaman, dalam hal ini pentingnya merawat hewan peliharaan dan bagaimana cara merawatnya.

Senin, Juni 19, 2017

BUBBLE DARI GULA

Fuuuuuh ... mas Arvin meniup mainan bubblenya. Bubble pun bertebaran. Akhir-akhir ini, mas Arvin senang bermain bubble atau gelembung sabun. Tetangga ada yang jualan bubble seribuan dalam kemasan botol di tokonya. Tapi karena saking senangnya, dua hari sudah habis dimainkan mas Arvin. Daripada begitu mending bikin saja sendiri, lebih murah.

Seperti gampang bikinnya, ternyata kalau tidak tahu caranya ya bubblenya tidak pernah berhasil jadi banyak ketika ditiup. Tetangga saya ada yang coba bikin dari sunlight saja yang diencerkan dengan air. Ternyata tidak bisa berhasil seperti yang diinginkan alias tidak bisa ditiup. Setiap kali ditiup bubble langsung pecah. Ternyata bahan yang dibutuhkan tidak hanya sunlight dan air, tapi juga ... GULA.

Yup, betul sekali. Sebenarnya bukan gula tapi gliserin. Tapi gula lebih mudah didapatkan karena sudah tersedia di rumah. Hasilnya juga bagus kok asal perbandingannya yang tepat. Beberapa kali saya membuat, dan alhamdulillaah selalu berhasil, dengan perbandingan gula : sunlight : air = 1 : 1 : 9. Saya biasanya menggunakan takaran sendok makan, dengan perbandingan tersebut, bisa untuk 1 botol kemasan bubble yang dijual di toko tadi. Lumayan :)

Lebih jelasnya cara bikinnya seperti ini:
1. Panaskan air secukupnya hingga mendidih.
2. Masukkan air yang mendidih ke wadah yang sudah disediakan dan segera campur dengan gula sesuai perbandingan tadi.
3. Aduk hingga gula benar-benar sudah larut.
4. Lalu segera masukkan sunlight sesuai perbandingan. Aduk sampai gula benar-benar terlarut.
5. Masukkan ke dalam wadah atau botol yang sudah disediakan. Hati-hati jika larutan gula dan sunlight tersebut masih panas. Tunggu sampai dingin sebelum digunakan untuk bermain.

Rabu, Maret 22, 2017

Mengapa Tanah Rusak Tanpa Pohon

Pada artikel berikut ini, saya ingin berbagi tentang lembar kegiatan siswa yang saya buat untuk mengajarkan tentang ketahanan tanah terhadap erosi menggunakan model erosi. Model erosi ini menggunakan alat dan bahan yang sederhana dan mudah diperoleh. Semoga bisa cukup membantu teman-teman sesama tenaga pendidik, khususnya di lingkungan sekolah dasar kelas 4, yang sedang mencari ide bagaimana membuat media belajar untuk kompetensi dasar "Mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor)". Targetan media pembelajaran ini adalah membantu memahamkan siswa mengapa tanah dapat rusak tanpa pohon.

Tujuan: menguji ketahanan tanah terhadap erosi

Alat dan bahan:

  1. 3 botol kemasan 1,5 L
  2. 3 gelas plastik
  3. 3 botol kemasan sedang berisi air kran penuh
  4. dua ikat sayur bayam/kangkung
  5. gunting
  6. tanah 3 kresek kecil


Cara kerja:
  1. Buatlah tiga wadah tanah menggunakan botol 1,5L. lihat gambar di bawah ini.
  2. Salah satu siswa bertugas memegangi gelas di tiap bagian ujung botol kemasan 1,5 L untuk menampung air yang keluar. Lihat gambar! 
  3. Siswa lain menuangkan air ukuran sebotol sedang secara merata di wadah pertama yang berisi tanah saja.
  4. Perhatikan dan catat kondisi air dan tanah yang keluar dari wadah pertama.

Selasa, Februari 14, 2017

Simple Water Rocket

Peluncur dan roket air sederhana

Alat dan bahan:
1. untuk membuat peluncur
  • 4 tutup pipa ½”
  • 1 tube dari ban dalam bekas
  • sedikit potongan balon karet (optional)
  • bor dan mata bor seukuran tube (jika ada), atau menggunakan baut (seukuran tube) dan tang
  • pipa paralon ½” kurang lebih 1 m
  • 3 pipa T ½”
  • lakban hitam
2. untuk membuat roket
  • lakban hitam
  • kardus bekas
  • gunting atau cutter
  • 2 botol plastik bekas ukuran 1.500 ml
  • lem tembak (optional)
3. spidol dan penggaris
4. pompa angin

Langkah-langkah pembuatan peluncur roket air
Pertama, ambil bagian tube dari ban bekas dalam dengan cara mengguntingnya. Gunting melingkar seukuran diameter lubang pipa paralon ½”
Kedua, rakit pipa paralon ½”, pipa T, dan tutup pipa seperti gambar berikut ini. Pipa paralon yang paling panjang digunakan sebagai meriamnya berukuran panjang 30 cm.
Ketiga, salah satu tutup pipa dilubangi menggunakan bor. Jika tidak ada bor maka kita bisa menggunakan baut yang dipegang dengan tang lalu dipanaskan. Buat lubang dan pasang tube seperti gambar berikut ini. Pastikan tube terpasang rapat.
Keempat, jika bentuk rakitan peluncur sudah benar maka lebih amannya dipasang ulang menggunakan lem pipa. Tapi sebenarnya jika tekanannya udara nantinya rendah maka masih aman tanpa lem pipa, seperti peluncur saya ini.
Kelima, pasang botol pada pipa meriam dan beri tanda menggunakan spidol sejauh mana pipa meriam masuk pada botol.
Keenam, pada bagian pipa yang sudah ditandai, balut dengan lak ban hitam sampai setebal diameter lubang tutup botol. Hal ini agar botol saat dipasang bisa tertutup rapat. Lihat gambar berikut ini.

Langkah-langkah pembuatan roket air
Pertama, gambar sirip pada karton lalu digunting. Jadikan sirip pertama yang sudah jadi sebagai pola untuk sirip yang berikutnya.

Kamis, Juli 28, 2016

Buku Lirik dan Not Lagu Anak

Endraswara (2009: 66) mengatakan bahwa yang disebut lagu anak-anak ialah lagu yang bersifat riang dan mencerminkan etika luhur. Lagu anak merupakan lagu yang biasa dinyanyikan anak-anak. Sedangkan Murtono (2007: 45) menjelaskan bahwa syair lagu anak-anak berisi hal-hal sederhana yang biasanya dilakukan oleh anak-anak.

Pada tahun 1960-an, lagu anak-anak mulai bermunculan di negeri ini. Dan bisa dikatakan bahwa pada tahun 1980 sampai dengan tahun 2000 adalah masa kejayaan lagu anak-anak. Pada masa itu banyak bermunculan penyanyi-penyanyi cilik dan pencipta lagu anak-anak seperti A. T. Mahmud, Papa T Bob, Pak Kasur, Bu Kasur, Didi Kempot, Nomo Koeswoyo, dan lain-lain. Lagu anak-anak tersebut dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak, antara lain perkembangan fisik, motorik, kognitif, psikomotorik, bahasa, dan khususnya aspek-aspek sosial.

Menurut Masitoh, dkk dalam bukunya yang berjudul “Strategi Pembelajaran TK”, menjelaskan bahwa manfaat bernyanyi antara lain dapat menenangkan anak, mengatasi kecemasan ketika anak merasa tidak nyaman,sebagai alat untuk mengekspresikan perasaan, dan dapat membantu perkembangan daya ingat anak.

Sedangkan Fathur Rasyid dalam bukunya yang berjudul “Cerdaskan Anakmu dengan Musik” menjelaskan bahwa menyanyi banyak manfaatnya antara lain:

  1. Mendengar dan menikmati nyanyian
  2. Mengalami rasa senang ketika bernyanyi bersama
  3. Mengungkapkan pikiran, perasaan dan suasana hati
  4. Belajar mengendalikan suara
  5. Mengeksplorasi rasa dalam diri
  6. Kemampuan memperagakan
  7. Kemampuan berkreativitas
  8. Memperkenalkan pemahaman sisi kemanusiaan
  9. Kepekaan rasa
  10. Konsentrasi yang terarah
  11. Menanamkan kreativitas
  12. Menambah perbendaharaan kata
  13. Dapat menyehatkan
  14. Bisa mengontrol perkembangan.

Dengan mempertimbangkan manfaat mendendangkan lagu anak-anak di atas, akhirnya saya memutuskan untuk mengumpulkan beberapa lirik lagu anak-anak dalam bentuk buku yang disertai not angka lagu. Saya berhasil mengumpulkan 26 lagu saja. Sebenarnya ide ini dimulai dari inisiatif istri saya yang ingin mengajarkan lagu anak-anak menggunakan alat musik pianika kepada anak kami. Silakan diunduh atau di-download gratis. Setelah diunduh, silakan diprint dan dijilid. Beres ^_^.

Download Buku Lirik dan Not Lagu Anak di sini.

Rabu, Juni 01, 2016

Main Jaranan

Yeeehaaa .... ketoplak ... ketoplak ..
Namaku KUTAM, singkatan dari kuda hitam. Aku itu kuda mainan dari barang bekas. Mas arvin sayang sama aku. Pertama kali aku dibuatkan sama ayah, mas arvin bawa aku tidur bersamanya. Diberi minum (pura-pura). Diberi makan (pura-pura). Dilempar (beneran) ... "lhoo, jatuh", katanya.

Gampang banget cara membuatku. Sebagai teman imajinasi yang asyik buat bermain, tak lama kok membuatku. Bahan-bahan yang dibutuhkan hanyalah sebagai berikut:
  1. lakban warna hitam (atau apalah terserah yang bisa merekat atau melapisi kotak kardus)
  2. minimal dua kardus bekas kemasan. Bisa menggunakan yang biasanya untuk mengemas spaghetti, pasta gigi, atau apalah yang berbentuk balok berukuran sedang. Kalau ayah pakai kardus bekas kemasan botol dan kardus bekas kemasan charger laptop. Ini digunakan untuk bentuk leher dan kepalanya.
  3. double tape, isolasi, atau lakban bening. Untuk merekatkan gambar mata, telinga, lubang hidung, dan mulut KUTAM.
  4. kertas gambar atau bekas kalender tebal warna putih untuk tempat menggambar bentuk mata, mulut, telinga, dan hidung.
  5. spidol untuk menggambar.
  6. kertas emas untuk rambut KUTAM. Kalau ayah pilih warna silver (sisa bikin mainan sebelumnya: magnet maze wall)
  7. satu kalender bekas yang masih utuh (tanpa kawat gantungnya) untuk membuat gulungan kalender berbentuk tongkat memanjang.
  8. Tali rafia secukupnya untuk ekor KUTAM.

Gampang banget cara membuat KUTAM. Langkah-langkah:

Kamis, Mei 12, 2016

Old Tyre Rocking Toy

Rocking Duck
Old Tyre Rocking Toy ... sama saja artinya dengan mainan kuda-kudaan dari ban bekas ^_^. Atau lebih tepatnya bebek-bebekan ... hehehe ... karena buatan saya lebih mirip bebek ketimbang kuda ^_^ .

Oke, ceritanya begini (silakan skip paragraf ini kalau tidak ingin didongengi dulu ... hehehe). Suatu ketika saya ajak mas Arvin (22 bulan) ke playground. Dia senang naik kuda-kudaan di playground, sedangkan di rumah dia punya mobil-mobilan tunggangan yang bergerak maju mundur, bukan naik turun. Semenjak itu, setiap kali naik mobil-mobilan, mas Arvin suka menggerakkan naik turun mobil-mobilan tunggangannya saat dinaiki. Walhasil, suara bruak-bruak-bruak menyertai. Kalau ini dibiarkan, bisa jadi mobil-mobilannya tidak akan lama lagi rusak. Saat itu saya bertanya ke dia, “Mas Arvin suka kalau ayah buatkan kuda-kudaan?”. Dan dia menjawab, “mau … suka”. Saat itulah saya berniat untuk membuatkan kuda-kudaan dengan bahan yang murah, mudah, dan memanfaatkan barang-barang bekas untuk didaur ulang. Yah, hitung-hitung mengajari anak untuk berkreativitas dan cinta lingkungan. ^_^

Setelah melakukan browsing sana-sini untuk mencari inspirasi, akhirnya saya menemukan ide untuk menggunakan ban luar mobil bekas sebagai alasnya. Bahan selengkapnya untuk membuat kuda-kudaan, antara lain:

  1. 1 ban luar mobil bekas. Awalnya saya ingin pakai ban bekas truk, tapi urung sebab meskipun bekas harganya yang agak mahal Rp50.000. Akhirnya saya mendapatkan ban mobil bekas berukuran tebal 185 mm dan diameter 700 mm, seharga Rp21.000. Tapi yang dipakai nanti hanya sepertiganya saja, sisanya bisa digunakan untuk ide proyek lain. Belum ada ide ^_^. So, technically … it’s only cost Rp7.000 for the tyre.
  2. 1 papan triplek eceran berukuran lebar 18 cm dan panjang 1 m seharga Rp15.000.
  3. 2 kayu meranti eceran masing-masing Rp6.000 dengan ukuran 4 cm x 6 cm dengan panjang 1 meter.
  4. Sekrup panjang 7 cm (20-25 biji) dan 5 cm (5-10 biji). Total kurang lebih Rp5000.
  5. 4 ring seukuran diameter sekrup. Saya beli di bengkel motor. Di toko material tidak ada.
  6. Cat minyak warna kuning (kaleng sedang) dan orange (kaleng kecil), atau sesuai selera. Kebetulan saya punya sisa cat minyak tersebut. Kalau beli habis sekitar Rp17.000.
  7. Flannel warna putih dan hitam secukupnya untuk membuat mata, atau terserah menggunakan apa untuk hiasan matanya. Kebetulan saya punya sisa kain kerajinan flannel, jadi langsung saja saya pakai.
  8. Lem UHU untuk menempelkan flanel.

Total harga seluruh bahan berkisar Rp50.000. Hasilnya cukup kuat, bagus, dan murah. Saya pernah cek harga kuda-kudaan yang baru. Harganya tentunya jauh lebih mahal sekitar Rp350.000. Beli secondnya pun ada, tapi tetap saja masih mahal Rp200.00-an. Ada sih yang jual kuda-kudaan second lumayan murah tapi bahannya dari kayu tipis, harga Rp70.000. Jadi ya kalau dihitung-hitung, kalau bisa bikin sendiri, terbukti masih banyak untungnya.

Langkah-langkah pembuatan kuda-kudaan
(tapi hasilnya bukan kuda, mirip bebek-bebekan, ... lebih lucu ^_^ )

Sabtu, April 16, 2016

Homemade Recycled Kid Slide

PEROSOTAN dari Barang Bekas

Pagi-pagi sekali, mas arvin bangun ... "yah yah yah" sambil nunjuk perosotan, belum mandi tapi sudah ingin perosotan. :D ... hehe2. Mas arvin lagi senang main perosotan ala ayah, daripada beli lebih baik bikin sendiri, gratis :D ... recycled things.

Bahan untuk tangga: kursi yang kakinya sdh "sengkleh" dipotong dibalik dan bantalan kursi diubah letaknya. Bahan untuk perosotan: papan kayu bekas meja belajar dengan pegangan perosotan dari potongan kaki kursi tadi. Batasan perosotan agar mas arvin tidak tergelincir keluar, dari kayu sisa proyek kolam ikan terpal depan rumah.

yup, daripada beli ...  mahal, bayangkan saja perosotan yang second saja paling murah Rp1,2 juta. wik wik wik .. lebih baik yang gratisan saja hehehe ^_^

main yuk ^_^



Rabu, April 06, 2016

DIY Balancing Board Game untuk Balita

Anak saya usia 20 bulan menunjukkan perkembangan yang baik di kemampuan motorik halusnya, alhamdulillaah ... namun sepertinya masih perlu dikembangkan di kemampuan motorik kasarnya. Keterampilan motorik kasar adalah keterampilan yang melibatkan kelompok otot besar seperti berjalan, naik turun tangga, berlari, melompat, memanjat dan lain-lain ... termasuk naik sepeda.

Dalam hal keseimbangan, sebenarnya sudah cukup bagus, hanya saja karena dia mulai tertarik dengan naik sepeda, saya ingin lebih meningkatkan kemampuan dalam menjaga keseimbangannya, dan juga memperkuat otot kakinya.

Kemudian saya tertarik untuk membuat Balancing Board Game menggunakan pipa bekas di rumah dan papan kayu meranti Rp 10.000 ... murah meriah ^_^ . Ide ini saya peroleh setelah melihat tayangan youtube tentang cara para pecinta skateboard melatih keseimbangannya. Tapi ketika saya coba sendiri memainkannya, Balancing Board Game ini ternyata terasa juga efeknya di otot kaki.

Namun karena ini untuk balita, perlu sedikit modifikasi agar lebih aman, yaitu dengan memberikan bantalan kaki sehingga tidak mudah terpeleset di permukaan papan, efamet agar mainan tidak bergeser, serta memberikan tambahan sekrup yang ditanam di bagian tumpuan agar pipa tidak bergeser. Sehingga hasilnya seperti papan jungkat-jungkit mini ^_^ .

Sepertinya mudah memainkannya, tetapi bagi usia balita hal itu merupakan tantangan bagi mereka. Hal tersebut terbukti putra saya dan beberapa balita lainnya yang bermain di rumah, tidak langsung bisa menggunakan tanpa pegangan. Namun jika sudah sering dicoba, maka mereka bisa juga. Mungkin butuh sekitar 5 - 6 hari tergantung usianya juga.

Bahan:
  1. Pipa paralon 2"-2,5"
  2. cat kayu
  3. kain perlak atau karet
  4. sekrup sepanjang diameter pipa paralon yang digunakan.
  5. kayu papan meranti.
  6. air, semen, dan pasir secukupnya.
  7. kawat
  8. tutup pipa paralon
Cara membuatnya:
  1. Papan meranti dicat

Kamis, Maret 24, 2016

Mencoba Fun Handprint Activity

Judul lukisan: "Obok-obok kolam ikan"
oleh Ayah dan mas Arvin
Fun handprint activity (masih belajar, edisi mencoba ^_^ ) ... karya ayah dan arvin. Handprint bunda di lembar berikutnya ya ... tempatnya sudah nggak cukup, bun :D hehehe.

Apa sih manfaatnya kegiatan handprint ini?
Fun handprint activity termasuk dalam kategori keepsake crafts (keepsake = kenang-kenangan. Craft = kerajinan). Kegiatan ini bisa digunakan untuk merekam pertumbuhan anak. Tidak hanya handprint tetapi bisa juga footprint. Hasil karya ini bisa digunakan sebagai pajangan yang unik dan bisa juga sebagai bahan cerita dan diskusi orang tua ke anak, terutama ketika anak menginjak di usia berikutnya. Ketika anak diajak untuk mengamati dan membandingkan hasil handprint atau footprint dari bulan ke bulan, orang tua bisa menjadikan hasil karya ini sebagai pengantar diskusi tentang pertumbuhan yang sedang dialami oleh si kecil. Diskusi ini bisa dikembangkan bahwa seiring dengan pertumbuhannya, perkembangan kemampuannya juga bertambah, dan seyogyanya termasuk tanggungjawab dan kemandiriannya pula.

Dengan kata lain, hasil karya handprint dan footprint bisa menjadi salah satu media pembelajaran nilai-nilai dan pengetahuan dari orang tua dan anak. Dari interaksi ini anak bisa mendapatkan pengetahuan yang berharga dan interaksi yang berkualitas dengan orang tuanya, serta dapat pula meningkatkan kemampuan berbahasanya. Menurut Keith Topping, seorang profesor di Sekolah Pendidikan di Universitas Dundee - UK, bahwa kualitas interaksi antara orangtua dan anak yang tinggi terbukti lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan bahasa anak dibanding banyak waktu yang dihabiskan bersama anak dengan kualitas interaksi yang rendah.

Oke sekilas saja mengenai manfaatnya. Untuk membuat keepsake craft semacam handprint ini, tidak perlu bahan-bahan yang mahal atau sulit dicari. Gunakan saja apa yang ada di sekitar kita.

Bahan:

  1. kalender 2016, bisa juga kalender bekas. Gunakan yang model digantung di dinding.
  2. cat air dan kuas
  3. kertas asturo putih
  4. lem kertas atau doubletape

Langkah-langkah:

  1. Tempelkan kertas asturo di kalender. Kalau tanggalnya masih dipakai (punya saya kalender 2016) ya ukur dulu kertas asturonya dan sesuaikan sebelum di tempel sehingga hanya menutupi gambar kalender dan tidak menutupi bagian tanggalnya.
  2. Imajinasikan dulu gambar apa yang ingin dibuat. Diskusikan dulu dengan pasangan Anda dan anak Anda.
  3. Basahi tangan si kecil dengan air dan beri cat air dan ratakan di telapak tangannya. Tempelkan telapak tanggannya ke atas kertas asturo.
  4. Hias handprint yang sudah dibuat. Bentuk menjadi beraneka ragam gambar, misalkan gambar ikan, gurita, dan lain sebagainya.

tanda tangan pelukis ^_^
Kami masih belajar, judulnya "Obok-obok kolam ikan" (padahal waktu itu inginnya gambar rumput laut dan ikan" ... hehehe), dan menurut kami hasilnya masih kurang memuaskan ^_^. Tapi si kecil sudah senang setiap kali melihat lukisan tangannya dan berceloteh (belum jelas) seraya menjelaskan bahwa itu lukisannya. Apalagi waktu itu saya ajak untuk menuliskan tanda tangannya, saya kasih contoh dan si kecil menirunya. Tanda tangan anak saya lucu. :D ... "bagus mas tanda tangannya"

Sebagai bahan inspirasi bentuk lukisan apa saja yang bisa dibuat, berbagai macam bentuk handprint dan footprint lainnya bisa dilihat di sini:

Senin, Maret 14, 2016

Tips Membuat Bookshelf untuk Anak

Sudah lama kami ingin memiliki rak buku atau bookshelf, namun baru kali ini kami menemukan cara membuat bookshelf yang mudah, murah, dan menarik. Koleksi buku jika diletakkan di laci-laci yang tertutup tampaknya kurang memotivasi kami untuk membaca lagi. Ini karena mata ini tidak leluasa melirik buku-buku tersebut kembali. Apalagi pas butuh, agak susah mencari-cari terlebih dulu di dalam laci.

Nah, terlebih sekarang ini kami memiliki putra yang usianya masih 20 bulan, juga mulai gemar dengan buku bacaan. Dia mulai menyenangi buku-buku cerita atau dongeng yang kami bacakan. Sesekali dia juga bertingkah seolah-olah sedang membaca buku dongeng yang sedang dia pegang ^_^. Sayang jika hobby bagusnya ini tidak didukung.

Oleh karena itu kami merasa rak buku menjadi kebutuhan kami karena manfaatnya yang cukup penting untuk anak kami, di antaranya:
  1. Mempermudah dia menemukan buku-buku cerita yang dia ingin baca (dengar) kembali. 
  2. Membiasakan diri untuk merapikan kembali buku-buku sesuai tempatnya (rak buku atau bookshelf)
  3. Mengajarkan  salah satu konsep matematika, yaitu mengelompokkan. Konsep matematika untuk anak-anak balita bukan hanya sekedar menghitung, tetapi bisa juga dengan mengelompokkan barang-barang dengan tepat, semisal buku-buku ditempatkan di rak buku, sedangkan mainan-mainan di keranjang mainan.
  4. Merangsang putra kami untuk gemar membaca. Hal ini bagi kami penting sekali. Manfaat membaca di antaranya adalah untuk perkembangan bahasanya, melatih memusatkan perhatiannya, menghubungkan informasi, serta mengembangkan kecerdasan sosial dan kognisinya.
  5. Ke depannya, rak buku tersebut bisa menjadi tempat dia meletakkan hasil karya tulisannya sendiri atau sebagai tempat buku-buku referensi untuk proyek-proyek karya dia lainnya. We hope so, insyaAllaah ... amiin.
Hal-hal tersebutlah yang membuat kami ingin segera membuat rak buku. Kami ingin memulai dari rak buku untuk anak kami yang tentunya sesuai dengan budget yang ada :D ... hehehe

Dari hasil searching kesana-kemari, ada rak buku yang cukup simple, mudah untuk dibuat, dan bagus. Rak buku tersebut menggunakan talang air. Yup, betul sekali, talang air yang biasanya untuk mengalirkan air dari genteng rumah bisa dirubah manfaatnya menjadi sebuah rak buku yang menarik.

Tutorial yang saya temukan di youtube kebetulan dari negeri paman Sam, mereka rata-rata menggunakan talang air dari bahan seng. Sedangkan di Indonesia, talang air dari bahan PVC, ada yang berbentuk setengah lingkaran dan ada yang kotak. Saya pakai yang kotak.

Bahan yang dibutuhkan:
  1. Talang air yang bagus untuk membuat rak buku adalah yang kuat dan tidak mudah melar, biasanya merek Masp*on yang bagus. Harganya Rp91.000 (per 4 meter) saat membelinya di bulan Maret 2016.
  2. Tutup talang. Setiap rak membutuhkan sepasang tutup talang.
  3. Lem PVC
  4. Sekrup untuk memasang rak talang.
  5. Fisher (jika dibutuhkan). Ini untuk menguatkan posisi sekrup di dinding.
  6. Cat minyak untuk mewarnai talang agar bagus.
  7. Manik-manik, kain flanel, dan lem tembak (jika dibutuhkan) untuk menghias rak buku.

Langkah-langkah:

Selasa, Maret 01, 2016

Simple Marble Runs for Kids

Simple marble runs for kids, terinspirasi setelah melihat si kecil suka menuang-nuang air dari satu tempat ke tempat lain, memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain, akhirnya saya jadi bikin permainan ini di rumah. Apalagi ruang bermain dan belajar si kecil (yang sebenarnya adalah ruang tamu :D ) masih banyak space di dinding-dindingnya yang bisa dimanfaatkan untuk tempat permainan ini. Ruang tamupun bertambah satu permainan lagi ... hihihi ... kalau ada tamu insyaAllaah tidak bisa duduk, karena asik ikut mainkan marble runs juga, selain karena juga di ruang tamu tidak lagi disediakan kursi duduk ... wkwkwk.

Cukup mudah membuat lintasan untuk marble runs. Pada intinya adalah bagaimana kelereng tetap bisa menggelinding pada lintasan yang dibuat. Sehingga kemiringanan lintasan sangat berpengaruh pada kecepatan menggelinding kelereng (marble) tersebut. Boleh pakai busur, atau cukup dikira-kira, trial and error terus diperbaiki lagi di kemiringan yang pas sesuai kebutuhan. Pada dasarnya permainan ini memanfaatkan energi kinetik dan energi potensial benda. Energi potensial adalah energi yang dimiliki suatu benda karena memiliki ketinggian tertentu dari tanah. Energi potensial ada karena adanya gravitasi bumi. Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena geraknya.

Jika kecepatan yang dihasilkan bisa tinggi, maka kita bisa membuat si kelereng melompat jauh, melayang di udara, dan jatuh di lintasan lain. Seru! Dan masih banyak lagi modifikasi yang bisa kita berikan pada arena lintasan ini, misalkan:

  1. dilengkapi dengan xylophone yang bisa berbunyi ketika dilintasi kelereng.
  2. bel atau lonceng yang berbunyi ketika dibentur kelereng.
  3. arah gelinding kelereng yang bisa dibolak-balik dengan menggunakan lintasan lengkung.
  4. kelereng berputar-putar pada corong sebelum jatuh ke lubang di bagian tengah corong.
  5. kelereng melewati lorong tersembunyi.
  6. kelereng jatuh bebas, dan lain sebagainya

Bahan yang digunakan tidak harus baru atau beli. Saya sendiri hanya beli kelereng dan isolasinya saja, sedangkan yang lainnya dari barang bekas untuk dibuat sebagai bahan lintasan. Bahan-bahan bekas yang saya pakai antara lain

Senin, Februari 22, 2016

Magnetis Game Melatih Tangan Anak

Ide membuat mainan ini berawal dari keinginan kami untuk melatih dan meningkatkan kemampuan motorik halus anak kami. Kemampuan motorik halus adalah aktivitas motorik yang melibatkan aktivitas otot-otot kecil atau halus, gerakan ini menuntut koordinasi mata, tangan dan kemampuan pengendalian gerak yang baik yang memungkinkannya untuk melakukan ketepatan dan kecermatan dalam gerakannya. Kemampuan motorik halus sangat penting karena kemampuan ini sering digunakan baik dalam kegiatan sehari-hari maupun akademik, contohnya mengikat tali sepatu, mengkancingkan baju, menarik resleting, persiapan dalam menulis permulaan, mewarnai gambar, menggunting gambar dan menempelkannya di kertas. Mengingat pentingnya hal tersebut, kami memutuskan untuk menyediakan game sebagai media latihan motorik halus yang menyenangkan.

Awalnya kami ingin beli jadi saja, searching di toko mainan anak online, melihat contoh-contohnya, dan membandingkan harganya. Ternyata tidak ada satu pun yang kami rasa mantap secara bentuk produk dan harganya. Lalu kami putuskan untuk bikin sendiri saja. Sepertinya lebih murah. (Dan ternyata memang sangat amat murah 6 kali lipat lebih murah dari yang dijual baik oleh toko online maupun offline). Magnetis game untuk melatih tangan anak kami ini, kami beri nama Magnet Maze Wall.

Bahan
  1. Enam atau tujuh lembar kardus bekas ukuran 30 cm x 50 cm, harga Rp 0 (cari-cari di gudang).
  2. Akrilik ukuran 30 cm x 50 cm, harga Rp 30.000.
  3. Lem putih merek Ra*awali (cuma butuh dikit, sekitar seperempat bungkusnya).
  4. Enam biji sekrup panjang dan 2 biji sekrup pendek.
  5. Pipa 1/2" bekas, atau kotak karton kemasan kecil.
  6. Kertas hias atau kalender bekas.
  7. Kawat tipis untuk bola-bolanya, atau bisa juga bola-bola klaker sepeda motor yang rusak.
  8. Lem tembak
  9. Satu magnet bundar kecil, harga Rp 2.500.

Langkah-langkah
  1. Tumpuk dan beri lem putih di tiap lembaran kardus bekas tersebut hingga menjadi satu.
  2. Lapisi dengan kertas hias atau kalender bekas. Rekatkan dengan lem.
  3. Buatlah gambar maze yang diinginkan di atas kertas hias tersebut. Kemudian

Senin, Januari 25, 2016

Sistem Aduk Bio Filter System

Bingung juga saat bikin judul yang pas dan disukai google, pada intinya artikel ini sebuah sharing pengalaman saya dalam membuat filter atau penjernih kolam ikan yang ada di rumah. Filter yang saya buat memadukan swirl filter dan bio filter dalam satu wadah yang dapat dibuat sendiri dengan mudah dengan ongkos relatif murah, pakai bahan seadanya di rumah dan di toko bahan bangunan ... hehe alias mau gak mau kalau gak punya ya harus beli .... atau minta :D.

Sederhananya bentuk filter saya kurang lebih seperti ini:
Sistem filter yang saya gunakan pada prinsipnya adalah sistem mekanik dan sistem biologi.

Sistem mekanik yang saya terapkan yaitu sistem swirl filter (sistem aduk). Swirl (bahasa indonesia: mengaduk) artinya air yang berasal dari pompa ke filter dibelokkan arah alirannya sehingga membentuk pusaran air. Mirip seperti kita mengaduk air di dalam timba. Hal ini menyebabkan kotoran berupa partikel-partikel yang tersedot pompa akan tetap berada di dasar wadah filter.

Sedangkan sistem biologi, bio filter system, adalah filter yang menggunakan bakteri Nitrosomonas sp, pengurai amonia, yang hidup dan berkembang biak alami di media yang disediakan. Media saya adalah bioball. Hal ini menyebabkan air kencing ikan yang mengandung amonia, yang memenuhi kolam dan bisa meracuni ikan bisa terurai menjadi zat yang lebih aman bagi kehidupan ikan.

Dengan menggunakan sistem filter seperti ini, hasil yang didapatkan cukup memuaskan, yaitu air menjadi jernih, bebas racun dari air kencing ikan, tidak pernah menguras air kolam, dan saya hanya cukup menguras endapan kotoran yang ada di bagian bawah wadah filter.

Bioball dibersihkan hanya sebulan sekali. Kotoran yang mengendap di dalam filter harus dikuras setidaknya sebulan sekali. Hal ini tergantung juga jumlah ikan yang ada di dalam kolam. Semakin banyak ikan semakin cepat kotoran mengendap.

Sedangkan kotoran ikan yang tertinggal dan mengendap di dasar kolam, saya cukup menggunakan selang panjang yang berfungsi layaknya auto siphon (bahasa indonesia: sedot otomatis) untuk menyedot kotoran keluar. Caranya tutup salah satu lubang selang, lalu penuhi selang dengan air, kemudian benamkan selang ke dalam air. Bagian ujung yang berada di luar kolam usahakan lebih rendah dari ujung selang yang berada di bawah permukaan air kolam, kemudian buka lubang selang dan auto siphon pun terjadi.

Tentunya dengan cara auto siphon ini relatif lebih mudah membersihkan bagian dasar kolam dan irit air yang terbuang karena kita cukup arahkan selang ke sisi atau sudut-sudut kolam tempat kotoran ikan mengendap.

Hal penting lain yang perlu diingat, agar pipa-pipa yang tersambung di bagian dalam wadah filter tidak perlu menggunakan lem agar sambungan-sambungan pipa mudah dibongkar saat perawatan. Berikut ini beberapa langkah merangkai sistem aduk bio filter system yang saya terapkan di kolam ikan saya:
Tiga lubang yang diperlukan.
Sebenarnya hanya tiga lubang yang dibutuhkan, cuma digambar ada 4 lubang ... hehehe maklum itu ember bekas eksperimen yang lain. :D
Penguras endapan filter usahakan bisa menyedot bagian terbawah wadah filter.
Untuk ukuran pipa kuras filter lebih baiknya menggunakan pipa ukuran minimal 1" dan dilengkapi kran. Karena saya menggunakan barang seadanya yang ada di rumah, saya menggunakan pipa 3/4" yang dihubungkan ke selang layaknya selang kuras yang diterapkan di mesin cuci.

Selasa, Januari 19, 2016

Ayo Main Game Tan gram

Membuat mainan tangram magnet ini berawal dari kebiasaan anak saya (usia 18 bulan) yang sering mengelupas cat tembok rumah. Di satu sisi ada baiknya juga ketika dia melakukan kegiatan itu, yaitu untuk melatih kemampuan motorik halusnya. Hanya saja perlu disalurkan hobby barunya itu ke hal yang lebih baik ^_^. Akhirnya saya memiliki ide untuk membuat Tan gram Magnet yang ditempel di dinding rumah, sehingga si kecil bisa bebas berekspresi tanpa memperbesar luas cat tembok yang terkelupas ... hehehe.

Sekilas tentang tangram. Apa sih game tangram (baca: Tan Gram) itu? Tangram adalah permainan puzzle asal China yang sudah ada sejak tahun 1815 yang terdiri dari tujuh keping bangun datar, yaitu 1 buah jajargenjang, 2 buah segitiga siku-siku besar, 1 buah segitiga siku-siku sedang, 2 buah segitiga siku-siku kecil, dan 1 buah persegi. Pada awalnya jika ketujuh keping bangun datar tersebut ditata  maka dapat membentuk 1 buah persegi yang besar. Nah cara main game ini yaitu dengan membentuk tujuh kepingan tersebut tanpa tumpang tindih menjadi suatu bentuk sesuai imajinasi. Pada abad ke-19, pernah ada buku yang menunjukkan bahwa Tan gram dapat dirangkai menjadi bermacam-macam bentuk, yaitu sekitar 6.500 bentuk. Uwakehe rek ...*o* seruuu ... ayo main game tan gram yuk
Bentuk awal Tangram
Berbagai macam kreasi bentuk yang bisa dibuat menggunakan tangram:
Angsa
Anjing

Selasa, September 29, 2015

DIY How to Make Yeast Easily

(Do It Yourself: Bikin Sendiri) Cara Membuat Ragi Tape dengan Mudah

Setelah mengamati search engine milik mbah Google, ternyata banyak juga masyarakat di dunia Barat yang tertarik untuk membuat ragi tape atau yeast sendiri. Kalau di Indonesia di tahun 2015 ini, sepertinya juga lagi booming kebiasaan masyarakat Indonesia memelihara semut jepang untuk kesehatan. Jadi insyaAllah, banyak orang yang membutuhkan info ini.

Percobaan saya ini berangkat dari kelangkaan ragi tape yang sempat terjadi di daerah saya. Dan alhamdulillah berhasil buat ragi tape sendiri dan disukai sama semut-semut jepang.

Sempat saya coba juga ragi buatan saya untuk membuat tape nasi, ... hasilnya lumayan enak. ^_^

Membuat Ragi Sendiri dengan Cara Sederhana dan Murah.

Bahan-bahan:
  1. 250gr tepung beras.
  2. 6 sendok makan gula.
  3. ±80mL air bersih.
  4. 1 siung bawang putih.
  5. 1 ruas lengkuas.
  6. 1 keping ragi tape yang sudah dihaluskan.

Langkah-langkah:
Gerus bawang putih dan lengkuas hingga halus, lalu campurkan dengan air dan gula. Tuangkan campuran tersebut ke tepung beras hingga menjadi adonan yang kental seperti pasta sehingga mudah dibentuk, tidak terlalu basah. Ratakan adonan di atas wadah atau nampan. Taburi dengan serbuk ragi secara merata. Biarkan selama 24-48 jam di tempat yang kering dan aman. Jangan ditutup rapat.

Setelah 24-48 jam, cetak adonan menjadi kecil-kecil sesuai selera. Lalu jemur di bawah sinar matahari selama 3-5 hari sampai kering. Saran: berdasarkan pengalaman saya, banyak semut merah yang akan berdatangan saat adonan dijemur, sehingga sekitar adonan perlu diberi kapur semut.

Jika sudah kering, maka simpan di toples atau plastik. Tutup rapat. Letakkan di kulkas.

Rabu, Agustus 05, 2015

Bikin Makanan Ini Agar Ikan Cepat Besar

Sebenarnya ini catatan hasil dari searching di paman google dari beberapa sumber yang satu sama lain saling melengkapi sehingga dapat saya rangkum seperti artikel ini. Mengingat makanan probiotik ini sangat penting agar penghuni kolam ikan sehat dan cepat besar, dan daripada catatan saya hilang lebih baik saya posting di blog saya :D sambil berbagi ilmu. Jika ada catatan yang kurang, atau ada pengalaman lain dari para pembaca, sharing ilmunya bisa disampaikan di kotak komentar.

Baik langsung saja. Artikel ini membahas tentang cara bikin makanan probiotik dengan bahan yang ada di sekitar kita dan murah. Kemudian penjelasan tentang bagaimana penggunaannya pada kolam ikan dan untuk campuran pakan.

Cara membuat 1 Liter probiotik (usahakan semua steril):
Bahan-bahan:
  1. botol bekas air minum mineral ukuran 1,5 L (sdh dimodif yang nantinya untuk menghilangkan tekanan berlebihan secara otomatis). Penampakan botol seperti ini:
  2. Corong kecil.
  3. Yakult 1 botol (sebagai biang probiotik)
  4. Terasi 16 gram
  5. Gula merah 65 gram
  6. Asem 16 gram
  7. Temulawak 16 gram
  8. Kunyit 16 gram
  9. Kencur 16 gram
  10. Air (matang dan sdh didinginkan) secukupnya

Langkah-langkah:
  1. Parutan gula merah, campurkan dgn asem, parutan temulawak, kunyit, dan kencur. Dimasukkan ke botol dgn cara disaring.
  2. Masukkan yakult ke botol.
  3. Terasi dilembutkan dan diencerkan dengan air. Dimasukkan ke botol dgn cara disaring.
  4. Tambahkan air secukupnya hingga botol terisi hampir penuh (kosong di bagian lekukan hingga tutup botol).
  5. Kocok hingga benar2 tercampur merata.
  6. Tutup rapat botol (yang sdh dimodif tadi)
  7. Simpan selama 10 hari. Di tempat yang gelap dan teduh.
  8. Hari ke 11, probiotik siap digunakan atau digandakan lagi.

Cara pakai probiotik untuk kolam ikan:

Jumat, April 24, 2015

Tanam Lombok Mudah dan Hemat

Sekarang ini harga lombok naik turun, pas harganya naik, benar-benar mahal harganya. Waktu beli di lijo (tukang sayur keliling) saya dapat lombok yang rasanya pedas sekali. Saya pikir-pikir, kayaknya bibitnya bisa ditanam di kebun sendiri sehingga kalau sudah berbuah lumayan buat sambal ^_^. Kalau bibitnya beli di toko pertanian, mubadzir karena butuhnya khan cuma sedikit. Kita bisa menyeleksi benih lombok  sendiri kok, yah hitung-hitung lebih hemat gitu. ^_^ Cara tanam lombok juga mudah.

Pemilihan Bibit
Jika Anda sudah pernah panen lombok dari kebun, maka gunakan buah dari hasil panen ke-4 hingga ke-6 sebagai benih. Buah yang dihasilkan pada masa itu biasanya lebih baik. Pada hasil panen pertama hingga ketiga, biji dalam buah lombok biasanya masih sedikit. Sedangkan menjelang periode akhir panen jumlah biji lombok banyak tapi ukurannya kecil-kecil. 

Untuk memilih benih lombok  yang baik, pilih beberapa tanaman yang sehat dan terlihat kuat. Dari tanaman tersebut pilih buah yang bentuknya sempurna, tidak terserang penyakit dan hama. Kemudian biarkan buah tersebut menua pada pohon. Biasanya sih kalau sudah tua itu warnanya merah, kurang tahu lagi kalau jenis lombok  yang lain.

Setelah buah dipetik, potong secara membujur kulit buahnya. Buang biji yang terdapat pada bagian pangkal dan ujung buah, ambil biji pada bagian tengah. Biji pada bagian tengah biasanya yang paling berkualitas.

Kemudian rendam biji lombok  tersebut dalam air bersih. Buang biji yang mengambang, biji yang cocok jadi benih adalah yang berisi dan tenggelam dalam air. Kemudian jemur biji tersebut hingga kering, kira-kira selama 3 hari, lalu simpan. Semakin lama benih disimpan, daya tumbuhnya akan terus berkurang. Jangan menggunakan benih yang sudah disimpan lebih dari dua tahun ... tapi kenapa juga disimpan lama-lama, langsung tanam saja, lha wong biji cuma 15-an biji aja kok disimpan. :D

Penyemaian
Untuk media persemaian, saya menggunakan tanpa tanah alias sistem hidroponik, di mana benih langsung saya letakkan di media tanam, yakni berupa spons dan kerikil yang terairi air secara pasang surut. Tapi bisa juga kok di tanah, tapi saya gak punya pengalaman tanam lombok di tanah, tetangga saya sih yang bisa ... coba tanya beliau saja :D. Saya pilih cara ini karena (kata para master) lebih sedikit bahkan hampir tidak ada serangan penyakit.

Setelah media persemaian siap, rendam benih lombok  dengan air hangat selama kurang lebih 6 jam untuk merangsang pertumbuhan. Lalu letakkan benih di media tanam. Bagi yang penyiraman secara manual, penyiraman dapat dilakukan sesuai kebutuhan, pastikan saja media tanam tidak selalu tergenangi air dan juga tidak sampai kering. Benih akan tumbuh menjadi bibit lombok  maksimal setelah dua minggu. Tapi biasanya pada hari ke-7 bibit sudah mulai tumbuh. Bibit lombok  biasanya berdaun 4-6 helai saat berumur kira-kira 1 bulan.

Pruning
Tidak banyak yang tahu, ternyata dengan pemangkasan pada tanaman lombok bisa meningkatkan produksi lombok. Pemangkasan ini dikenal dengan istilah pruning.