Tahapan perkembangan manusia antara lain bayi (0 – 2 tahun), anak usia 3 – 5 tahun, anak usia 6 – 12 tahun, anak usia 13 – 18 tahun, masa dewasa awal (18/21 – 30 tahun), masa pertengahan (30 – 55 tahun), dan masa tua atau lanjut usia. Pada masa tua atau lanjut usia, kata banyak orang, perilaku orang lanjut usia mengalami perubahan, yakni seperti anak kecil. Perubahan kepribadian di usia tua yang dipahami banyak orang tersebut ternyata belum tentu benar, kecuali jika memang sudah terjadi kerusakan pada syaraf otaknya, sehingga mempengaruhi mentalnya, maka perilaku seperti anak kecil berkemungkinan besar terjadi. Tetapi jika masih cukup sehat, dan tidak ada masalah di syaraf otaknya, maka perilaku orang lanjut usia sangat tergantung dengan kepribadian di masa mudanya.
Menurut Dr Mintarsih A Latief, psikiater dari Universitas Indonesia membenarkan adanya beberapa perubahan secara psikologis pada orang lanjut usia, khususnya yang sudah berada di usia 50 atau 60 tahun. Penurunan ingatan, perubahan hormonal, kondisi fisik yang tidak seprima di masa dewasa, dan perubahan aktivitas yang dikarenakan perubahan fisik itu, hal-hal tersebut bisa menimbulkan perubahan kondisi psikologis orang lanjut usia, bahkan menyebabkan ketidakstabilan emosi pada mereka, merasa terasing atau diasingkan. Namun kondisi tersebut akan berbeda-beda pada setiap orang lanjut usia tergantung dari tipe kepribadiannya.
Berikut ini lima tipe kepribadian yang biasanya terjadi pada orang lanjut usia menurut pendapat psikolog:
Menurut Dr Mintarsih A Latief, psikiater dari Universitas Indonesia membenarkan adanya beberapa perubahan secara psikologis pada orang lanjut usia, khususnya yang sudah berada di usia 50 atau 60 tahun. Penurunan ingatan, perubahan hormonal, kondisi fisik yang tidak seprima di masa dewasa, dan perubahan aktivitas yang dikarenakan perubahan fisik itu, hal-hal tersebut bisa menimbulkan perubahan kondisi psikologis orang lanjut usia, bahkan menyebabkan ketidakstabilan emosi pada mereka, merasa terasing atau diasingkan. Namun kondisi tersebut akan berbeda-beda pada setiap orang lanjut usia tergantung dari tipe kepribadiannya.
Berikut ini lima tipe kepribadian yang biasanya terjadi pada orang lanjut usia menurut pendapat psikolog:
- Tipe Kepribadian Konstruktif (Construction personalitiy), adalah tipe kepribadian yang realistis, melihat masalah secara obyektif, mau mendengar kritik, selalu berfikir positif, penuh kesabaran dan rasa syukur, dan senantiasa berusaha melakukan pembenahan diri. Biasanya tipe seperti ini tidak banyak mengalami gejolak, tenang, dan mantap sampai di usia yang sangat tua.
- Tipe Kepribadian Mandiri (Independent personality), pada tipe ini ada kecenderungan mengalami post power sindrome. Post power sindrome adalah perasaan kehilangan pengaruh atau kekuasaan (di saat pensiun) sebagaimana yang biasanya didapat saat masih bekerja. Pada tipe ini, post power sindrome-nya akan semakin kuat apabila jika pada masa lansia tidak diisi dengan kegiatan yang dapat memberikan otonomi pada dirinya.
- Tipe Kepribadian Tergantung (Dependent personalitiy), pada tipe ini biasanya sangat dipengaruhi kehidupan keluarga, apabila kehidupan keluarga selalu harmonis maka pada masa lansia tidak bergejolak, tetapi ketika pasangan hidup meninggal maka pasangan yang ditinggalkan akan menjadi merana, apalagi jika tidak segera bangkit dari kedukaannya. Pada tipe ini kecenderungan pada masa mudanya kurang percaya diri, mudah ragu-ragu, tidak terbiasa dalam mempelajari, mempertimbangkan, mengambil keputusan serta tindakan terhadap suatu masalah. Sangat tergantung pada kemampuan pasangannya.
- Tipe Kepribadian Bermusuhan (Hostility personality), pada