Pengaruh Perilaku Senang terhadap Sikap Marah
Perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia dan dipengaruhi salah satunya oleh sikap dan emosi. Sikap merupakan respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi orang yang bersangkutan.
Pada sebuah hadits shahih diriwayatkan bahwa kemarahan merupakan bara yang dinyalakan di dalam hati anak Adam. Hal ini menunjukan juga bahwa Marah adalah Fitrah. Bahkan ulama dan imam besar syafi’i pernah mengatakan, bahwa orang yang tidak memiliki rasa marah itu diibaratkan seperti khimar (keledai).
Namun, meskipun amarah merupakan sebuah fitrah manusia, kita harus bisa mengendalikannya dengan baik. Karena marah yang berlebihan bisa menjadi racun bagi jiwa dan tubuh kita. Marah bisa membuat orang menyimpang dan menyesesatkannya dari kebenaran. Sebab dengan amarah seorang telah menciptakan tabir diri antara mata dan hatinya, sehingga tidak mempu melihat dengan bijak suatu permasalahan yang menimpanya.
Amarah bukan hanya akan menggerogoti iman dan hati kita. Namun, amarah juga akan menggerogoti kesehatan jasmani seorang pemarah. Seorang pemarah biasanya akan mudah terserang penyakit seperti tekanan darah tinggi, kadar gula menurun atau meninggi, sakit kepala, migren, stroke, atau bahkan sakit jiwa.
Hubungan Perilaku dengan Sikap
Teori perilaku manusia menjelaskan bahwa sikap mempengaruhi perilaku. Sikap marah maka tubuh kita akan melakukan perilaku seperti mata melotot, nafas jadi cepat dan tidak teratur. Sikap senang akan membuat wajah berbinar-binar, kata-kata menjadi lancar dan penuh semangat.
Lain lagi dengan teori NLP (Neuro Linguistik Program). Neuro-Linguistic Programming (NLP) adalah model komunikasi interpersonal dan merupakan pendekatan alternatif terhadap psikoterapi yang didasarkan kepada pembelajaran subyektif mengenai bahasa, komunikasi, dan perubahan personal. Teori ini menjelaskan bahwa tak hanya sikap mempengaruhi perilaku, tetapi juga perilaku mempengaruhi sikap atau suasana hati. Jika ingin bahagia setiap hari, maka berperilakulah sebagaimana orang jika bahagia, yakni senyum, menyapa setiap orang, bercanda dengan teman-teman sekitar, dan berjalan dengan cepat. Semua perilaku itu akan mempengaruhi suasana hati menjadi bahagia, meskipun bisa jadi pada saat sebelumnya sempat sedih karena berselisih dengan keluarga.
Sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Daud, Nabi Muhammad juga pernah menjelaskan, “maka apabila salah seorang di antaramu marah dalam keadaan berdiri, maka duduklah, dan apabila dalam keadaan duduk, maka berbaringlah!”.
Diam tidak berbicara ketika marah merupakan juga obat yang mujarab untuk menghilangkan kemarahan, karena banyak berbicara dalam keadaan marah tidak bisa terkontrol sehingga terjatuh pada pembicaraan yang tercela dan membahayakan dirinya dan orang lain. Dalam hadits disebutkan: “Apabila di antara kalian marah maka diamlah.” Beliau ucapkan tiga kali. (HR. Ahmad)
Berhati-hatilah kita menggunakan amarah.
Jika Anda mau mengubah perilaku Anda maka sikap marah, jengkel, dan sedih Anda akan bisa berubah.
Ditulis dan disusun oleh: OmCan
Sumber baca sana sini: Majalah Nurul Hayat, http://id.wikipedia.org/wiki/, http://rohis.unsoed.net/,
belajar pendidikan, blog pengetahuan, kelas pengetahuan, knowledge blog, sekolah dasar dan menengah, KIDS GEt kNowledge, blogger, blogspot
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri komentar atau masukan ya :)