Sabtu, Juli 15, 2017

Memperbaiki Kolam Ikan Rumahan

Ide untuk membuat kolam ikan rumahan ternyata yang memenangkan hati saya ketimbang menggunakan paralon-paralon untuk kebun hidroponik. Bukan karena masalah tidak ada minat, hanya saja rumah saya banyak ditutupi bayangan bangunan sehingga sulit mendapat sinar matahari untuk kebun hidroponik. Tapi meskipun begitu masih ada keinginan untuk membuat dan mencoba kebun hidroponik yang sesuai dengan kondisi rumah saya.

Sehingga setelah meminjam mata bor hole saw milik kantor dari Bapak Buaji, akhirnya saya kembalikan lagi ke beliau pada tanggal 14 Juli 2017 saat kantor masih persiapan untuk tahun ajaran baru 2017-2018 semester 1 di depan kantor litbang. Siapakah Bapak buaji itu? Kita tidak bahas di artikel ini ... hehehe.

Mata bor hole saw itu hanya saya gunakan untuk membuat 1 lubang di timba filter besar kolam ikan. Lubang itu sebagai tempat jalan pipa air back wash yang saya arahkan ke pohon mangga depan rumah. Yah lumayan buat pupuknya pohon mangga saya sekalian saat back wash. Tidak banyak yang berubah dari rakitan filter kolam ikan saya. Hanya itu saja.

Sekarang ini kolam ikan saya berisi hanya 60 ekor ikan nila, campur dengan 4 ekor ikan komet. Rencananya ya hanya ikan nila sajalah yang akan dikonsumsi, masak ikan hias kometnya yang dimakan ... hihihi.

Tapi ya begitulah, karena pada kolam berukuran 2 x 1 meter dengan kedalaman air 30-50 cm ini berisi 60 ekor ikan, dan sifat ikan nila yang agresif, maka beberapa ikan nila yang kecil kena bullying dari teman-teman ikan nila lainnya. Sudah 7 ekor ikan mati karena praktek bullying. Pakan saya berikan 3 kali sehari, tapi entah mengapa masih ada ikan nila yang suka mem-bully temannya. Hadah. Saya belum memiliki ide untuk mengatasi ini.

Tapi saat melihat masih banyak ikan yang bersliweran di kolam, berenang ke sana ke mari, dan antusiasme para ikan nila saat jam makan yang tinggi, membuat saya masih terhibur. Terutama untuk mengajarkan ke anak saya yang masih 3 tahun tentang kealaman, dalam hal ini pentingnya merawat hewan peliharaan dan bagaimana cara merawatnya.

Senin, Juni 19, 2017

BUBBLE DARI GULA

Fuuuuuh ... mas Arvin meniup mainan bubblenya. Bubble pun bertebaran. Akhir-akhir ini, mas Arvin senang bermain bubble atau gelembung sabun. Tetangga ada yang jualan bubble seribuan dalam kemasan botol di tokonya. Tapi karena saking senangnya, dua hari sudah habis dimainkan mas Arvin. Daripada begitu mending bikin saja sendiri, lebih murah.

Seperti gampang bikinnya, ternyata kalau tidak tahu caranya ya bubblenya tidak pernah berhasil jadi banyak ketika ditiup. Tetangga saya ada yang coba bikin dari sunlight saja yang diencerkan dengan air. Ternyata tidak bisa berhasil seperti yang diinginkan alias tidak bisa ditiup. Setiap kali ditiup bubble langsung pecah. Ternyata bahan yang dibutuhkan tidak hanya sunlight dan air, tapi juga ... GULA.

Yup, betul sekali. Sebenarnya bukan gula tapi gliserin. Tapi gula lebih mudah didapatkan karena sudah tersedia di rumah. Hasilnya juga bagus kok asal perbandingannya yang tepat. Beberapa kali saya membuat, dan alhamdulillaah selalu berhasil, dengan perbandingan gula : sunlight : air = 1 : 1 : 9. Saya biasanya menggunakan takaran sendok makan, dengan perbandingan tersebut, bisa untuk 1 botol kemasan bubble yang dijual di toko tadi. Lumayan :)

Lebih jelasnya cara bikinnya seperti ini:
1. Panaskan air secukupnya hingga mendidih.
2. Masukkan air yang mendidih ke wadah yang sudah disediakan dan segera campur dengan gula sesuai perbandingan tadi.
3. Aduk hingga gula benar-benar sudah larut.
4. Lalu segera masukkan sunlight sesuai perbandingan. Aduk sampai gula benar-benar terlarut.
5. Masukkan ke dalam wadah atau botol yang sudah disediakan. Hati-hati jika larutan gula dan sunlight tersebut masih panas. Tunggu sampai dingin sebelum digunakan untuk bermain.

Senin, Juni 12, 2017

Cara Tagihan Listrik Tidak Naik di 2017

Menghela nafas, .... Astaghfirullaah. Sambil menepuk dahi dan mata melihat tagihan listrik yang dari bulan ke bulan naik. :( Tenaaang, semuanya ada solusinya, yaitu DIRENCANAKAN. Apalagi bulan puasa begini, kita berlatih untuk mengevaluasi diri. Mengapa tagihan listrik bisa naik dari bulan Januari 2017 hingga bulan Juni 2017 ini? Bagamaina cara agar tagihan listrik Anda tidak naik di tahun 2017 ini?

Pemerintah kini memang menerapkan Tarif dasar listrik (TDL) yang baru, yakni tidak memberikan subsidi pada semua golongan tarif listrik 900 VA lagi, kecuali rumah tangga miskin saja. Penetapan rumah tangga miskin atau rumah tangga mampu ditentukan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) berdasarkan penilaian mereka terhadap kondisi rumah, kepemilikan aset, perumahan, pekerjaan, dan tingkat pendidikan. Termasuk juga kepemilikan kartu bantuan pemerintah semisal Kartu Perlindungan Sosial (KPS), Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Para pemilik kartu bantuan tersebut sudah otomatis berhak menerima subsidi listrik. Mereka yang memasang di atas 900 VA sudah otomatis tidak mendapat subsidi seperti biasanya.

Nah, rumah saya termasuk kategori rumah tangga mampu, meskipun saya memakai golongan tarif listrik 900 VA. Oleh karena itu, kami harus pintar-pintar merencanakan pemakaian listrik agar tidak kaget tiap bayar listrik :D.

Baik beginilah cara merencanakan tagihan listrik:
  1. Cari informasi terlebih dulu, berapa TDL yang ditetapkan oleh pemerintah. Kalau menurut informasi listrik.org, TDL non subsidi yang ditetapkan pemerintah adalah Rp1.467,28 / kWh.
  2. Kemudian catat semua barang elektronik yang digunakan di rumah, termasuk berapa jam penggunaannya dalam sebulan atau 30 hari.
  3. Catat berapa watt daya yang tercantum di setiap barang elektronik Anda tersebut.