Senin, Mei 02, 2011

Hati-hati SPAM "Jempolers" di FACEBOOK

Hati-hati SPAM "Jempolers" di FACEBOOK

Jika anda pemakai FACEBOOK (FB), maka jangan klik tautan atau kiriman dari "Jempolers Indonesia - cara tau saipa aja yang suka lihat profilemu" karena itu adalah SPAM (promosi yang mengganggu).




ini logo dari halaman komunitas Jempolers Indonesia


Pelayanan yg ditawarkan bersifat menipu. Kemudian, si korban akan tercuri data pribadinya. Setiap akun mendapatkan hasil atau kiriman dengan format seperti ini:

Minggu, Mei 01, 2011

Fenomena Bukit Magnet Hanyalah Ilusi Mata

Fenomena Bukit Magnet Hanyalah Ilusi Mata

Banyak orang awam mengira bahwa fenomena bukit magnet itu benar-benar ada, yakni sebuah lokasi atau tempat yang memiliki medan magnet kuat yang bahkan mampu menarik mobil "menaiki" tanjakan tanpa mesin mobil dinyalakan. Salah satu tempat yang diyakini merupakan tempat bermedan magnet besar adalah di Banyumas, Jawa Tengah-Indonesia. Ada beberapa tempat lagi yang disebut sebagai bukit magnet, antara lain: Orroroo di South Australia, Moonbi di New South Wales (Australia), Gansu di China, Pulau Jeju di Korea Selatan, Wadi al Jinn di Madinah, El Paso di Texas, dan San Antonio di Texas.

Berdasarkan penelitian ilmuwan, ternyata fenomena bukit magnet hanyalah ilusi optik atau ilusi visual. Salah satu penelitian dilakukan di "bukit magnet" Banyumas, Jawa Tengah, oleh pakar geologi dari Universitas Soedirman Purwokerto, Muhammad Azis. Percobaannya menggunakan peralatan sederhana, yakni kompas dan botol.

Percobaan pertama menggunakan kompas. Jika kompas diletakkan di daerah yang bermedan magnet kuat, maka mestinya kompas akan menjadi kacau, sulit untuk menunjuk dengan benar arah utara dan selatan, ternyata kompas baik-baik saja.

Percobaan kedua menggunakan botol plastik. Jika botol plastik juga bisa bergerak sendiri, maka yang menarik pastilah bukan gaya dari medan magnet, karena plastik tidak mengandung unsur Fe atau besi, dan ternyata botol tetap bisa menggelinding juga, dan terlihat seakan-akan bergerak naik.

Lantas apa yang menyebabkan botol tersebut bisa menggelinding sendiri?

Kamis, April 21, 2011

Para Sejarawan Mengkritik Sejarah Kartini

Kritikan Para Sejarawan terhadap Sejarah Kartini

Tokoh sejarawan Tiar Anwar Bahtiar menggugat sejarah Kartini dengan membuat artikel berjudul “MENGAPA HARUS KARTINI ?”. Artikel ini pernah dimuat di Jurnal Islamia (INSISTS-Republika) edisi 9 April 2009. Sejarawan lulusan magister bidang sejarah di Universitas Indonesia ini mempertanyakan: Mengapa Harus Kartini? Mengapa setiap 21 April bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini? Apakah tidak ada wanita Indonesia lain yang lebih layak ditokohkan dan diteladani dibandingkan Kartini?

Tentu saja, kritikan seperti di atas bukan pertama kali dilontarkan para sejarawan. Pada tahun 1970-an, di saat pemerintahan Orde Baru masih sangat kuat, Prof. Dr. Harsja W. Bachtiar, lulusan doktor sosiologi Harvard University – guru besar Universitas Indonesia, pernah menggugat masalah ini. Harsja mengkritik ‘pengkultusan’ R.A. Kartini sebagai pahlawan nasional Indonesia.

Harsja juga mengkritik dengan halus, mengapa harus Kartini yang dijadikan sebagai simbol kemajuan wanita Indonesia. Ada beberapa sosok wanita yang hebat dalam sejarah Indonesia, antara lain: