Garam dapur sebagian besar berasal dari daerah daerah pesisir yang panas. Hal ini karena semakin panas suatu wilayah lautan, semakin tinggi pula kadar garam di air laut tersebut. Mengapa? Itu karena hanya H2O yang menguap sedangkan garam tetap di laut, sedangkan garam tetap terus bertambah di laut disuplai melalui aliran sungai yg melewati mineral-mineral terlarut yg ada di daratan dan kemudian bermuara ke laut. Namun, pembentukan sedimen dan kebutuhan biologis organisme menyebabkan jumlah zat terlarut tetap seimbang.
Para petani garam membuat tambak yang berupa petak-petak sempit untuk menjebak air laut yang sedang pasang. Setelah terkena panas matahari, garam yg terdapat pada air laut yang terjebak tadi mengendap, dan para petani mengeruk endapan garam tersebut dan menjadi kristal garam yang masyarakat kenal dengan nama garam grosok atau garam krosok.
Garam grosok kemudian diolah menjadi garam dapur (NaCl). Garam grosok mengandung lebih banyak mineral dibandingkan garam dapur. Itu karena garam dapur hanya terbentuk dari 2 unsur yakni natrium dan klorin, sedangkan garam grosok mengandung 10 unsur, antara lain: magnesium, belerang, kalsium, kalium, bromin, karbon, nitrogen, strontium, natrium, dan klorin.
sumber gbr: indonetwork.co.id |
Garam grosok kemudian diolah menjadi garam dapur (NaCl). Garam grosok mengandung lebih banyak mineral dibandingkan garam dapur. Itu karena garam dapur hanya terbentuk dari 2 unsur yakni natrium dan klorin, sedangkan garam grosok mengandung 10 unsur, antara lain: magnesium, belerang, kalsium, kalium, bromin, karbon, nitrogen, strontium, natrium, dan klorin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri komentar atau masukan ya :)