Daur hidup di dunia serangga tergolong unik. Mengapa? Karena mereka sama-sama berkaki enam (3 pasang kaki) namun memiliki perbedaan dalam bermetamorfosis, bahkan ada pula yang tidak mengalami metamorfosis (ametabola). Inilah yang menarik dari binatang kelas insecta alias serangga.
Perubahan bentuk yang terjadi dari telur sampai menjadi dewasa disebut metamorfosis. Dalam proses pertumbuhan tersebut terjadi proses pergantian kulit (disebut ekdisis). Selama pertumbuhan berlangsung akan mengalami beberapa kali pergantian kulit.
Metamorfosis ada dua macam: Metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Metamorfosis sempurna (Holometabola) merupakan siklus hidup dengan beberapa tahapan yang berbeda: telur, larva, pupa, dan imago (dewasa). Larva adalah hewan muda yang bentuk dan sifatnya berbeda dengan dewasa. Pupa adalah kepompong dimana pada saat itu serangga tidak melakukan kegiatan, pada saat itu pula terjadi penyempurnaan dan pembentukan organ. Imago adalah fase dewasa atau fase perkembangbiakan. Sedangkan metamorfosis tidak sempurna (Hemimetabola) merupakan siklus hidup dengan tahapan: telur, nimfa, dan imago. Nimfa adalah serangga muda yang mempunyai sifat dan bentuk sama dengan dewasanya. Dalam fase ini serangga muda mengalami pergantian kulit. Imago (dewasa) adalah fase yang ditandai telah berkembangnya semua organ tubuh dengan baik, termasuk alat perkembangbiakan serta sayapnya.
Untuk menjelaskan ini saya ambil contoh semut dan kepik, karena kebetulan mereka ada di sekitar anak-anak tetapi jarang sekali bahkan tidak pernah dibahas, khususnya di sekolah dasar.
Semut, Metamorfosis Sempurna
Kehidupan seekor semut dimulai dari sebuah telur. Semut tumbuh melalui metamorfosis yang lengkap atau sempurna, melewati tahap larva dan pupa sebelum mereka menjadi imago (dewasa). Tahap larva adalah tahap yang sangat rentan — lebih jelasnya larva semut tidak memiliki kaki sama sekali – dan tidak dapat menjaga diri sendiri.
Kepik, Metamorfosis Tidak Sempurna
Kepik mengalami metamorfosis tidak sempurna. Anak kepik yang baru menetas biasanya memiliki penampilan yang sama dengan induknya, namun ukurannya lebih kecil dan tidak besayap. Fase anakan ini dikenal dengan nama nimfa. Nimfa kepik ini kemudian melakukan pergantian kulit berkali-kali hingga akhirnya menjadi imago (dewasa) tanpa melalui fase kepompong. lihat gambar berikut ini
:
Contoh Daur Hidup Serangga Lainnya
Metamorfosis sempurna
Beberapa serangga lainnya yang dalam daur hidupnya mengalami holometabola (mengalami metamorfosis sempurna), antara lain: nyamuk, kupu-kupu, lalat, lebah, tawon (bukan lebah), ngengat, undur-undur, kutu anjing, kutu kucing, kutu tikus.
Metamorfosis tidak sempurna
Beberapa serangga lainnya yang dalam daur hidupnya mengalami hemimetabola (mengalami metamorfosis tidak sempurna), antara lain: rayap dan laron (baca selengkapnya), jangkrik, belalang ranting, belalang sembah (baca tentangnya), gangsir tanah, capung, capung besar, kecoak (baca tentangnya), walang sangit, kutu busuk, tonggeret, wereng hijau, wereng coklat, kutu kepala, dan kutu daun (thrips).
Tidak Bermetamorfosis
Serangga yang dalam daur hidupnya mengalami ametabola (tidak mengalami metamorfosis), yakni kutu buku.
Sumber gambar:
http://file.upi.edu/
http://reffiana.blogspot.com/
http://sasmithapraja.wordpress.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/
http://portal.bogor.net/
http://wisatasutera.com/
http://www.ucmp.berkeley.edu/
http://upload.wikimedia.org/
Perubahan bentuk yang terjadi dari telur sampai menjadi dewasa disebut metamorfosis. Dalam proses pertumbuhan tersebut terjadi proses pergantian kulit (disebut ekdisis). Selama pertumbuhan berlangsung akan mengalami beberapa kali pergantian kulit.
Metamorfosis ada dua macam: Metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Metamorfosis sempurna (Holometabola) merupakan siklus hidup dengan beberapa tahapan yang berbeda: telur, larva, pupa, dan imago (dewasa). Larva adalah hewan muda yang bentuk dan sifatnya berbeda dengan dewasa. Pupa adalah kepompong dimana pada saat itu serangga tidak melakukan kegiatan, pada saat itu pula terjadi penyempurnaan dan pembentukan organ. Imago adalah fase dewasa atau fase perkembangbiakan. Sedangkan metamorfosis tidak sempurna (Hemimetabola) merupakan siklus hidup dengan tahapan: telur, nimfa, dan imago. Nimfa adalah serangga muda yang mempunyai sifat dan bentuk sama dengan dewasanya. Dalam fase ini serangga muda mengalami pergantian kulit. Imago (dewasa) adalah fase yang ditandai telah berkembangnya semua organ tubuh dengan baik, termasuk alat perkembangbiakan serta sayapnya.
Untuk menjelaskan ini saya ambil contoh semut dan kepik, karena kebetulan mereka ada di sekitar anak-anak tetapi jarang sekali bahkan tidak pernah dibahas, khususnya di sekolah dasar.
Semut, Metamorfosis Sempurna
Kehidupan seekor semut dimulai dari sebuah telur. Semut tumbuh melalui metamorfosis yang lengkap atau sempurna, melewati tahap larva dan pupa sebelum mereka menjadi imago (dewasa). Tahap larva adalah tahap yang sangat rentan — lebih jelasnya larva semut tidak memiliki kaki sama sekali – dan tidak dapat menjaga diri sendiri.
Daur hidup semut (klik untuk memperbesar gambar) |
Kepik, Metamorfosis Tidak Sempurna
Kepik mengalami metamorfosis tidak sempurna. Anak kepik yang baru menetas biasanya memiliki penampilan yang sama dengan induknya, namun ukurannya lebih kecil dan tidak besayap. Fase anakan ini dikenal dengan nama nimfa. Nimfa kepik ini kemudian melakukan pergantian kulit berkali-kali hingga akhirnya menjadi imago (dewasa) tanpa melalui fase kepompong. lihat gambar berikut ini
:
Daur hidup kepik (klik untuk memperbesar gambar) |
Contoh Daur Hidup Serangga Lainnya
Metamorfosis sempurna
Beberapa serangga lainnya yang dalam daur hidupnya mengalami holometabola (mengalami metamorfosis sempurna), antara lain: nyamuk, kupu-kupu, lalat, lebah, tawon (bukan lebah), ngengat, undur-undur, kutu anjing, kutu kucing, kutu tikus.
Banyak orang berfikir bahwa ulat sutera (alias ulat murbei) akan bermetamorfosis menjadi bentuk dewasa berupa kupu-kupu, padahal bentuk dewasa mereka adalah ngengat, yakni ngengat sutera. |
Perbandingan ukuran antara fase larva dan fase pupa (kepompong) dalam daur hidup ngengat sutera. |
Ngengat sutera |
Metamorfosis tidak sempurna
Beberapa serangga lainnya yang dalam daur hidupnya mengalami hemimetabola (mengalami metamorfosis tidak sempurna), antara lain: rayap dan laron (baca selengkapnya), jangkrik, belalang ranting, belalang sembah (baca tentangnya), gangsir tanah, capung, capung besar, kecoak (baca tentangnya), walang sangit, kutu busuk, tonggeret, wereng hijau, wereng coklat, kutu kepala, dan kutu daun (thrips).
Kutu daun, metamofosis tak sempurna |
Proses capung berganti kulit (disebut ekdisis). Terjadi perubahan dari nimfa menjadi imago (dewasa). klik gambar untuk memperbesar. |
Tidak Bermetamorfosis
Serangga yang dalam daur hidupnya mengalami ametabola (tidak mengalami metamorfosis), yakni kutu buku.
Sumber gambar:
http://file.upi.edu/
http://reffiana.blogspot.com/
http://sasmithapraja.wordpress.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/
http://portal.bogor.net/
http://wisatasutera.com/
http://www.ucmp.berkeley.edu/
http://upload.wikimedia.org/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri komentar atau masukan ya :)