Rabu, Agustus 19, 2015

Cerita Budaya Indonesia Aksara Jawa

Cerita dalam Kekayaan Budaya Asli Indonesia: Aksara Jawa

Aksara adalah sistim tulisan. Sistem tulisan merupakan salah satu dari kekayaan budaya dari suatu bangsa. Aksara-aksara yang ada di beberapa daerah di Indonesia pada zaman ini relatif kalah populer dibandingkan dengan bahasa latin. Hal ini wajar, karena sistem baca tulis aksara Latin telah dipergunakan di seluruh dunia yang memberi kemudahan dalam mengadaptasi semua bahasa untuk kepentingan berkomunikasi. Karena jarang atau tidak pernah digunakan, akhirnya aksara-aksara yang ada di Nusantara ini pun lambat laun menghilang. Oleh karena itu, pemerintah kita pun berusaha tetap menjaga kebudayaan ini agar tetap dikenal dan tidak punah dengan cara memasukkannya ke dalam pelajaran sekolah, sebagai bagian dari muatan lokal. Salah satunya adalah Aksara Jawa, salah satu aset kebudayaan asli Indonesia yang telah diakui dunia dan mendapat pengakuan resmi dari Unicode, lembaga di bawah naungan UNESCO yang secara resmi diberikan pada 2 Oktober 2009.

Tahukah Anda bahwa baik Aksara Jawa “Hanacaraka”, Aksara Thai di Thailand, Aksara Burma di Myanmar, maupun Aksara Buhid di Filipina ternyata berasal dari satu rumpun atau asal yang sama? Mereka memang masih berasal  “satu ibu” ... hehehe. Yup, kesemua aksara tersebut merupakan keturunan dari Aksara Pallawa yang berasal dari daerah India Selatan yang merupakan keturunan dari Aksara Brahmi dari India Kuno. Dan, hampir semua aksara daerah di Indonesia merupakan turunan Aksara Pallawa yang berasal dari daerah India Selatan, termasuk semisal Aksara Bali, Aksara Sunda, dan Surat Batak (aksara untuk menulis bahasa Batak).

Inilah bentuk penulisan beberapa aksara tersebut

Aksara Jawa

Aksara Bali
 
Aksara Thai di Thailand
 
Aksara Burma di Myanmar


Hal yang unik dari Aksara Jawa

Terlepas bahwa Aksara Jawa “Hanacaraka” berangkat dari induk bahasa yang sama dengan aksara-aksara lainnya yang tersebut di atas, ada hal yang unik dari Aksara Jawa “Hanacaraka”, apa itu? Berikut penjelasannya.

Berdasarkan pemahaman tradisional,ada anggapan bahwa kelahiran Aksara Jawa berkaitan erat dengan legenda Aji Saka. Legenda itu tersebar dari mulut ke mulut yang kemudian didokumentasikan secara tertulis dalam bentuk cerita, seperti yang tertulis pada Serat Aji Saka.

Berdasarkan kutipan Serat Aji Saka (Kats, 1939) misalnya diceritakan bahwa Sembada dan Dora (bukan Dora the Explorer lho ya ... ^_^ ), yang merupakan pelayan atau abdi dari Aji saka, ditinggalkan di Pulau Majeti oleh Aji Saka untuk menjaga keris pusaka dan sejumlah perhiasan. Mereka dipesan agar tidak menyerahkan barang-barang itu kepada orang lain, kecuali Aji Saka sendiri yang mengambilnya.

Setelah Aji Saka tiba di Medangkamulan, lalu bertahta di negeri itu. Kemudian negeri itu termasyhur sampai dimana-mana. Kabar kemasyhuran Medangkamulan terdengar oleh Dora sehingga tanpa sepengetahuan Sembada,Dora pergi ke Medangkamulan.

Di hadapan Aji Saka, Dora melaporkan bahwa Sembada tidak mau ikut, Dora lalu dititahkan untuk menjemput Sembada. Jika Sembada tidak mau, maka keris dan perhiasan, yang Aji Saka tinggalkan di Pulau Majeti, dibawa Dora ke Medangkamulan.

Namun Sembada bersikukuh menolak ajakan Dora dan mempertahankan barang-barang yang sebelumnya sudah diamanatkan oleh Aji Saka, bahwa hanya Aji Saka saja yang boleh mengambilnya. Karena saling berselisih atau berbeda pendapat, akibatnya terjadilah perkelahian antara keduanya, oleh karena kesaktiannya seimbang, akhirnya mereka mati bersama.

Aji saka kemudian mengutus dua pelayan lainnya untuk menyusul ke Pulau Majeti, yaitu Duga dan Prayoga. Ketika mendapatkan kematian Sembada dan Dora dari Duga dan Prayoga, Aji Saka menyadari atas kekhilafannya. Sehubungan dengan itu, untuk mengenang keduanya, maka Aji Saka mengabadikannya dalam sebuah aksara , yakni Aksara Jawa.


Aksara Jawa dan Ilustrasi Kisah Aji Saka

Aksara Jawa “Hanacaraka”
 
  • Ha Na Ca Ra Ka (hana / ana = ada. caraka = utusan. Ada utusan)
  • Da Ta Sa Wa La (data = punya. sawala = perbedaan (perselisihan). Saling bertengkar karena berbeda pendapat)
  • Pa Da Ja Ya Nya (padha = sama. jayanya = kekuatannya atau kedigjayaannya. Keduanya sama sakti, keduanya sama kuat)
  • Ma Ga Ba Tha Nga (maga = inilah. bathanga = mayatnya. Inilah keduanya jadi bangkai)

FIKTIF: Aksara Jawa Diciptakan Oleh Aji Saka

Namun dari legenda tersebut, ada beberapa hal yang perlu diketahui. Pulau Majeti sendiri adalah negeri antah-berantah dan merupakan mitos.Akan tetapi ada yang menafsirkan bahwa Aji Saka berasal dari Jambudwipa (India) dari suku Shaka (Scythia), karena itulah ia bernama Aji Saka (Raja Shaka). Legenda ini melambangkan kedatangan Dharma (ajaran dan peradaban Hindu-Buddha) ke pulau Jawa.

Selain Aji Saka sebagai tokoh fiktif yang masih belum jelas pula asal-usulnya.Nama kerajaannya yakni Medangkulan juga masih merupakan misteri karena secara historik sulit dibuktikan.

Ada pendapat bahwa Kerajaan Medang Kamulan mungkin merupakan

Rabu, Agustus 05, 2015

Bikin Makanan Ini Agar Ikan Cepat Besar

Sebenarnya ini catatan hasil dari searching di paman google dari beberapa sumber yang satu sama lain saling melengkapi sehingga dapat saya rangkum seperti artikel ini. Mengingat makanan probiotik ini sangat penting agar penghuni kolam ikan sehat dan cepat besar, dan daripada catatan saya hilang lebih baik saya posting di blog saya :D sambil berbagi ilmu. Jika ada catatan yang kurang, atau ada pengalaman lain dari para pembaca, sharing ilmunya bisa disampaikan di kotak komentar.

Baik langsung saja. Artikel ini membahas tentang cara bikin makanan probiotik dengan bahan yang ada di sekitar kita dan murah. Kemudian penjelasan tentang bagaimana penggunaannya pada kolam ikan dan untuk campuran pakan.

Cara membuat 1 Liter probiotik (usahakan semua steril):
Bahan-bahan:
  1. botol bekas air minum mineral ukuran 1,5 L (sdh dimodif yang nantinya untuk menghilangkan tekanan berlebihan secara otomatis). Penampakan botol seperti ini:
  2. Corong kecil.
  3. Yakult 1 botol (sebagai biang probiotik)
  4. Terasi 16 gram
  5. Gula merah 65 gram
  6. Asem 16 gram
  7. Temulawak 16 gram
  8. Kunyit 16 gram
  9. Kencur 16 gram
  10. Air (matang dan sdh didinginkan) secukupnya

Langkah-langkah:
  1. Parutan gula merah, campurkan dgn asem, parutan temulawak, kunyit, dan kencur. Dimasukkan ke botol dgn cara disaring.
  2. Masukkan yakult ke botol.
  3. Terasi dilembutkan dan diencerkan dengan air. Dimasukkan ke botol dgn cara disaring.
  4. Tambahkan air secukupnya hingga botol terisi hampir penuh (kosong di bagian lekukan hingga tutup botol).
  5. Kocok hingga benar2 tercampur merata.
  6. Tutup rapat botol (yang sdh dimodif tadi)
  7. Simpan selama 10 hari. Di tempat yang gelap dan teduh.
  8. Hari ke 11, probiotik siap digunakan atau digandakan lagi.

Cara pakai probiotik untuk kolam ikan:

Rabu, Juni 10, 2015

Saran Para Ahli untuk Membangun Perilaku Positif Anak

Penegakan aturan yang konsisten memberikan kenyamanan bagi anak-anak. Anak akan kesulitan belajar tentang bagaimana berperilaku jika aturan-aturan yang telah disepakati antara anak dan orang tua ternyata dilanggar oleh orang tua sendiri. Semisal saat anak dalam kondisi merengek atau mengamuk (tantrum). Orang tua yang malu dan tergoda melanggar aturan saat anak tantrum dengan harapan segera diam saat tantrum, apalagi di tempat umum, malah akan membuat hidup jauh lebih sulit di kemudian hari (jangka panjang).

Artikel ini merupakan terjemahan bebas saya dari sebuah artikel yang berjudul "One time of leniency leds to a long battle with tantrum" yang diposting pertama kali oleh ellohello.com. Tujuan saya menerjemahkan artikel ini lebih ditujukan untuk saya pribadi sebagai orang tua, agar catatan tidak hilang, maka lebih baik diposting di blog sendiri ^_^. Namun, tidak menutup kemungkinan, bisa bermanfaat untuk para orang tua lainnya, tanpa bermaksud untuk menggurui, karena sama-sama belajarnya. Berharap juga ada orang tua yang bisa berbagi pengalaman atau pengetahuan seputar tema parenting yang dibahas yang bisa disampaikan pada kotak komentar di akhir artikel ini.^_^

Konsistensi, merupakan hal penting untuk orangtua dalam mengajarkan cara berperilaku kepada anak secara efektif. Begitulah saran dari para ahli untuk membangun perilaku positif anak.

Apa arti dari "konsistensi"?

Konsistensi berarti bahwa aturan dan harapan yang sama dari waktu ke waktu. Konsistensi membuat anak dapat memprediksi dan merasa jelas atas konsekuensi dari setiap tindakan mereka. Membebaskan pikiran mereka dari ketidak-jelasan tentang apa yang mungkin terjadi dan mengajarkan mereka untuk selalu mempertimbangkan terlebih dulu setiap tindakan yang akan mereka lakukan.

Anak-anak harus dapat memprediksi bagaimana orang tua akan berperilaku. Misal, ibu mengharapkan saya untuk menyikat gigi, jika saya tidak melakukan, saya tidak akan dibacakan cerita pengantar tidur. Sedangkan inkonsistensi dapat membuat anak merasa tidak yakin, tidak aman, dan bingung, contoh: kadang-kadang saya harus menyikat gigi, kadang-kadang tidak. Jika saya membuat keributan, saya biasanya tidak dimarahi, tapi ibu terkadang marah juga.

Mengapa konsistensi penting?

Konsistensi memberikan anak rasa aman. Mereka belajar mereka dapat mengandalkan orang tua mereka dan percaya bahwa kebutuhan mereka akan terpenuhi. Hal ini membantu dalam proses bonding antara anak dan orang tua.

Manfaat ketika orang tua menerapkan aturan rumah secara konsisten:
  1. Anak-anak dengan orang tua yang konsisten, mereka tidak mudah stres, lebih percaya diri.
  2. Lebih disiplin dalam melakukan kegiatan yang bersifat rutin, misal: waktu tidur, kegiatan setelah jadwal sekolah, waktu makan, dan lain sebagainya sehingga tumbuh kehidupan rumah yang lebih damai.
  3. Konsistensi membantu anak mengembangkan rasa tanggung jawab karena mereka tahu apa yang orang tua mereka harapkan dari mereka.

Efek positif dari pengasuhan yang konsisten akan dirasakan saat anak masuk usia remaja atau dewasa.

Namun anak-anak cenderung akan terus “menguji” orang tuanya terhadap aturan yang telah ditetapkan. Anak-anak akan cenderung "mendorong batasan-batasan" yang telah dibuat. Oleh karena itu, orang tua harus cukup bijak dan cerdas juga saat membuat aturan yang akan disepakati bersama.

Bagaimana saya bisa menjadi orang tua lebih konsisten?

Ada delapan saran terbaik dari para ahli:

Pertama: Pilih prioritas Anda!

Pertimbangkan dengan hati-hati, nilai-nilai apa yang penting bagi Anda dan keluarga Anda dan membuat aturan yang sesuai.