Rabu, Agustus 05, 2015

Bikin Makanan Ini Agar Ikan Cepat Besar

Sebenarnya ini catatan hasil dari searching di paman google dari beberapa sumber yang satu sama lain saling melengkapi sehingga dapat saya rangkum seperti artikel ini. Mengingat makanan probiotik ini sangat penting agar penghuni kolam ikan sehat dan cepat besar, dan daripada catatan saya hilang lebih baik saya posting di blog saya :D sambil berbagi ilmu. Jika ada catatan yang kurang, atau ada pengalaman lain dari para pembaca, sharing ilmunya bisa disampaikan di kotak komentar.

Baik langsung saja. Artikel ini membahas tentang cara bikin makanan probiotik dengan bahan yang ada di sekitar kita dan murah. Kemudian penjelasan tentang bagaimana penggunaannya pada kolam ikan dan untuk campuran pakan.

Cara membuat 1 Liter probiotik (usahakan semua steril):
Bahan-bahan:
  1. botol bekas air minum mineral ukuran 1,5 L (sdh dimodif yang nantinya untuk menghilangkan tekanan berlebihan secara otomatis). Penampakan botol seperti ini:
  2. Corong kecil.
  3. Yakult 1 botol (sebagai biang probiotik)
  4. Terasi 16 gram
  5. Gula merah 65 gram
  6. Asem 16 gram
  7. Temulawak 16 gram
  8. Kunyit 16 gram
  9. Kencur 16 gram
  10. Air (matang dan sdh didinginkan) secukupnya

Langkah-langkah:
  1. Parutan gula merah, campurkan dgn asem, parutan temulawak, kunyit, dan kencur. Dimasukkan ke botol dgn cara disaring.
  2. Masukkan yakult ke botol.
  3. Terasi dilembutkan dan diencerkan dengan air. Dimasukkan ke botol dgn cara disaring.
  4. Tambahkan air secukupnya hingga botol terisi hampir penuh (kosong di bagian lekukan hingga tutup botol).
  5. Kocok hingga benar2 tercampur merata.
  6. Tutup rapat botol (yang sdh dimodif tadi)
  7. Simpan selama 10 hari. Di tempat yang gelap dan teduh.
  8. Hari ke 11, probiotik siap digunakan atau digandakan lagi.

Cara pakai probiotik untuk kolam ikan:

Rabu, Juni 10, 2015

Saran Para Ahli untuk Membangun Perilaku Positif Anak

Penegakan aturan yang konsisten memberikan kenyamanan bagi anak-anak. Anak akan kesulitan belajar tentang bagaimana berperilaku jika aturan-aturan yang telah disepakati antara anak dan orang tua ternyata dilanggar oleh orang tua sendiri. Semisal saat anak dalam kondisi merengek atau mengamuk (tantrum). Orang tua yang malu dan tergoda melanggar aturan saat anak tantrum dengan harapan segera diam saat tantrum, apalagi di tempat umum, malah akan membuat hidup jauh lebih sulit di kemudian hari (jangka panjang).

Artikel ini merupakan terjemahan bebas saya dari sebuah artikel yang berjudul "One time of leniency leds to a long battle with tantrum" yang diposting pertama kali oleh ellohello.com. Tujuan saya menerjemahkan artikel ini lebih ditujukan untuk saya pribadi sebagai orang tua, agar catatan tidak hilang, maka lebih baik diposting di blog sendiri ^_^. Namun, tidak menutup kemungkinan, bisa bermanfaat untuk para orang tua lainnya, tanpa bermaksud untuk menggurui, karena sama-sama belajarnya. Berharap juga ada orang tua yang bisa berbagi pengalaman atau pengetahuan seputar tema parenting yang dibahas yang bisa disampaikan pada kotak komentar di akhir artikel ini.^_^

Konsistensi, merupakan hal penting untuk orangtua dalam mengajarkan cara berperilaku kepada anak secara efektif. Begitulah saran dari para ahli untuk membangun perilaku positif anak.

Apa arti dari "konsistensi"?

Konsistensi berarti bahwa aturan dan harapan yang sama dari waktu ke waktu. Konsistensi membuat anak dapat memprediksi dan merasa jelas atas konsekuensi dari setiap tindakan mereka. Membebaskan pikiran mereka dari ketidak-jelasan tentang apa yang mungkin terjadi dan mengajarkan mereka untuk selalu mempertimbangkan terlebih dulu setiap tindakan yang akan mereka lakukan.

Anak-anak harus dapat memprediksi bagaimana orang tua akan berperilaku. Misal, ibu mengharapkan saya untuk menyikat gigi, jika saya tidak melakukan, saya tidak akan dibacakan cerita pengantar tidur. Sedangkan inkonsistensi dapat membuat anak merasa tidak yakin, tidak aman, dan bingung, contoh: kadang-kadang saya harus menyikat gigi, kadang-kadang tidak. Jika saya membuat keributan, saya biasanya tidak dimarahi, tapi ibu terkadang marah juga.

Mengapa konsistensi penting?

Konsistensi memberikan anak rasa aman. Mereka belajar mereka dapat mengandalkan orang tua mereka dan percaya bahwa kebutuhan mereka akan terpenuhi. Hal ini membantu dalam proses bonding antara anak dan orang tua.

Manfaat ketika orang tua menerapkan aturan rumah secara konsisten:
  1. Anak-anak dengan orang tua yang konsisten, mereka tidak mudah stres, lebih percaya diri.
  2. Lebih disiplin dalam melakukan kegiatan yang bersifat rutin, misal: waktu tidur, kegiatan setelah jadwal sekolah, waktu makan, dan lain sebagainya sehingga tumbuh kehidupan rumah yang lebih damai.
  3. Konsistensi membantu anak mengembangkan rasa tanggung jawab karena mereka tahu apa yang orang tua mereka harapkan dari mereka.

Efek positif dari pengasuhan yang konsisten akan dirasakan saat anak masuk usia remaja atau dewasa.

Namun anak-anak cenderung akan terus “menguji” orang tuanya terhadap aturan yang telah ditetapkan. Anak-anak akan cenderung "mendorong batasan-batasan" yang telah dibuat. Oleh karena itu, orang tua harus cukup bijak dan cerdas juga saat membuat aturan yang akan disepakati bersama.

Bagaimana saya bisa menjadi orang tua lebih konsisten?

Ada delapan saran terbaik dari para ahli:

Pertama: Pilih prioritas Anda!

Pertimbangkan dengan hati-hati, nilai-nilai apa yang penting bagi Anda dan keluarga Anda dan membuat aturan yang sesuai.

Rabu, Juni 03, 2015

Mengapa Bulan Dianggap Terbelah

Dalam alquran, di surat Ghafir
(40) ayat 4, Allah berfirman bahwa tidak ada yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah, kecuali orang-orang yang kafir.

Surat ini jangan diartikan bahwa setiap kali ada orang yang mempertanyakan kembali keabsahan penafsiran kita terhadap suatu ayat, langsung dianggap kafir, atau imannya lemah. Bisa jadi jangan-jangan penafsiran kitalah yang salah. Ayat Allah memang mutlak benar, karena Allah Maha Benar, sedangkan kebenaran penafsiran kita terhadap ayat Allah bernilai relatif, karena yang menafsirkan manusia. Kita manusia yang bisa benar dan bisa juga salah. Oleh karena itu dalam menafsirkan ayat harus disertai data-data yang akurat, bukti-bukti yang kuat, dan logika berpikir yang dapat dipertanggungjawabkan dan teruji. Bukankah Allah selalu mengingatkan kita untuk selalu berpikir? "afalaa ta'qiluun".

Salah satunya adalah pembahasan tentang ayat Allah di surat Al-Qamar (54) ayat 1. Allah berfirman, “Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan”. Mengapa bulan dianggap terbelah?

Berdasarkan ayat tersebut, beberapa umat muslim menafsirkan bahwa dulu bulan (satelit alami bumi) pernah terbelah. Dan sebagian bahkan berusaha menunjukkan bukti-bukti berupa foto dari satelit buatan manusia.

Ayat-ayat Allah senantiasa mengajak manusia untuk berfikir. Oleh karena itu jika ayat-ayat tersebut berisi tentang fenomena alam, maka untuk mendalami makna ayat tersebut ya harus menggunakan ilmu pengetahuan alam.

Jika ada ketidaksesuaian, maka kemungkinannya ada dua:
  1. ilmu pengetahuan yang ditemukan manusia masih belum memasukkan semua variabel, sehingga masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
  2. penafsiran manusia terhadap ayat Allah yang keliru. Ini biasanya terjadi jika penafsiran ayat masih tekstual saja. Sedangkan ayat Allah tetaplah benar.

Kembali ke pembahasan “telah terbelah bulan”. Makna “telah bulan terbelah” sempat saya tanyakan kepada teman saya yang ahli bahasa arab. Ternyata kata “ansyaqqa” memang berarti terbelah. Ketika sesuatu terbelah, maka kondisi setiap belahan pastilah berbeda dan memiliki batasan belahan yang sangat jelas dan tetap.

Masalahnya adalah apakah jika sebuah benda terbelah maka harus selalu dimaknai benda tersebut terputus, sepertinya layaknya ekor cicak yang terputus dari badannya? Tentu tidak. Misalkan saja:
  1. otak, ada belahan kanan dan belahan kiri, tidak terputus khan.
  2. jalan raya, ada lajur kanan dan lajur kiri, sebelah kanan dan sebelah kiri, juga tidak terputus.

Sehingga apa sebenarnya makna “telah terbelah bulan”? Tak lain dan tak bukan, ternyata Allah mengajak kita memikirkan sifat-sifat bulan dan pergerakannya. Apa hubungannya? Berikut ini saya jelaskan.