Rabu, Juni 03, 2015

Mengapa Bulan Dianggap Terbelah

Dalam alquran, di surat Ghafir
(40) ayat 4, Allah berfirman bahwa tidak ada yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah, kecuali orang-orang yang kafir.

Surat ini jangan diartikan bahwa setiap kali ada orang yang mempertanyakan kembali keabsahan penafsiran kita terhadap suatu ayat, langsung dianggap kafir, atau imannya lemah. Bisa jadi jangan-jangan penafsiran kitalah yang salah. Ayat Allah memang mutlak benar, karena Allah Maha Benar, sedangkan kebenaran penafsiran kita terhadap ayat Allah bernilai relatif, karena yang menafsirkan manusia. Kita manusia yang bisa benar dan bisa juga salah. Oleh karena itu dalam menafsirkan ayat harus disertai data-data yang akurat, bukti-bukti yang kuat, dan logika berpikir yang dapat dipertanggungjawabkan dan teruji. Bukankah Allah selalu mengingatkan kita untuk selalu berpikir? "afalaa ta'qiluun".

Salah satunya adalah pembahasan tentang ayat Allah di surat Al-Qamar (54) ayat 1. Allah berfirman, “Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan”. Mengapa bulan dianggap terbelah?

Berdasarkan ayat tersebut, beberapa umat muslim menafsirkan bahwa dulu bulan (satelit alami bumi) pernah terbelah. Dan sebagian bahkan berusaha menunjukkan bukti-bukti berupa foto dari satelit buatan manusia.

Ayat-ayat Allah senantiasa mengajak manusia untuk berfikir. Oleh karena itu jika ayat-ayat tersebut berisi tentang fenomena alam, maka untuk mendalami makna ayat tersebut ya harus menggunakan ilmu pengetahuan alam.

Jika ada ketidaksesuaian, maka kemungkinannya ada dua:
  1. ilmu pengetahuan yang ditemukan manusia masih belum memasukkan semua variabel, sehingga masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
  2. penafsiran manusia terhadap ayat Allah yang keliru. Ini biasanya terjadi jika penafsiran ayat masih tekstual saja. Sedangkan ayat Allah tetaplah benar.

Kembali ke pembahasan “telah terbelah bulan”. Makna “telah bulan terbelah” sempat saya tanyakan kepada teman saya yang ahli bahasa arab. Ternyata kata “ansyaqqa” memang berarti terbelah. Ketika sesuatu terbelah, maka kondisi setiap belahan pastilah berbeda dan memiliki batasan belahan yang sangat jelas dan tetap.

Masalahnya adalah apakah jika sebuah benda terbelah maka harus selalu dimaknai benda tersebut terputus, sepertinya layaknya ekor cicak yang terputus dari badannya? Tentu tidak. Misalkan saja:
  1. otak, ada belahan kanan dan belahan kiri, tidak terputus khan.
  2. jalan raya, ada lajur kanan dan lajur kiri, sebelah kanan dan sebelah kiri, juga tidak terputus.

Sehingga apa sebenarnya makna “telah terbelah bulan”? Tak lain dan tak bukan, ternyata Allah mengajak kita memikirkan sifat-sifat bulan dan pergerakannya. Apa hubungannya? Berikut ini saya jelaskan.

Kita tahu bahwa revolusi bulan mengelilingi bumi memerlukan waktu 27.3 hari, demikian juga waktu yang diperlukan untuk rotasinya. Inilah yang menyebabkan muka (wajah bulan) yang menghadap ke bumi selalu sama. Dan ada sisi atau wajah bulan yang selalu tersembunyi.

Itulah makna sebenarnya dari “telah terbelah bulan”. Yaitu belahan yang selalu menghadap ke bumi dan belahan yang selalu tersembunyi.

Sekilas tentang belahan bulan yang selalu tersembunyi.
  • Hingga tahun 1959, manusia hanya mampu melihat satu sisi saja.
  • Tahun 1959 itu Soviet meluncurkan Luna-3. Pesawat yang mampu mengambil gambar sisi luar dari Bulan.
  • Tahun 2009 NASA kembali meluncurkan satelit dengan kamera lensa lebar (Wide angle) khusus untuk melihat sisi yang selalu tersembunyi ini. Satelit ini dinamakan Lunar Reconnaissance Orbiter Camera (LROC) Wide Angle Camera (WAC). Dengan satelit ini wajah bulan difoto berulang-ulang sambil mengelilingi bulan dan dibuat mosaic (semacam puzzle dari beberapa foto) sehingga diketahui banyak sisi luar bulan yang sebelumnya tak terlihat dari bumi.

Wajah bulan dari riset NASA ini dirilis pada bulan Maret 2011, dapat dilihat dibawah ini.

Lihat bagian yang relatif mulus dan bagian yang relatif bopeng akibat perbedaan kerak bulan.

Ada yang menarik dari sisi tersembunyi bulan ini. Permukaannya lebih banyak blentang-blentongnya diperkirakan karena memiliki ketebalan kerak (lapisan dingin padat) yang lebih tebal dan dataran tinggi mendominasi kerak.

Itulah makna sebenarnya dari “telah terbelah bulan”. Yaitu belahan yang selalu menghadap ke bumi dan belahan yang selalu tersembunyi. Kedua belahan bulan tersebut benar-benar memiliki kondisi yang berbeda.

Bagaimana dengan mereka yang mengatakan gambar permukaan bulan di bawah ini sebagai bukti bahwa bulan pernah terputus?

Gambar di atas bukanlah bukti bahwa bulan pernah terbelah (baca: terputus), melainkan itu adalah Rille.
Rille dilihat dari dekat

Rille adalah sebuah lembah panjang dipermukaan bulan. Ada banyak rille. Rille Hadley, berupa lembah yang panjangnya 125 km, dalamnya 400 m dan lebarnya hampir 1500 m di daerah terlebarnya. Ia terbentuk dari lava basaltik cair yang mengikis permukaan bulan sepanjang basis Apennine Front (yang dijelajahi oleh para astronot Apollo 15 tahun 1971). Bekas aliran lava ini ada di sepanjang permukaan, dan ada juga yang di bawah tanah bulan (tabung lava) yang kemudian runtuh dan terlihat dari permukaan.

Rille hanya ada di daerah yang tidak turun naik, dan bentuk rilles seperti ular. Seperti sungai yang ada di bumi, dan ini mengapa pada awalnya ilmuan mengira kalau rille adalah sungai purba di bulan. Walau begitu, sampel batuan yang dibawa ke Bumi menunjukkan tidak adanya air dan studi-studi setelah Strain dan El-Baz, di tahun 1976, menunjukkan kalau ia aliran lava. Ilmuan menentukan bahwa aliran lava yang membentuk rille ini terjadi 3 hingga 4 miliar tahun lalu.
Wallaahu'alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri komentar atau masukan ya :)