Artikel ini merupakan terjemahan bebas saya dari sebuah artikel yang berjudul "One time of leniency leds to a long battle with tantrum" yang diposting pertama kali oleh ellohello.com. Tujuan saya menerjemahkan artikel ini lebih ditujukan untuk saya pribadi sebagai orang tua, agar catatan tidak hilang, maka lebih baik diposting di blog sendiri ^_^. Namun, tidak menutup kemungkinan, bisa bermanfaat untuk para orang tua lainnya, tanpa bermaksud untuk menggurui, karena sama-sama belajarnya. Berharap juga ada orang tua yang bisa berbagi pengalaman atau pengetahuan seputar tema parenting yang dibahas yang bisa disampaikan pada kotak komentar di akhir artikel ini.^_^
Konsistensi, merupakan hal penting untuk orangtua dalam mengajarkan cara berperilaku kepada anak secara efektif. Begitulah saran dari para ahli untuk membangun perilaku positif anak.
Apa arti dari "konsistensi"?
Konsistensi berarti bahwa aturan dan harapan yang sama dari waktu ke waktu. Konsistensi membuat anak dapat memprediksi dan merasa jelas atas konsekuensi dari setiap tindakan mereka. Membebaskan pikiran mereka dari ketidak-jelasan tentang apa yang mungkin terjadi dan mengajarkan mereka untuk selalu mempertimbangkan terlebih dulu setiap tindakan yang akan mereka lakukan.
Anak-anak harus dapat memprediksi bagaimana orang tua akan berperilaku. Misal, ibu mengharapkan saya untuk menyikat gigi, jika saya tidak melakukan, saya tidak akan dibacakan cerita pengantar tidur. Sedangkan inkonsistensi dapat membuat anak merasa tidak yakin, tidak aman, dan bingung, contoh: kadang-kadang saya harus menyikat gigi, kadang-kadang tidak. Jika saya membuat keributan, saya biasanya tidak dimarahi, tapi ibu terkadang marah juga.
Mengapa konsistensi penting?
Konsistensi memberikan anak rasa aman. Mereka belajar mereka dapat mengandalkan orang tua mereka dan percaya bahwa kebutuhan mereka akan terpenuhi. Hal ini membantu dalam proses bonding antara anak dan orang tua.
Manfaat ketika orang tua menerapkan aturan rumah secara konsisten:
- Anak-anak dengan orang tua yang konsisten, mereka tidak mudah stres, lebih percaya diri.
- Lebih disiplin dalam melakukan kegiatan yang bersifat rutin, misal: waktu tidur, kegiatan setelah jadwal sekolah, waktu makan, dan lain sebagainya sehingga tumbuh kehidupan rumah yang lebih damai.
- Konsistensi membantu anak mengembangkan rasa tanggung jawab karena mereka tahu apa yang orang tua mereka harapkan dari mereka.
Efek positif dari pengasuhan yang konsisten akan dirasakan saat anak masuk usia remaja atau dewasa.
Namun anak-anak cenderung akan terus “menguji” orang tuanya terhadap aturan yang telah ditetapkan. Anak-anak akan cenderung "mendorong batasan-batasan" yang telah dibuat. Oleh karena itu, orang tua harus cukup bijak dan cerdas juga saat membuat aturan yang akan disepakati bersama.
Bagaimana saya bisa menjadi orang tua lebih konsisten?
Ada delapan saran terbaik dari para ahli:
Pertama: Pilih prioritas Anda!
Pertimbangkan dengan hati-hati, nilai-nilai apa yang penting bagi Anda dan keluarga Anda dan membuat aturan yang sesuai.