Mengapa Bunyi Lebih Terdengar Saat Malam?
Jauh sebelum manusia menemukan pengetahuan tentang pengaruh kerapatan zat perantara terhadap cepat rambat bunyi, Alqur'an sudah memberikan stimulus kepada manusia untuk memikirkan mengapa bunyi atau suara lebih terdengar jelas atau "berkesan" saat malam. Hal ini tertulis di surat Al Muzammil ayat 6, yang berarti, "Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan".
Sebelum menjawab pertanyaan, "mengapa bunyi lebih terdengar jelas saat malam?", ada baiknya kita mengenal tentang bunyi, kemudian hubungan atau pengaruh suhu, dan tekanan, terhadap bunyi. Berikut penjelasan yang saya ketahui seputar hal di atas:
Sumber bunyi adalah benda yang menghasilkan bunyi, semisal pita suara manusia yang bergetar. Ketika seseorang berbicara, pita suara yang terletak di dalam tenggorokannya bergetar maju mundur. Bunyi yang dihasilkan merambat melewati udara dengan gerakan maju mundurnya molekul-molekul udara ketika dilewati. Permukaan yang bergetar menimbulkan bunyi dengan cara bergantian mendorong dan menarik lapisan udara di sekitarnya. Lapisan udara tersebut lalu mendorong dan menarik lapisan udara di depannya, dan demikian seterusnya. Inilah cara getaran merambat melewati udara yang kemudian sampai ke telinga kita. Perlu diketahui bahwa jika pita suara bergetar, atau ada suatu benda yang bergetar, maka akan menghasilkan gelombang bunyi yang mampu merambat hingga kecepatan sekitar 340 meter per detik. Artinya jika kita memanggil seseorang yang berada 340 meter di depan kita, maka orang tersebut akan mendengar panggilan kita dalam waktu satu detik saja.
Laju hantaran bunyi bergantung pada kerapatan zat perantara. Bunyi tidak dapat merambat melalui ruang hampa karena tidak ada partikel yang dapat digetarkan dan menghantarkan gelombang bunyi. Maka jendela yang berkaca ganda dan memiliki ruang hampa di antara keduanya tidak dapat merambatkan bunyi. Bunyi dapat merambat melalui zat padat, zat cair, dan zat gas. Zat-zat tersebutlah yang dinamakan sebagai medium atau zat perantara.
Bunyi menjalar lima kali lebih lebih cepat di dalam air daripada
Jauh sebelum manusia menemukan pengetahuan tentang pengaruh kerapatan zat perantara terhadap cepat rambat bunyi, Alqur'an sudah memberikan stimulus kepada manusia untuk memikirkan mengapa bunyi atau suara lebih terdengar jelas atau "berkesan" saat malam. Hal ini tertulis di surat Al Muzammil ayat 6, yang berarti, "Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan".
Sebelum menjawab pertanyaan, "mengapa bunyi lebih terdengar jelas saat malam?", ada baiknya kita mengenal tentang bunyi, kemudian hubungan atau pengaruh suhu, dan tekanan, terhadap bunyi. Berikut penjelasan yang saya ketahui seputar hal di atas:
Sumber bunyi adalah benda yang menghasilkan bunyi, semisal pita suara manusia yang bergetar. Ketika seseorang berbicara, pita suara yang terletak di dalam tenggorokannya bergetar maju mundur. Bunyi yang dihasilkan merambat melewati udara dengan gerakan maju mundurnya molekul-molekul udara ketika dilewati. Permukaan yang bergetar menimbulkan bunyi dengan cara bergantian mendorong dan menarik lapisan udara di sekitarnya. Lapisan udara tersebut lalu mendorong dan menarik lapisan udara di depannya, dan demikian seterusnya. Inilah cara getaran merambat melewati udara yang kemudian sampai ke telinga kita. Perlu diketahui bahwa jika pita suara bergetar, atau ada suatu benda yang bergetar, maka akan menghasilkan gelombang bunyi yang mampu merambat hingga kecepatan sekitar 340 meter per detik. Artinya jika kita memanggil seseorang yang berada 340 meter di depan kita, maka orang tersebut akan mendengar panggilan kita dalam waktu satu detik saja.
Laju hantaran bunyi bergantung pada kerapatan zat perantara. Bunyi tidak dapat merambat melalui ruang hampa karena tidak ada partikel yang dapat digetarkan dan menghantarkan gelombang bunyi. Maka jendela yang berkaca ganda dan memiliki ruang hampa di antara keduanya tidak dapat merambatkan bunyi. Bunyi dapat merambat melalui zat padat, zat cair, dan zat gas. Zat-zat tersebutlah yang dinamakan sebagai medium atau zat perantara.
Bunyi menjalar lima kali lebih lebih cepat di dalam air daripada