Hal-hal yang perlu diperhatikan agar kesuburan pria dan wanita dewasa tetap terjaga, khususnya bagi pasangan suami istri, salah satunya adalah masalah cara berpakaian. Akhir-akhir ini banyak para muda-mudi yang terbiasa bergaya menggunakan pakaian ketat, bahkan harus susah payah saat melepasnya, pakai kantong plastik alias kresek untuk melepasnya ... weleh-weleh ... para pelaku celana pensil sepertinya yang paham :D. Beberapa orang yang tubuhnya langsing atau berbadan olahragawan-olahragawati yang merasa akan lebih seksi jika menggunakan pakaian yang ketat. (yang luar biasa PD itu yang sudah badannya gemuk, maksa pakai baju ketat ... adududuh).
Kebiasaan ini ternyata tidak baik bagi mereka jika diteruskan hingga memasuki usia nikah, kaitannya dengan kesuburan mereka. (kalau masalah wanita berpakaian ketat itu apakah berdosa atau tidak, jawaban ya sudah pasti dosa. Khususnya umat muslim pasti tahu hal ini).
Bahaya pakaian ketat tampaknya perlu diketahui bagi muda-mudi yang sudah berencana menikah atau bagi pasangan suami istri yang ingin segera mendapatkan momongan. Hal ini dikarenakan pakaian yang ketat dapat mengganggu kesuburan baik wanita maupun pria. Bahkan bisa menyebabkan gangguan jamur di sekitar organ vital.
Hasil penelitian yang dilakukan di negara John Bull (alias Inggris), menyebutkan bahwa endometriosis (suatu gangguan yang sering mengakibatkan gangguan kesuburan pada wanita) diduga karena disebabkan kebiasaan seseorang yang selalu memakai pakaian ketat selama bertahun-tahun. Menggunakan pakaian ketat akan memicu sel-sel endometrium (selaput lendir rahim) untuk melarikan diri dari rongga rahim lalu berdiam di indung telur, sehingga kesehatan menjadi terganggu.
Begitu pula bagi pria, pakaian ketat hanya akan memperburuk kualitas sperma dan menyebabkan kemandulan. Berdasarkan penelitian, menunjukkan bahwa penggunaan pakaian ketat menyebabkan penurunan kualitas sperma yaitu jumlah sperma yang biasanya 60.000.000 per mililiter kini turun drastis hingga ke angka 20.000.000 per mililiter.
Setelah dilakukan penelitian mendalam ternyata masalahnya berkenaan dengan suhu skrotum. Skrotum atau kantung pelir adalah kantung (terdiri dari kulit dan otot) yang membungkus testis atau buah zakar. Suhu yang tidak normal pada skrotum karena sering ditekan oleh celana jeans ketat bisa berakibat buruk pada kualitas sperma karena banyak keringat yang tidak bisa keluar di sekitar penis sehingga menimbulkan jamur yang akan meningkatkan suhu testis dalam produksi sperma. Kurang lebih sama saja dengan wanita, penggunaan celana ketat bisa menimbulkan kekurangan udara atau gerah terutama pada organ vital.
Begitu pula studi yang dipresentasikan di konferensi tahunan "Reproduksi dan Embriologi Masyarakat Eropa" ke-12 memiliki kesimpulan yang sama, bahwa pemakaian celana yang terlampau ketat bisa melokalisir panas yang berpotensi mempengaruhi kualitas sperma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri komentar atau masukan ya :)