Sabtu, November 20, 2010

Kondisi Daging Yang Tidak Baik Dimakan

Kondisi Daging Yang Tidak Baik Dimakan

Daging merupakan salah satu sumber gizi bagi manusia, selain itu juga merupakan sumber makanan bagi bakteri. Pertumbuhan bakteri dalam bahan pangan ada yang menguntungkan, tetapi ada juga yang malah mengakibatkan bahan pangan tersebut menjadi tidak layak dikonsumsi atau dimakan. Jika makanan yang telah tercemar tersebut termakan maka dapat menjadi sumber penularan penyakit. Dalam hal ini, makanan yang berpotensi mudah tercemar adalah makanan mentah.

Daging yang tidak aman dapat membahayakan kesehatan manusia yang memakannya (konsumen). Oleh karena itu, kita perlu mengetahui beberapa ciri-ciri daging yang tidak baik, antara lain:

  1. Bau dan rasa tidak normal. Bau yang tidak normal biasanya akan segera tercium sesudah hewan dipotong. Hal tersebut dapat disebabkan karena hewan yang dipotong adalah hewan yang sakit, terutama yang menderita radang (kerusakan jaringan tubuh) pada organ dalam yang telah akut atau memburuk, akan menghasilkan daging yang berbau seperti mentega tengik. Atau bisa juga karena hewan yang dipotong adalah hewan yang dalam proses pengobatan, terutama hewan yang mendapat pengobatan dengan antibiotika (obat untuk membunuh bakteri) akan menghasilkan daging yang berbau obat-obatan.
  2. Warna daging tidak normal.
  3. Daging yang tidak sehat mempunyai kekenyalan rendah (jika ditekan dengan jari akan terasa lunak), apalagi diikuti dengan perubahan warna yang tidak normal, maka daging tersebut tidak layak dikonsumsi.
  4. Daging busuk. Daging yang busuk dapat mengganggu kesehatan konsumen, karena dapat menyebabkan gangguan saluran pencernaan. Meningkatnya pembusukan daging akibat aktivitas bakteri dapat terjadi karena penanganan yang kurang baik pada waktu pendinginan (baca juga artikel "Awas Menyimpan Daging Kurban di Kulkas", klik di sini). Pembusukan juga terjadi karena dibiarkan di tempat terbuka dalam waktu relatif lama pada temperatur kamar (25°C), sehingga terjadi proses fermentasi oleh enzim-enzim. Dari proses tersebut kemudian terbentuklah amonia yang bersifat racun dan mengeluarkan bau tidak sedap.

Ciri-ciri daging yang busuk akibat aktivitas bakteri
Pertumbuhan bakteri pada daging akan menyebabkan daging menjadi busuk. Daging yang busuk akibat aktivitas atau kegiatan bakteri memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Daging kelihatan kusam dan berlendir.
b. Daging berwarna kehijau-hijauan (seperti isi usus).
c. Daging menjadi tengik akibat penguraian lemak.
d. Daging berwarna kebiru-biruan.

Pertumbuhan Bakteri pada Daging
Beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri pada daging di antaranya adalah kandungan air, pH atau tingkat keasaman, dan temperatur atau suhu. Temperatur yang semakin tinggi menyebabkan semakin besar pula tingkat pertumbuhan bakteri. Bakteri akan tumbuh baik pada suhu tubuh ± 37°C. Demikian juga kadar pH ikut mempengaruhi pertumbuhan bakteri, hampir semua bakteri tumbuh dengan baik pada pH 7 (kondisi netral), dan tidak akan tumbuh pada pH 4 (kondisi asam) atau diatas pH 9 (kondisi basa). Setelah penyembelihan, daging hewan memiliki pH 5,6 – 5,8. Pada kondisi tersebut bakteri asam laktat dapat tumbuh dengan baik dan cepat. Untuk berkembang biak, bakteri juga membutuhkan air, jika terlalu kering bakteri tersebut akan mati.



Diketik dan disusun oleh: Om Candra
Sumber baca sana sini: http://images.birdfun.multiply.multiplycontent.com/, http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/, http://id.wikipedia.org/wiki/.



belajar pendidikan, blog pengetahuan, kelas pengetahuan, knowledge blog, sekolah dasar dan menengah, KIDS GEt kNowledge, blogger, blogspot

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri komentar atau masukan ya :)