Kamis, Maret 24, 2016

Mencoba Fun Handprint Activity

Judul lukisan: "Obok-obok kolam ikan"
oleh Ayah dan mas Arvin
Fun handprint activity (masih belajar, edisi mencoba ^_^ ) ... karya ayah dan arvin. Handprint bunda di lembar berikutnya ya ... tempatnya sudah nggak cukup, bun :D hehehe.

Apa sih manfaatnya kegiatan handprint ini?
Fun handprint activity termasuk dalam kategori keepsake crafts (keepsake = kenang-kenangan. Craft = kerajinan). Kegiatan ini bisa digunakan untuk merekam pertumbuhan anak. Tidak hanya handprint tetapi bisa juga footprint. Hasil karya ini bisa digunakan sebagai pajangan yang unik dan bisa juga sebagai bahan cerita dan diskusi orang tua ke anak, terutama ketika anak menginjak di usia berikutnya. Ketika anak diajak untuk mengamati dan membandingkan hasil handprint atau footprint dari bulan ke bulan, orang tua bisa menjadikan hasil karya ini sebagai pengantar diskusi tentang pertumbuhan yang sedang dialami oleh si kecil. Diskusi ini bisa dikembangkan bahwa seiring dengan pertumbuhannya, perkembangan kemampuannya juga bertambah, dan seyogyanya termasuk tanggungjawab dan kemandiriannya pula.

Dengan kata lain, hasil karya handprint dan footprint bisa menjadi salah satu media pembelajaran nilai-nilai dan pengetahuan dari orang tua dan anak. Dari interaksi ini anak bisa mendapatkan pengetahuan yang berharga dan interaksi yang berkualitas dengan orang tuanya, serta dapat pula meningkatkan kemampuan berbahasanya. Menurut Keith Topping, seorang profesor di Sekolah Pendidikan di Universitas Dundee - UK, bahwa kualitas interaksi antara orangtua dan anak yang tinggi terbukti lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan bahasa anak dibanding banyak waktu yang dihabiskan bersama anak dengan kualitas interaksi yang rendah.

Oke sekilas saja mengenai manfaatnya. Untuk membuat keepsake craft semacam handprint ini, tidak perlu bahan-bahan yang mahal atau sulit dicari. Gunakan saja apa yang ada di sekitar kita.

Bahan:

  1. kalender 2016, bisa juga kalender bekas. Gunakan yang model digantung di dinding.
  2. cat air dan kuas
  3. kertas asturo putih
  4. lem kertas atau doubletape

Langkah-langkah:

  1. Tempelkan kertas asturo di kalender. Kalau tanggalnya masih dipakai (punya saya kalender 2016) ya ukur dulu kertas asturonya dan sesuaikan sebelum di tempel sehingga hanya menutupi gambar kalender dan tidak menutupi bagian tanggalnya.
  2. Imajinasikan dulu gambar apa yang ingin dibuat. Diskusikan dulu dengan pasangan Anda dan anak Anda.
  3. Basahi tangan si kecil dengan air dan beri cat air dan ratakan di telapak tangannya. Tempelkan telapak tanggannya ke atas kertas asturo.
  4. Hias handprint yang sudah dibuat. Bentuk menjadi beraneka ragam gambar, misalkan gambar ikan, gurita, dan lain sebagainya.

tanda tangan pelukis ^_^
Kami masih belajar, judulnya "Obok-obok kolam ikan" (padahal waktu itu inginnya gambar rumput laut dan ikan" ... hehehe), dan menurut kami hasilnya masih kurang memuaskan ^_^. Tapi si kecil sudah senang setiap kali melihat lukisan tangannya dan berceloteh (belum jelas) seraya menjelaskan bahwa itu lukisannya. Apalagi waktu itu saya ajak untuk menuliskan tanda tangannya, saya kasih contoh dan si kecil menirunya. Tanda tangan anak saya lucu. :D ... "bagus mas tanda tangannya"

Sebagai bahan inspirasi bentuk lukisan apa saja yang bisa dibuat, berbagai macam bentuk handprint dan footprint lainnya bisa dilihat di sini:

Senin, Maret 14, 2016

Tips Membuat Bookshelf untuk Anak

Sudah lama kami ingin memiliki rak buku atau bookshelf, namun baru kali ini kami menemukan cara membuat bookshelf yang mudah, murah, dan menarik. Koleksi buku jika diletakkan di laci-laci yang tertutup tampaknya kurang memotivasi kami untuk membaca lagi. Ini karena mata ini tidak leluasa melirik buku-buku tersebut kembali. Apalagi pas butuh, agak susah mencari-cari terlebih dulu di dalam laci.

Nah, terlebih sekarang ini kami memiliki putra yang usianya masih 20 bulan, juga mulai gemar dengan buku bacaan. Dia mulai menyenangi buku-buku cerita atau dongeng yang kami bacakan. Sesekali dia juga bertingkah seolah-olah sedang membaca buku dongeng yang sedang dia pegang ^_^. Sayang jika hobby bagusnya ini tidak didukung.

Oleh karena itu kami merasa rak buku menjadi kebutuhan kami karena manfaatnya yang cukup penting untuk anak kami, di antaranya:
  1. Mempermudah dia menemukan buku-buku cerita yang dia ingin baca (dengar) kembali. 
  2. Membiasakan diri untuk merapikan kembali buku-buku sesuai tempatnya (rak buku atau bookshelf)
  3. Mengajarkan  salah satu konsep matematika, yaitu mengelompokkan. Konsep matematika untuk anak-anak balita bukan hanya sekedar menghitung, tetapi bisa juga dengan mengelompokkan barang-barang dengan tepat, semisal buku-buku ditempatkan di rak buku, sedangkan mainan-mainan di keranjang mainan.
  4. Merangsang putra kami untuk gemar membaca. Hal ini bagi kami penting sekali. Manfaat membaca di antaranya adalah untuk perkembangan bahasanya, melatih memusatkan perhatiannya, menghubungkan informasi, serta mengembangkan kecerdasan sosial dan kognisinya.
  5. Ke depannya, rak buku tersebut bisa menjadi tempat dia meletakkan hasil karya tulisannya sendiri atau sebagai tempat buku-buku referensi untuk proyek-proyek karya dia lainnya. We hope so, insyaAllaah ... amiin.
Hal-hal tersebutlah yang membuat kami ingin segera membuat rak buku. Kami ingin memulai dari rak buku untuk anak kami yang tentunya sesuai dengan budget yang ada :D ... hehehe

Dari hasil searching kesana-kemari, ada rak buku yang cukup simple, mudah untuk dibuat, dan bagus. Rak buku tersebut menggunakan talang air. Yup, betul sekali, talang air yang biasanya untuk mengalirkan air dari genteng rumah bisa dirubah manfaatnya menjadi sebuah rak buku yang menarik.

Tutorial yang saya temukan di youtube kebetulan dari negeri paman Sam, mereka rata-rata menggunakan talang air dari bahan seng. Sedangkan di Indonesia, talang air dari bahan PVC, ada yang berbentuk setengah lingkaran dan ada yang kotak. Saya pakai yang kotak.

Bahan yang dibutuhkan:
  1. Talang air yang bagus untuk membuat rak buku adalah yang kuat dan tidak mudah melar, biasanya merek Masp*on yang bagus. Harganya Rp91.000 (per 4 meter) saat membelinya di bulan Maret 2016.
  2. Tutup talang. Setiap rak membutuhkan sepasang tutup talang.
  3. Lem PVC
  4. Sekrup untuk memasang rak talang.
  5. Fisher (jika dibutuhkan). Ini untuk menguatkan posisi sekrup di dinding.
  6. Cat minyak untuk mewarnai talang agar bagus.
  7. Manik-manik, kain flanel, dan lem tembak (jika dibutuhkan) untuk menghias rak buku.

Langkah-langkah:

Selasa, Maret 01, 2016

Simple Marble Runs for Kids

Simple marble runs for kids, terinspirasi setelah melihat si kecil suka menuang-nuang air dari satu tempat ke tempat lain, memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain, akhirnya saya jadi bikin permainan ini di rumah. Apalagi ruang bermain dan belajar si kecil (yang sebenarnya adalah ruang tamu :D ) masih banyak space di dinding-dindingnya yang bisa dimanfaatkan untuk tempat permainan ini. Ruang tamupun bertambah satu permainan lagi ... hihihi ... kalau ada tamu insyaAllaah tidak bisa duduk, karena asik ikut mainkan marble runs juga, selain karena juga di ruang tamu tidak lagi disediakan kursi duduk ... wkwkwk.

Cukup mudah membuat lintasan untuk marble runs. Pada intinya adalah bagaimana kelereng tetap bisa menggelinding pada lintasan yang dibuat. Sehingga kemiringanan lintasan sangat berpengaruh pada kecepatan menggelinding kelereng (marble) tersebut. Boleh pakai busur, atau cukup dikira-kira, trial and error terus diperbaiki lagi di kemiringan yang pas sesuai kebutuhan. Pada dasarnya permainan ini memanfaatkan energi kinetik dan energi potensial benda. Energi potensial adalah energi yang dimiliki suatu benda karena memiliki ketinggian tertentu dari tanah. Energi potensial ada karena adanya gravitasi bumi. Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena geraknya.

Jika kecepatan yang dihasilkan bisa tinggi, maka kita bisa membuat si kelereng melompat jauh, melayang di udara, dan jatuh di lintasan lain. Seru! Dan masih banyak lagi modifikasi yang bisa kita berikan pada arena lintasan ini, misalkan:

  1. dilengkapi dengan xylophone yang bisa berbunyi ketika dilintasi kelereng.
  2. bel atau lonceng yang berbunyi ketika dibentur kelereng.
  3. arah gelinding kelereng yang bisa dibolak-balik dengan menggunakan lintasan lengkung.
  4. kelereng berputar-putar pada corong sebelum jatuh ke lubang di bagian tengah corong.
  5. kelereng melewati lorong tersembunyi.
  6. kelereng jatuh bebas, dan lain sebagainya

Bahan yang digunakan tidak harus baru atau beli. Saya sendiri hanya beli kelereng dan isolasinya saja, sedangkan yang lainnya dari barang bekas untuk dibuat sebagai bahan lintasan. Bahan-bahan bekas yang saya pakai antara lain