Minggu, Juli 24, 2011

Manusia Piltdown atau Eoanthropus Dawson

Manusia Piltdown

Selama awal abad 20 komunitas ilmiah sabar mencari 'missing link' fosil yang akan membuktikan hubungan evolusi antara manusia dan kera. Pada tahun 1907 tulang rahang ditemukan di Jerman yang menampilkan karakteristik dari kedua spesies. Ini adalah bukti terbaik untuk link yang hilang, tapi para ilmuwan masih menginginkan sesuatu yang lebih baik.

Charles Dawson dan "Manusia Piltdown"
Charles Dawson, seorang pengacara yang tinggal di Inggris selatan, dekat Sussex. Dia juga seorang ahli paleontologi amatir yang antusias. Partner dia adalah Arthur Smith Woodward, penjaga Departemen Geologi di Museum Inggris. Pada tahun 1912 ketika Dawson, dengan Woodward, menemukan fragmen tengkorak dan tulang rahang yang berdekatan satu sama lain. Hal ini membuat mereka sangat bersemangat karena secara keseluruhan tengkorak yang ditampilkan memiliki karakteristik yang sama dengan manusia dan kera. Rahang mirip kera, sedangkan fragmen tengkorak atas jelas-jelas manusia. Jika fragmen rahang dan tengkorak itu berasal dari makhluk yang sama, maka mereka telah menemukan link yang hilang.


Disajikan kepada Masyarakat Ilmiah
Pada bulan Desember, 1912 Woodward menampilkan rekonstruksi tengkorak pada pertemuan Geological Society of London. Woodward berpendapat bahwa itu adalah tengkorak seorang pria, yang ia sebut manusia Piltdown (sesuai lokasi di mana telah ditemukan yakni di kota Piltdown). Dia berargumen bahwa itu berasal dari manusia yang mungkin telah hidup sekitar setengah juta tahun lalu, selama periode Pleistocene Bawah.

Klaim Woodward menyebabkan pro dan kontra dalam komunitas ilmiah.

Rabu, Juni 29, 2011

Tanduk Cula Jalu Kuku Taring Gigi dan Gading itu Beda atau Sama


Sebenarnya Beda atau Tidak antara Tanduk, Cula, Jalu, Kuku, Taring, Gigi, dan Gading


PERBEDAAN
Menurut hasil dari saya membaca beberapa sumber, sebenarnya antara tanduk, cula, jalu atau taji, kuku, taring, gigi, dan gading yang berbeda dari mereka salahsatunya berdasarkan tempat tumbuhnya, ada juga karena beda ukuran. Penjelasan selengkapnya sebagai berikut:

Jalu (taji atau susuh) adalah bagian yang keras dan runcing pada kaki (misal pada ayam jantan).

Kuku tumbuh melekat pada ujung jari tangan atau kaki.

Tanduk adalah cula dua yang tumbuh di kepala (misal pada kerbau).

Cula adalah tanduk yang tumbuh pada hidung atau moncong (misal badak).

Gigi adalah tulang keras dan kecil-kecil berwarna putih yang tumbuh tersusun berakar di dalam gusi dan kegunaannya untuk mengunyah atau menggigit.
Taring atau siung adalah gigi yang runcing, yang terletak di hadapan sudut bibir.

Gading adalah taring yang sangat panjang (pada gajah) dan kegunaannya sebagai senjata untuk menjaga diri, atau untuk menggali tanah dengan tujuan mendapatkan air.


PERSAMAAN

Kamis, Juni 23, 2011

Mengapa rel kereta api diberi batu kerikil

Sudah lama saya ingin menjawab pertanyaan tentang alasan pemberian batu kerikil (gravel) di sepanjang rel kereta api. Dalam posting kali ini, saya ingin berbagi pengetahuan tentang hal tersebut.

Setiap rel kereta api diberi batu kerikil dengan tujuan untuk mengurangi getaran yang ditimbulkan akibat kereta api yang sedang melaju. Sebenarnya tidak hanya batu kerikil yang bisa mengurangi getaran, pemberian aspal pun juga bisa, namun karena alasan ekonomis akhirnya batu kerikil yang paling banyak digunakan karena lebih murah.

Batu kerikil tajam dan besar yang tersebar di sepanjang rel kereta api tersebut juga bertujuan menyangga “bantalan” rel kereta api. Dengan adanya batu kerikil yang tersebar di sekitar rel, rel kereta api akan menjadi lebih stabil. Sehingga kereta api pun bisa melaju dengan lebih stabil, karena ada batu kerikil sebagai pengimbangnya, tidak terlalu bergoncang ke kanan dan ke kiri. Biasanya PT Kereta Api Indonesia akan melakukan cek rutin dan melakukan pemadatan kerikil yang tersebar di sekitar rel.

Alasan berikutnya adalah