Sabtu, Maret 24, 2012

Apa Amfibi

Apa pengertian yang benar tentang amfibi?

Amfibi adalah kelompok hewan bertulang belakang yang memiliki kemampuan untuk hidup di air dan darat. Apa arti sebenarnya amfibi? Kata Amfibi, berasal dari kata Yunani, yakni “amphibios” yang berarti "menjalani kehidupan ganda". Lebih dari 6.500 spesies yang masih ada dan termasuk ke dalam kelas amfibi. Tiga ordo dari kelas amfibi (Amphibia), antara lain: Ordo Anura (contoh: kodok dan katak), Ordo Urodela disebut juga caudata (contoh: salamander dan kadal air), dan Ordo Gymnophiona (contoh: caecilia).

Bagaimana dengan yuyu atau kepiting, kura-kura, penyu dan buaya? Ternyata, banyak orang salah mengira dan mengatakan hewan-hewan tersebut termasuk kelas amfibi. Sebenarnya kura-kura, penyu dan buaya termasuk ke dalam kelas “Sauropsida”, yang berarti "hewan-hewan reptil”. Kura-kura dan penyu termasuk kelas Sauropsida dengan ordo Testudinata, dan buaya termasuk kelas Sauropsida dengan ordo Crocodilia. Sedangkan yuyu atau kepiting termasuk kelas Malacostraca. Yuyu bukan termasuk hewan amfibi meskipun terkadang di air dan terkadang di darat [penjelasan selengkapnya klik di sini]. Sehingga contoh hewan yang tepat dikatakan sebagai amfibi adalah katak, kodok, salamanders, kadal air atau newts, dan caecilian.

Ordo Urodela adalah ordo dari kelas amfibia yang memiliki ciri bentuk tubuh memanjang, memiliki anggota gerak dan ekor. Tubuh dapat dibedakan antara kepala, leher dan badan. Beberapa spesies memiliki insang dan yang lainnya bernafas dengan paru-paru. Bagian kepala terdapat mata yang kecil. Fase larva hampir mirip dengan fase dewasa. Anggota ordo Urodela hidup di darat akan tetapi tidak dapat lepas dari air. Pola persebaran hewan amfibi ini meliputi wilayah Amerika Utara, Asia Tengah, Jepang dan Eropa.

Contoh Ordo Urodela adalah

Selasa, Maret 13, 2012

Sakit Pilek Tidak Harus Minum Obat

Ingus adalah lendir lengket berwarna bening yang berada di rongga hidung. Fungsi ingus di dalam hidung tidak dapat diremehkan. Selain berfungsi untuk membantu hidung mengenali berbagai jenis bau-bauan, ingus juga berfungsi untuk mengeluarkan benda yang tidak dinginkan oleh tubuh.

Saat kita sakit pilek, kita tidak harus minum obat flu untuk membantu mengatasinya. Sebab kalau ingus yang keluar masih berwarna bening berarti masalah kondisi tubuh sedang drop saja, solusinya banyak makan yang bergizi, minum air putih minimal 10 gelas tiap hari, dan istirahat (lebih baik tidur 8-10 jam tiap hari). Tapi jika tubuh sedang memerangi virus, ingus akan berwarna hijau atau kuning karena membawa sel-sel darah putih yang mati setelah bertempur melawan virus, termasuk virus yang sudah dibunuh dibawa keluar. Kalau ingus berwarna kuning mengental maka saat itu sakit pilek kita bisa dibantu dengan minum obat flu.

Ketika sakit pilek, tubuh sedang mencoba membersihkan diri dari virus, dalam hal ini sel-sel goblet juga berperan penting. Sel-sel goblet merupakan kelenjar yang berfungsi untuk mensekresi musin (sejenis protein), yang larut dalam air untuk membentuk lendir atau ingus. Sel-sel goblet akan menghasilkan ingus lebih banyak ketika sakit pilek. Semakin banyak ingus yang dihasilkan di hidung dan mulut dalam bentuk dahak, maka makin

Jumat, Maret 02, 2012

Cara Membangun Karakter Jujur Siswa

Cara Guru Membangun Karakter Jujur Siswa melalui Pendekatan Behaviorisme

Banyak orangtua khawatir anaknya tidak naik kelas, nilai akademik anak kurang, atau tidak lulus sekolah, tapi orangtua jarang memikirkan bahwa orangtua memiliki peran dalam membangun kejujuran anak. Di tengah banyaknya mata pelajaran yang harus dipelajari, beberapa siswa yang mendapat tekanan dari orangtua agar nilai akademiknya baik akhirnya bertujuan pada nilai akhir saja, bukan proses, sehingga terkadang mereka memilih berbuat curang, tidak jujur, misal dengan cara mencontek sembunyi-sembunyi, atau mengikuti budaya contekan massal tanpa perlu sembunyi-sembunyi. Sekolah merupakan lingkungan kedua siswa yang memiliki peran untuk membangun karakter jujur kepada siswa. Dalam hal ini, guru merupakan unsur terpenting sekolah dalam membangun karakter jujur pada siswa, dan memang guru memiliki peran penting dalam membangun budaya kejujuran akademik di sekolah. Berkaitan dengan cara membangun karakter jujur pada siswa, guru dapat menggunakan pendekatan Behaviorisme.

Pendekatan Behaviorisme

Behaviorisme atau Aliran Perilaku (juga disebut Perspektif Belajar) adalah sebuah aliran dalam psikologi yang didirikan oleh John B. Watson pada tahun 1913 yang berpendapat bahwa