Selasa, Februari 17, 2015

Cara Aman Sembuhkan Sakit Panas Bayi

sumber foto: ceritawanitaku.blogspot.com
Hari ini si kecil yang umurnya masih di bawah 1 tahun tiba-tiba sakit panas, padahal kemarin seharian sama ayah dan bundanya, bermain dan bercanda. Wajahnya yang biasanya riang berubah jadi memelas dan mudah menangis. Suhu badannya panas 37,5 derajat celcius, bahkan sempat 38 derajat celcius. Hati ayah dan bunda pun jadi sedih.

Tapi eitts ... tetap tenang dan jangan terburu-buru beri obat penurun panas ya, semisal parasetamol, mengingat obat ini juga mengandung bahaya tertentu buat bayi jika terlalu mudah memberikan parasetamol setiap kali mereka terkena sakit panas.

Mengapa? Apa bahayanya? Dan bagaimana cara aman sembuhkan sakit panas bayi?

Demam adalah bukanlah penyakit utama, kondisi ini merupakan reaksi tubuh alamiah terhadap suatu penyakit. Demam bisa pertanda tubuh sedang melawan infeksi karena suhu yang tinggi tersebut memperlambat pertumbuhan bakteri ataupun virus.

Menurut WHO, untuk anak di bawah 12 bulan, saat demam, usahakan tidak memberikan parasetamol kepadanya jika temperatur badan belum mencapai 38,5 derajat celcius.
Efeknya kurang baik buat anak jika terlalu mudah memberikan paracetamol. Baru terlihat setelah 5-6 tahun kemudian. Meningkatkan resiko terkena eksim dan asma hingga 46%.

Sebuah penelitian dipublikasikan dalam jurnal Toxicological Science, Senin (20/1/2014) menemukan, parasetamol juga bisa mengganggu perkembangan otak anak.

Tanpa obat, flu pada anak (apalagi yang asi eksklusif) bisa sembuh dengan cepat, karena penyebab penyakit flu adalah virus yang umumnya akan mereda dalam waktu 4-7 hari, dengan catatan orang-orang sekitar dia tidak terkena flu.

Tips:
  1. gempur bayi dengan ASI
  2. ibu hendaknya meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI dengan mengonsumsi makanan atau minuman yang kaya vitamin.
  3. buat ruangan hangat agar lendir bayi tidak mengental atau mengering yang hanya akan mempersulit nafasnya. Perhatikan pemakaian AC. Lebih baik kipas.
  4. jemur bayi antara jam 7.00-8.00.
  5. atau skin to skin antara bayi dengan orangtuanya (ayah atau bundanya) yang terbukti sangat baik untuk menetralisir panas si kecil. Saya sendiri sudah membuktikannya, cukup efektif menurunkan panas.
  6. lap ingus si kecil lebih baik daripada menyedotnya melalui mulut orangtua karena dikhawatirkan mulut ortu mengandung kuman.
  7. ibu yang minum obat dengan harapan obat menyalur lewat ASI? gak ngefek (cuma mitos).
  8. Pergerakan anak yang demam selama aktivitas normal tidak cukup menyebabkan demam. Memaksakan anak demam untuk tirah baring tidak efektif, tidak disenangi dan mengganggu secara psikologis. Suatu penelitian kontrol-kasus dari 1082 anak dengan demam, ditemukan bahwa tirah baring tidak menurunkan suhu secara signifikan.
  9. Penggunaan kompres air hangat di lipat ketiak dan lipat selangkangan (inguinal) selama 10-15 menit akan membantu menurunkan panas dengan cara panas keluar lewat pori-pori kulit melalui proses penguapan.
  10. ukur suhu badan si kecil menggunakan termometer. Karena terbukti mengukur suhu tubuh menggunakan tangan sangat relatif hasilnya. (baca artikel: tangan kita bukan termometer)
  11. jika demam sudah di atas 38,5-39 derajat celcius. Segera bawa bayi ke dokter (bisa dokter umum, tidak harus dokter anak). Bukan bidan, karena bukan bidangnya.

Karena di beberapa literatur yang lain ada yg ngomong 37,5 derajat celcius dan ada yang juga bilang 38,5 derajat celcius baru diberi parasetamol, maka kesimpulan saya, jika kondisi si kecil sudah di 37,5 derajat celcius, maka sudah mulai waspada. Jika tiap jamnya suhu badan bayi semakin naik mendekati 38,5 derajat celcius, maka parasetamol diberikan saat suhu tubuh antara 38-38,5 derajat celcius.

Prinsipnya, paracetamol adalah jalan terakhir.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri komentar atau masukan ya :)