Sabtu, Agustus 03, 2013

Teh dan Kopi Mengancam Kesehatan Lambung

sumber gambar: obatalamiginjal.net
Puasa baik untuk kesehatan karena bersifat detoksifikasi tubuh, permasalahannya adalah kebiasaan mayoritas orang saat berbuka puasa yang malah membuat tubuh mengalami pengrusakan secara perlahan-lahan. Salah satu kebiasaan buka yang buruk adalah saat perut masih kosong langsung mengkonsumsi teh manis (hangat atau biasa), bahkan kopi. Padahal, teh dan kopi mengancam kesehatan lambung.

Kebanyakan dari kita termakan oleh iklan dan budaya masyarakat untuk minum teh manis saat berbuka puasa, sebagaimana yang pernah saya bahas pada artikel sebelumnya tentang dehidrasi saat puasa akibat minum teh. Ternyata ada hal lain lagi yang harus kita ketahui tentang efek negatif minum teh, selain efek positifnya.

Teh memang mengandung antioksidan sejenis polifenol yang dapat mencegah dan menetralkan radikal bebas. Permasalahannya adalah bagi mereka yang sering mengonsumsi teh maka di dalam tubuhnya akan banyak mengandung antioksidan-antioksidan yang kemudian bergabung menjadi tanin. Tanin memiliki rasa sepat atau pahit, seperti ketika Anda memakan buah kesemek. Buah kesemek mengandung tanin, oleh karena itu Anda dapat merasakan ada rasa sepatnya. Tanin sangat mudah teroksidasi tergantung seberapa lama dia terkena air panas atau udara. Tanin yang teroksidasi akan merubah menjadi asam tanat. Asam tanat ini bersifat membekukan protein. Inilah yang menyebabkan mereka yang rutin mengonsumsi teh (apapun jenis tehnya), kondisi mukosa lambungnya rentan mengalami penipisan.

Dan lebih parah lagi jika meminum teh saat perut masih kosong atau sebelum makan, karena tekanan pada mukosa lambung semakin besar. Mukosa lambung adalah selaput lendir yang melindungi dinding lambung. Ketika mukosa lambung Anda ini menipis, maka Anda rentan sekali menderita tukak lambung atau maag. Mukosa lambung Anda akan semakin menipis akibat perubahan atrofi yang terjadi. Apabila mukosa lambung mulai mengalami atrofi atau penyusutan, sel-sel permukaan lambung berusaha untuk menyesuaikan dengan cara melipatgandakan diri di berbagai tempat dan menyebabkan dinding lambung menjadi bertonjolan. Oleh karena itu, perubahan atrofi yang sudah kronis pada lambung dapat dengan mudah sekali berkembang menjadi kanker lambung.

Bagaimana dengan kopi? Apalagi kopi, kopi mengandung banyak asam tanat. Dalam Konferensi Kanker Jepang pada September 2003, Profesor Masayuki Kawanishi dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Mie melaporkan penelitiannya yang berhubungan dengan efek buruk minum kopi atau teh ini. Beliau telah menjelaskan bahwa ternyata antioksidan dapat merusak DNA. Terlebih lagi, karena teh-teh yang dijual di supermarket kini dalam proses penanamannya banyak menggunakan zat-zat kimia pertanian.

Oleh karena itu, Guru Besar Kedokteran Albert Einstein College of Medicine (Amerika Serikat) Hiromi Sinya, MD memberikan saran dalam bukunya yang berjudul “The Miracle of Enzyme” (cetakan III, Agustus 2012, halaman 52): “jika Anda mempertimbangkan efek asam tanat, sisa-sisa zat kimia pertanian, dan kafein digabung menjadi satu, Anda tahu mengapa saya sangat menyarankan untuk minum air putih daripada teh”.

Nah, jika Anda terlanjur terkena penyakit pada lambung, seperti maag, hindari mengonsumsi obat-obatan yang mengandung antasida. Kandungan antasida akan malah memperparah kondisi lambung meski seakan-akan memberi kesembuhan dengan cepat. Hiromi mengatakan semakin cepat kita merasakan efek dari obat yang kita minum, merupakan pertanda obat itu semakin beracun. Sayangnya banyak sekali obat-obat yang diiklankan di televisi mengandung antasida. Banyak para dokter sekarang ini yang lebih menyarankan pada pasien penderita gangguan lambung, jika memang terpaksa minum obat, lebih baik minum obat yang berfungsi untuk melindungi dan memperbaiki mukosa pada lambung, bukan menekan asam lambung seperti antasida.

Satu hal lagi, jika Anda yang sangat ketagihan dengan teh dan tidak dapat menghentikan minum teh, maka dianjurkan untuk memilih daun teh yang ditanam secara organik, meminumnya setelah makan, dan membatasinya menjadi 2-3 cangkir saja per harinya. Yah, tapi bagaimanapun membiasakan diri meminum air putih itulah yang lebih baik untuk tubuh Anda. InsyaAllah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri komentar atau masukan ya :)