Senin, April 23, 2012

Penjelasan Terjadinya Angin dan Dampaknya

Angin adalah udara yang bergerak. Pergerakan udara tersebut terjadi disebabkan karena daerah bertekanan tinggi (suhu dingin) mendorong udara menuju ke daerah yang bertekanan rendah (suhu panas).

Penjelasan selengkapnya terjadinya angin sebagai berikut:
Jika udara dipanaskan, maka udara memuai sehingga menyebabkan berat jenis udara berkurang. Dampak dari pemasanan udara ini menyebabkan berat jenis udara lebih kecil (lebih ringan) daripada udara dingin (berat jenis lebih besar) yang ada di sekitarnya sehingga udara panas bergerak naik (berpindah ke atas). Jika hal ini terjadi, maka tekanan udara menjadi rendah karena udaranya berkurang. Udara dingin di sekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara panas yang berada di atas kemudian berangsur menjadi dingin, udara tersebut akhirnya menyusut sehingga menjadi lebih berat (berat jenis lebih besar) dan turun ke tanah. Di atas tanah udara dingin tersebut menjadi panas lagi dan bergerak naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamakan konveksi.
Sebagaimana Allah menjelaskan:
“Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.”
Al A'raaf (7) ayat 57.

Daerah yang tandus dapat diartikan sebagai daerah yang bertekanan rendah, bersuhu panas.

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan."
Al Baqarah (2) ayat 164

Angin sangat mempengaruhi kehidupan manusia, dampaknya ada yang bersifat menguntungkan manusia, dan ada pula yang bersifat mampu membinasakan manusia. Angin yang bersifat menguntungkan manusia, misalnya angin yang membawa hujan, atau angin darat dan laut yang membantu para nelayan berlayar. Dan, angin yang bersifat mampu membinasakan manusia, misalnya angin puting beliung.



Angin puting beliung, yang disebut juga oleh orang awam sebagai angin leysus, yang disebut juga sebagai angin bohorok di daerah Sumatera, atau disebut juga sebagai angin tornado di Amerika, adalah angin yang berputar dengan kecepatan tinggi yang bergerak secara garis lurus yang membentuk hubungan antara awan dengan tanah. Umumnya kecepatan angin tornado 177 km/jam atau lebih dengan rata-rata jangkauan 75 m dan menempuh beberapa kilometer sebelum menghilang dengan sendirinya. Angin Tornado di Amerika bahkan kecepatannya bisa mencapai 320 km/jam dan berdiameter 500 meter. Angin tornado –yang kecepatan anginnya lebih dari 300-480 km/jam dan lebar lebih dari 1,6 km– dapat bertahan melakukan pengrusakan di permukaan tanah sejauh lebih dari 100 km. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang dilewatinya, karena dengan pusarannya benda yang terlewati dapat terangkat dan terlempar jauh.

Angin puting beliung sering terjadi pada siang hari atau sore hari pada musim pancaroba. Awalnya terlihat awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian berkembang menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin, dan angin mulai menggoyangkan pepohonan dengan keras ke kiri dan ke kanan, kemudian disusul angin yang berputar semakin cepat dan diikuti hujan lebat bahkan hujan es. Akibat radiasi matahari di siang hari tumbuh awan hitam secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak.

Sebagaimana Allah menjelaskan:

“Dan juga pada (kisah) Aad ketika Kami kirimkan kepada mereka angin yang membinasakan, angin itu tidak membiarkan satupun yang dilaluinya, melainkan dijadikannya seperti serbuk.”
Adz Dzaariyaat (51) ayat 41-42

“Adapun kaum 'Aad maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang.”
Al Haaqqah (69) ayat 6


Sumber:
https://docs.google.com/
http://soerya.surabaya.go.id/
http://id.wikipedia.org/wiki/
Al Qur'an

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri komentar atau masukan ya :)