Pengertian Asam, Basa, dan Garam
Semua orang mengenal kata asam dari hal-hal yang rasanya asam seperti buah apel, jeruk, dan buah-buahan lainnya. Selain itu dikenal beberapa larutan asam yang sering digunakan seperti asam cuka dan asam sulfat. Pada awalnya asam cuka atau asam asetat dihasilkan oleh berbagai bakteria penghasil asam asetat, dan asam asetat merupakan hasil samping dari pembuatan bir atau anggur, dan sekarang asam cuka dapat diproduksi secara sintetis maupun secara alami melalui fermentasi bakteri. Sedangkan asam sulfat diproduksi dari belerang, oksigen, dan air melalui proses kontak. Asam berhubungan juga dengan penyakit serta masalah pencemaran lingkungan, contohnya kelebihan asam lambung dan hujan asam. Pada peristiwa hujan asam, asam sulfat merupakan komponen utama hujan asam, yang terjadi karena oksidasi sulfur dioksida di atmosfer dengan keberadaan air (oksidasi asam sulfit). Sulfur dioksida adalah produk sampingan utama dari pembakaran bahan bakar seperti batu bara dan minyak yang mengandung sulfur (belerang).
Sebenarnya banyak kegunaan asam dalam kehidupan sehari-hari misalnya asam cuka untuk memasak, asam askorbat dalam vitamin C, dan asam sulfat yang digunakan dalam aki.
Selain asam ada juga senyawa basa yang terkenal dalam kehidupan sehari-hari seperti aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida yang terdapat pada obat maag dan kalsium hidroksida atau air kapur. Basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam. Secara kimia, asam dan basa saling berlawanan.
Larutan asam dan basa dapat dibedakan melalui pengujian dengan indikator. Indikator yang sering digunakan adalah lakmus merah dan lakmus biru. Lakmus adalah suatu kertas dari bahan kimia yang akan berubah warna jika dicelupkan kedalam larutan asam/basa. Warna yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh kadar pH dalam larutan yang ada. Warna kertas lakmus dalam larytan asam, larytan basa, dan larutan bersifat netral berbeda. Ada dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut sbagai berikut. a. Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru dan dalam larutan netral berwarna merah. b. Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru dan dalam larutan netral berwarna biru. c. Metil merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna kuning dan dalam larutan netral berwarna kuning. d. Metil Jingga dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna kuning dan dalam larutan netral berwarna kuning. e. Fenolftalin dalam larutan asam berwarna - dan dalam larutan basa berwarna merah dan dalam larutan netral berwarna - .
Asam basa juga dikenal di bidang pertanian dan lingkungan hidup yaitu berkaitan dengan pH atau derajat keasaman tanah atau air. pH merupakan ukuran kekuatan asam. Nilai pH ditunjukkan dengan skala, secara sistematis dengan nomor 0-14. Basa adalah yang memiliki pH lebih dari 7, netral sama dengan 7, dan asam kurang dari 7. Pengujian pH dapat ditentukan dengan indikator universal.
Kata “asam” berasal dari bahasa Latin “acidum” atau “acid” bahasa Inggris. Kata asam ini dikaitkan dengan rasa asam dari senyawa-senyawanya. Lawan dari asam yaitu “alkali”, kata ini berasal dari bahasa Arab yang berarti abu tanam-tanaman. Senyawa alkali lebih dikenal dengan nama basa.
Menurut Rouelle (1774), basa dapat bereaksi dengan asam membentuk garam. Banyak contoh garam yang digunakan dalam kehidupan yang paling utama adalah garam dapur atau disebut juga dengan natrium klorida.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/, http://kimia.upi.edu/
belajar pendidikan, blog pengetahuan, kelas pengetahuan, knowledge blog, sekolah dasar dan menengah, KIDS GEt kNowledge, blogger, blogspot
Semua orang mengenal kata asam dari hal-hal yang rasanya asam seperti buah apel, jeruk, dan buah-buahan lainnya. Selain itu dikenal beberapa larutan asam yang sering digunakan seperti asam cuka dan asam sulfat. Pada awalnya asam cuka atau asam asetat dihasilkan oleh berbagai bakteria penghasil asam asetat, dan asam asetat merupakan hasil samping dari pembuatan bir atau anggur, dan sekarang asam cuka dapat diproduksi secara sintetis maupun secara alami melalui fermentasi bakteri. Sedangkan asam sulfat diproduksi dari belerang, oksigen, dan air melalui proses kontak. Asam berhubungan juga dengan penyakit serta masalah pencemaran lingkungan, contohnya kelebihan asam lambung dan hujan asam. Pada peristiwa hujan asam, asam sulfat merupakan komponen utama hujan asam, yang terjadi karena oksidasi sulfur dioksida di atmosfer dengan keberadaan air (oksidasi asam sulfit). Sulfur dioksida adalah produk sampingan utama dari pembakaran bahan bakar seperti batu bara dan minyak yang mengandung sulfur (belerang).
Sebenarnya banyak kegunaan asam dalam kehidupan sehari-hari misalnya asam cuka untuk memasak, asam askorbat dalam vitamin C, dan asam sulfat yang digunakan dalam aki.
Selain asam ada juga senyawa basa yang terkenal dalam kehidupan sehari-hari seperti aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida yang terdapat pada obat maag dan kalsium hidroksida atau air kapur. Basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam. Secara kimia, asam dan basa saling berlawanan.
Larutan asam dan basa dapat dibedakan melalui pengujian dengan indikator. Indikator yang sering digunakan adalah lakmus merah dan lakmus biru. Lakmus adalah suatu kertas dari bahan kimia yang akan berubah warna jika dicelupkan kedalam larutan asam/basa. Warna yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh kadar pH dalam larutan yang ada. Warna kertas lakmus dalam larytan asam, larytan basa, dan larutan bersifat netral berbeda. Ada dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut sbagai berikut. a. Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru dan dalam larutan netral berwarna merah. b. Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru dan dalam larutan netral berwarna biru. c. Metil merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna kuning dan dalam larutan netral berwarna kuning. d. Metil Jingga dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna kuning dan dalam larutan netral berwarna kuning. e. Fenolftalin dalam larutan asam berwarna - dan dalam larutan basa berwarna merah dan dalam larutan netral berwarna - .
Asam basa juga dikenal di bidang pertanian dan lingkungan hidup yaitu berkaitan dengan pH atau derajat keasaman tanah atau air. pH merupakan ukuran kekuatan asam. Nilai pH ditunjukkan dengan skala, secara sistematis dengan nomor 0-14. Basa adalah yang memiliki pH lebih dari 7, netral sama dengan 7, dan asam kurang dari 7. Pengujian pH dapat ditentukan dengan indikator universal.
Kata “asam” berasal dari bahasa Latin “acidum” atau “acid” bahasa Inggris. Kata asam ini dikaitkan dengan rasa asam dari senyawa-senyawanya. Lawan dari asam yaitu “alkali”, kata ini berasal dari bahasa Arab yang berarti abu tanam-tanaman. Senyawa alkali lebih dikenal dengan nama basa.
Menurut Rouelle (1774), basa dapat bereaksi dengan asam membentuk garam. Banyak contoh garam yang digunakan dalam kehidupan yang paling utama adalah garam dapur atau disebut juga dengan natrium klorida.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/, http://kimia.upi.edu/
belajar pendidikan, blog pengetahuan, kelas pengetahuan, knowledge blog, sekolah dasar dan menengah, KIDS GEt kNowledge, blogger, blogspot
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri komentar atau masukan ya :)