Senin, April 06, 2015

Penghambat Anak Menulis dan Solusinya

Terkadang, terlalu dini memaksakan anak memegang pensil dengan benar, seperti layaknya orang dewasa, ternyata bisa membuat masalah yang lebih besar bagi sang anak.

Ternyata kemampuan memegang pensil merupakan kemampuan yang lebih kompleks daripada apa yang sering Anda bayangkan. Seringkali, awal-awal, orang tua memberikan latihan yang terkadang ternyata latihan ini malah menjadi penghambat kemampuan anak dalam menulis. Sebuah artikel berjudul "Is your child using the pencil correctly?" yang diposting oleh komunitas ellohello.com, sebuah komunitas parenting yang memberikan beragam tips untuk tumbuh kembang anak, menjelaskan macam-macam latihan yang malah menjadi penghambat anak menulis, contohnya sebagai berikut:
1)    Mewarnai bangun datar, tidak keluar garis tepi.
2)    Menghubungkan titik-titik hingga membentuk suatu bentuk tertentu.
3)    Dan menggambar sederhana, semisal lingkaran.
Ketiga latihan tersebut sering kali diharapkan dapat mendukung kemampuan menulis anak. Dan ternyata, terkadang latihan tersebut malah menjadi penghambat anak dalam menulis huruf dan kata.

Menguasai ketiga latihan di atas menyebabkan anak lebih fokus hanya pada konten atau isi dari apa yang mereka tulis ketimbang tiga hal yang lebih penting berikut ini:
1)    mekanisme kontrol pensil,
2)    cara memegang pensil, dan
3)    kecepatan dan gerakan menulis.

Namun, rata-rata masyarakat mengabaikan ketiga hal tersebut. Ini dikarenakan masyarakat menginginkan anak-anaknya memiliki kemampuan akademisi yang lebih dini daripada pendahulunya, sehingga harus lebih dini pula menunjukkan pengetahuan mereka di atas kertas agar dapat dinilai.

Meskipun cara memegang pensil yang paling efisien adalah dengan cara “dynamic tripod grip”, cara memegang pensil dengan tiga jari, tetapi anak-anak memiliki beragam caranya sendiri, yang sifatnya bertahap, dalam memegang pensil di mana hal ini tidak membutuhkan intervensi dan modifikasi dari orang tua. Biarkanlah apa adanya, karena ini merupakan tahap perkembangan anak. Biarkanlah anak-anak melalui tahap perkembangan tersebut, sebelum mereka akhirnya berhasil atau mahir menggunakan cara memegang pensil “dynamic tripod grip” .

Berikut ini merupakan lima cara memegang pensil yang berkembang alami dari waktu ke waktu:


1) Fisted Grip (usia 1-2 tahun)
Anak-anak sering kali memegang alat tulis mereka seperti keris, menulis menggunakan seluruh lengan.
2) Digital Pronate Grip (usia 2-3 tahun)
Semua jari memegang alat tulis tetapi dengan pergelangan tangan diputar sehingga telapak tangan mengarah ke bawah menuju halaman buku. Sekarang, sebagian besar gerakan dari siku. Pada tahap ini, idealnya anak-anak bisa mulai meniru untuk membuat coretan berupa garis horisontal, vertikal, dan lingkaran.
3) Four Finger Grip (usia 3-4 tahun)
Empat jari memegang alat tulis. Sebagian besar gerakan melibatkan jari, tangan, dan pergelangan tangan yang bergerak sebagai satu kesatuan.
4) Static Tripod Grip (usia 4-6 tahun)
Ini merupakan cara transisi dalam memegang alat tulis dengan menggunakan tiga jari, di mana ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah bekerja sebagai satu kesatuan.
5) Dynamic Tripod Grip (mulai usia 6 atau 7 tahun)
Hanya menggunakan tiga jari untuk memegang alat tulis. Ini adalah cara memegang alat tulis yang ideal untuk membantu gerakan pensil secara efisien dan akurat.

Anak-anak butuh melewati tahapan-tahapan tersebut untuk meningkatkan kekuatan dan gerakan tangan, bahu, dan lengan mereka. Sehingga kemampuan dalam memegang pensilnya dapat meningkat ke tahap yang lebih baik atau lebih efisien. Kesempatan anak melalui berbagai tahap cara memegang pensil tersebut merupakan bagian penting dari perkembangan anak usia dini.

Saran bagi orangtua agar tidak memaksa anak Anda yang masih balita (toddler) untuk memegang pensil seperti anak sekolah atau orang dewasa, yaitu memegang pensil dengan tiga jari. Anda akan malah menambah masalah daripada manfaat pada anak Anda. Mengapa?

Hal ini karena ketika Anda memaksa balita memegang pensil layaknya orang dewasa sebelum kelompok ototnya berkembang, kemungkinan balita Anda akan menggunakan kelompok otot yang salah untuk mengontrol pensil meskipun seakan-akan cara memegangnya sudah seperti orang dewasa. Cara memegang ini menjadikan tulisan tangan menjadi lebih sulit dan kurang cepat sehingga aktivitas menulis menjadi aktivitas yang sangat melelahkan. Hal itu juga bisa menyebabkan anak Anda malas melakukan kegiatan mewarnai, menggambar, dan menulis karena mereka menganggap aktivitas tersebut tidak mengenakkan.

Setiap tahap memegang pensil atau crayon tergantung pada bagaimana kesiapan otot bahu dan lengan. Ketika balita Anda mengembangkan kemampuan fisiknya dengan cara melatih motorik kasarnya melalui kegiatan merayap, merangkak, memanjat, dan mendorong, otot bahu dan lengannya akan semakin kuat dan siap. Dan, ini tentu saja akan membantu anak Anda menguasai cara memegang pensil dengan benar layaknya orang dewasa. Prinsip perkembangan ini dikenal dengan “big to small” dan “proximal (dekat) to distal (jauh)”. Pada dasarnya ini berarti bahwa anak-anak mengembangkan otot-otot yang lebih besar yang ada pada badan dan lengan sebelum otot-otot yang lebih kecil yang ada pada tangan. Dan otot-otot yang lebih dekat dengan bagian tengah badan (contohnya otot bahu, otot lengan atas) berkembang sebelum otot-otot yang lebih jauh (contohnya otot tangan). Inilah sebabnya mengapa anak-anak lebih cenderung menggunakan bahu dan lengan mereka untuk memindahkan pensil, sedangkan anak yang lebih dewasa cenderung menggunakan pergelangan tangan dan jari-jari untuk memindahkan pensil.

Anak-anak mungkin tidak mengembangkan cara memegang pensil menggunakan tiga jari sampai dengan usia lima atau enam tahun. Mereka secara bertahap akan menemukan sendiri cara memegang pensil yang paling sesuai bagi mereka. Jadi janganlah terburu-buru untuk membuat anak Anda mampu menggambar dan mewarnai dengan benar. Sebaiknya doronglah perkembangan kemampuan mereka secara keseluruhan baik keterampilan motorik kasarnya maupun keterampilan motorik halusnya.

Apakah ini berarti anak saya hanya bisa belajar untuk memegang pensil dengan baik saat berusia lima atau enam tahun?
Tentu saja tidak!

Anda dapat membantu untuk mengembangkan otot-ototnya sehingga prosesnya dapat dipersingkat. Berikut ini beberapa kegiatan yang dapat mempercepat atau meningkatkan keterampilan pra-menulis:

1) mengambil manik-manik
2) bermain botol semprotan
3) menulis atau menggambar di permukaan vertikal
4) memeras spons
5) meletuskan pembungkus bergelembung (bubble wrap)
6) bermain adonan (play dough) atau sejenisnya
7) belajar membuka dan menutup tutup toples atau botol
8) menggunakan pinset untuk mengambil benda-benda kecil
9) memasukkan koin ke celengan
10) bermain jepitan jemuran
11) bermain karet gelang
12) menuangkan air dari ceret ke gelas kaca yang bening

Namun jika anak Anda tetap memiliki keterlambatan perkembangan setelah rutin melakukan kegiatan di atas sampai pada usia lima atau enam tahun, maka anak Anda membutuhkan bantuan tambahan dan dorongan. Anda dapat mengonsultasikan masalah tersebut pada para ahli untuk penanganan yang lebih khusus.

Semoga terjemahan saya atas artikel "Is your child using the pencil correctly?" di atas cukup mudah untuk dipahami. ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri komentar atau masukan ya :)