Kamis, Mei 23, 2013

Ratusan Ribu Perokok Sukses Berhenti

Peringatan bahaya merokok yang ada pada kemasan rokok
"Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin."

Telah terbukti bahwa PERINGATAN tentang BAHAYA MEROKOK yang ditulis pada kemasan rokok telah berhasil membuat 200 RIBU warga Indonesia per tahunnya akhirnya sukses BERHENTI MEROKOK.

Apakah ini berarti PERINGATAN tersebut BERHASIL menghentikan perokok? Tidak, karena mereka semuanya MATI.


Pada saat Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menghadiri deklarasi anti-rokok di Balikpapan, Rabu, 16 Januari 2013 lalu, beliau mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendapatkan data yang dihimpun Global Adult Tobacco Survey (GATS), bahwa 190.260 orang di Indonesia meninggal dunia akibat konsumsi rokok. Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menyatakan, berarti sedikitnya terdapat 200 ribu warga Indonesia penikmat rokok per tahun meninggal akibat penyakit yang disebabkan asap rokok. Jika dirata-rata, berarti setiap hari terdapat 500 orang yang meninggal akibat rokok. Fiuuh... ratusan ribu perokok benar-benar "sukses berhenti" tiap tahunnya.

Nafsiah mengatakan, saat ini terdapat 61 juta perokok aktif di Indonesia, di mana sebanyak 92 juta lainnya terpapar asap rokok. Ironisnya, sebanyak 69 hingga 78 persen mereka yang terpapar asap rokok adalah warga masyarakat usia produktif, yakni 13 hingga 15 tahun.

Jika pemerintah menghitung-hitung beban tanggungan masyarakat antara pengeluaran biaya pengobatan mereka dan pembelian rokok secara rutin tidak sepadan dengan pemasukan pajak cukai rokok. Pemasukan pajak cukai rokok Rp 55 triliun, kata Nafsiah, sedangkan beban ekonomi masyarakat yang ditaksir akibat rokok mencapai Rp 231 triliun.

Rokok memang tidak secara langsung menjadi penyebab kematian seseorang, namun rokok terbukti menjadi penyebab utama berbagai penyakit kronis. Merokok itu menyebabkan ratusan ribu orang sakit kanker, penyakit jantung bahkan menyebabkan terjadinya diabetes lebih awal. Dan bila diusut lebih lanjut oleh para dokter, penyebabnya adalah asap rokok.

Hal ini wajar karena rokok mengandung banyak zat-zat berbahaya atau beracun. Tiga zat yang paling berbahaya yang ada pada rokok  antara lain:
  1. Nikotin berupa cairan berminyak tidak berwarna yang bisa menghambat rasa lapar. Nikotin bersifat racun bagi saraf. Kadar nikotin 4-6 mg yang diisap oleh orang dewasa setiap hari sudah bisa membuat seseorang ketagihan

Rabu, Mei 15, 2013

Tugas di Tiap Tahap Perkembangan

Perkembangan manusia mula-mula berada dalam keadaan bayi dengan ciri-ciri yang khas; kemudian bertambah besar dengan ciri-ciri yang khas pula yang disebut kanak-kanak. Setelah itu menjadi anak besar (puer), lalu menjadi remaja dan akhirnya dewasalah ia. Tiap masa ditandai dengan ciri-ciri tertetu serta kecakapan dan sikap tertentu, yang disebut tahap perkembangan.

Tugas Perkembangan Manusia
Tugas perkembangan menurut Havighurst ialah tugas yang harus dilakukan dan dikuasai individu pada tiap tahap perkembangannya.

Tugas di tahap perkembangan bayi 0 – 2 tahun : berjalan, berbicara, makan makanan padat, kestabilan jasmani.

Tugas di tahap perkembangan anak usia 3 – 5 tahun : mendapat kesempatan bermain, bereksperimen, dan bereksplorasi, meniru, mengenal jenis kelamin, membentuk pengertian sederhana mengenai kenyataan social dan alam, belajar mengadakan hubungan emosional, belajar membedakan salah dan benar serta mengembangkan kata hati juga proses sosialisasi.

Tugas di tahap perkembangan usia 6 - 12 tahun : belajar menguasai keterampilan fisik dan motorik, membentuk sikap yang sehat mengenai diri sendiri, belajar bergaul dengan teman sebaya, memainkan peranan sesuai dengan jenis kelamin, mengembangkan konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, mengembangkan keterampilan yang fundamental, mengembangkan pembentukan kata hati,moral dan sekala nilai, mengembangkan sikap yang sehat terhadap kelompok social dan lembaga.

Tugas di tahap perkembangan anak usia 13 - 18 tahun : menerima keadaan fisiknya dan menerima peranannya sebagai perempuan dan laki-laki, menyadari hubungan-hubungan baru dengan teman sebaya dan kedua jenis kelamin, menemukan diri sendiri berkat refleksi dan kritik terhadap diri sendiri, mengembangkan nilai-nilai hidup.

Tugas di tahap perkembangan masa dewasa awal (18/21 – 30 tahun) : memilih pasangan, belajar hidup sebagai pasangan dalam perkawinan memulai kehidupan berkeluarga, memperkembangkan dan mendidik anak, mengelola kehidupan keluarga, menilai dan memantapkan pekerjaan, mengambil tanggung jawab sebagai warga masyarakat dan Negara, menemukan kelompok sosial bagi dirinya.

Tugas di tahap perkembangan masa pertengahan (30 – 55 tahun) :

Senin, Mei 13, 2013

Tangan Kita Bukan Termometer

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar atau bahkan merasakan panas atau dingin. Biasanya, untuk mengukur suhu suatu benda, kita hanya menggunakan perasaaan melalui indra peraba, yakni telapak tangan kita. Misalnya ketika orang tua ingin mengetahui suhu anaknya yang sedang tidak enak badan, pasti gerakan refleks orang tua langsung menempelkan tangan ke dahi atau leher si anak.

Namun pada dasarnya, tangan kita bukan termometer. Indra peraba setiap orang dalam merasakan sesuatu, terutama mengenai panas atau dinginnya suatu benda relatif berbeda, bersifat subyektif, termasuk mengukur suhu tubuh manusia. Dengan demikian, pengukuran derajat/tingkat panas atau dinginnya suatu benda menggunakan perasaan melalui indra peraba tidak selalu tepat dan bersifat relatif tergantung kecenderungan perasaan dan kepekaan indra peraba setiap individu.

Derajat panas atau dinginnya suatu benda itulah yang disebut dengan suhu. Pada uraian di atas sudah dijelaskan bahwa tangan bukan untuk mengukur suhu badan, karena hasilnya relatif. Untuk membuktikannya, lakukanlah kegiatan berikut ini!


Mengukur Suhu dengan Indra Peraba

I.    Tujuan
Menyelidiki apakah indra peraba dengan tepat digunakan untuk mengukur suhu.

II.    Alat dan bahan
  1. Tiga buah wadah/ember
  2. Air dingin (es yang sudah mencair), air biasa, dan air hangat.

III.    Langkah kerja
  1. Isilah wadah pertama dengan air hangat, wadah kedua dengan air biasa, dan wadah ketiga dengan air dingin!
  2. Celupkan tangan kananmu ke wadah pertama, kemudian celupkan tangan kirimu ke wadah ketiga. Biarkan selama satu menit dan rasakan suhunya.
  3. Angkat kedua tanganmu dari wadah pertama dan ketiga, lalu segera masukkan kedua tanganmu ke wadah kedua. Apa yang dirasakan oleh kedua tanganmu?
  4. Buatlah kesimpulan dari hasil kegiatan di atas!

Kesimpulan:
Dari kegiatan di atas dapat kita simpulkan bahwa