Partikel adalah bagian-bagian yang sangat kecil penyusun benda. Setiap benda memiliki muatan dasar yang disebut muatan listrik. Berdasarkan jenis muatannya, partikel terdiri dari proton, neutron, dan elektron. Proton adalah partikel bermuatan positif. Elektron adalah partikel bermuatan negatif. Sedangkan neutron adalah partikel bermuatan netral. Elektron dari suatu benda bisa melompat ke benda lain, contohnya ada pada kehidupan sehari-hari kita yakni saat terjadinya petir atau kilat, dan sisir yang sedang disisirkan pada rambut.
Proses Terjadinya Petir
Sebelum datang hujan, di langit terbentuk awan yang biasanya berwarna hitam. Awan hitam tersebut terdiri dari titik-titik air dan partikel es. Awan hitam tersebut mengandung jumlah muatan positif dan negatif yang sama banyak. Muatan positif berkumpul di bagian atas awan, dan muatan negatif berkumpul di bagian bawah awan. Antara muatan positif dengan muatan negatif memiliki jarak alias terpisah.
Karena bumi memiliki muatan positif, sehingga muatan negatif pada bagian bawah awan meloncat ke bumi. Muatan negatif yang meloncat terlihat seperti percikan api. Kita biasa menyebutnya sebagai petir atau kilat. Petir atau kilat termasuk contoh wujud benda PLASMA, bukan cair, gas, apalagi padat. Apa itu wujud benda plasma? Klik di sini. Cahaya yang dihasilkan oleh petir lebih terang daripada cahaya 10 juta bola lampu pijar berdaya 100 watt. Munculnya petir disertai pula dengan suara yang menggelegar. Kita biasa menyebutnya sebagai guntur.
Petir menyambar bagian bumi yang paling tinggi, misal gedung-gedung atau pohon yang tinggi. Oleh karena itu, biasanya pada gedung-gedung yang tinggi biasanya penangkal petir dipasang. Beberapa ilmuwan sering memikirkan bagaimana caranya agar petir yang memiliki kekuatan listrik yang sangat besar itu bisa menjadi salah satu sumber energi alternatif. Mengenai beberapa sumber energi alternatif lainnya yang cukup unik bisa Anda baca dengan cara klik di sini.
Listrik Statis
Sekitar 2.500 tahun yang lalu, di Yunani, Thales menemukan listrik statis. Apa listrik statis itu?
Proses Terjadinya Petir
Sebelum datang hujan, di langit terbentuk awan yang biasanya berwarna hitam. Awan hitam tersebut terdiri dari titik-titik air dan partikel es. Awan hitam tersebut mengandung jumlah muatan positif dan negatif yang sama banyak. Muatan positif berkumpul di bagian atas awan, dan muatan negatif berkumpul di bagian bawah awan. Antara muatan positif dengan muatan negatif memiliki jarak alias terpisah.
Karena bumi memiliki muatan positif, sehingga muatan negatif pada bagian bawah awan meloncat ke bumi. Muatan negatif yang meloncat terlihat seperti percikan api. Kita biasa menyebutnya sebagai petir atau kilat. Petir atau kilat termasuk contoh wujud benda PLASMA, bukan cair, gas, apalagi padat. Apa itu wujud benda plasma? Klik di sini. Cahaya yang dihasilkan oleh petir lebih terang daripada cahaya 10 juta bola lampu pijar berdaya 100 watt. Munculnya petir disertai pula dengan suara yang menggelegar. Kita biasa menyebutnya sebagai guntur.
Petir menyambar bagian bumi yang paling tinggi, misal gedung-gedung atau pohon yang tinggi. Oleh karena itu, biasanya pada gedung-gedung yang tinggi biasanya penangkal petir dipasang. Beberapa ilmuwan sering memikirkan bagaimana caranya agar petir yang memiliki kekuatan listrik yang sangat besar itu bisa menjadi salah satu sumber energi alternatif. Mengenai beberapa sumber energi alternatif lainnya yang cukup unik bisa Anda baca dengan cara klik di sini.
Listrik Statis
Sekitar 2.500 tahun yang lalu, di Yunani, Thales menemukan listrik statis. Apa listrik statis itu?