Kamis, Desember 13, 2012

Ciri-ciri Anak-anak Normal

DR. Dr. Y. Handojo, MPH menjelaskan dalam bukunya yang berjudul “Petunjuk Praktis dan Pedoman Materi untuk Mengajar Anak Normal, Autis, dan Perilaku Lain” tentang pentingnya orangtua mengetahui dan memahami perilaku anak normal. Pertama, berguna untuk mendeteksi secara dini bila anak terjadi penyimpangan perkembangan perilaku bila dibandingkan dengan anak normal. Kedua, agar orangtua bisa mengetahui sejauh mana keterlambatan perkembangan perilaku anak-anak, serta seberapa jauh target yang harus dikejar.

Perilaku adalah semua tindakan atau tingkah laku seorang individu, baik kecil maupun besar, yang dapat dilihat, didengar dan dirasakan (oleh indera perasa kulit, dan bukan yang dirasakan di hati) oleh orang lain atau diri sendiri. Jadi perilaku meliputi bicara atau suara, gerakan-gerakan atau aksi-aksi baik berupa gerakan yang beraturan maupun tidak beraturan, tertuju maupun tidak tertuju, sengaja maupun tidak sengaja, berguna maupun tidak berguna.

Semua perilaku individu pasti didahului penyebab, baik eksternal maupun internal. Penyebab eksternal dapat diperoleh dari individu lain ataupun lingkungan sekitarnya. Penyebab internal dapat berasal dari sikap dan emosi yang didasari oleh watak dan kepribadian seseorang. Setiap perilaku juga akan menghasilkan akibat, baik yang menyenangkan maupun tidak, baik bagi individu itu sendiri, orang lain atau lingkungan.

Pada artikel ini, perkembangan perilaku anak normal hanya dipaparkan dalam bentuk ringkasan berupa daftar perkembangan, namun sudah cukup untuk dipakai sebagai pedoman penilaian dan perbandingan. Berikut daftar perkembangan anak normal dari usia lahir sampai 6 tahun:

Kamis, Desember 06, 2012

Laron


Laron (alate) merupakan salah satu tahap perkembangan rayap, serangga yang hidup berkoloni seperti semut.

Rayap memiliki tiga kasta:
  1. kasta reproduksi (Raja dan Ratu)
  2. kasta prajurit
  3. kasta pekerja.


Rayap Reproduksi
Laron merupakan salah satu fase dewasa dari kasta reproduksi. Ada laron yang menjadi raja, dan ada yang menjadi ratu pada koloni rayap.

Sayap laron berkembang agar laron bisa terbang mencari pasangan kawinnya (di tempat terang). Terlebih lagi saat lubang sarangnya lembab atau kebanjiran air, hingga mereka terpaksa mengungsi. Setelah laron kawin, sayap laron tanggal (rontok) karena tidak diperlukan lagi. Laron tidak akan mati setelah sayapnya tanggal, kecuali ada predator yang memangsa atau membunuhnya.

Pasangan laron yang sudah tak bersayap ini bergandengan (sepur-sepuran...^^) mencari lubang yang dapat mereka tempati untuk kawin. Semua pekerjaan mula-mula masih mereka lakukan berdua, mencari makan, membangun sarang, menyingkirkan tanah longsor, dan menutup lubang.

Si pejantan bertugas mendampingi ratu , dan bersiap-siap membuahi. Biasanya sebelum musim hujan, pejantan membuahi sang ratu. Telur hasil pembuahan (fertilisasi) akan menetas menjadi anak-anak yang sehat dan fertil alias tidak mandul. Anak-anak ini ada yang jantan dan ada yang betina tumbuh menjadi lebih besar dibanding rayap pekerja dan prajurit, serta bersayap, dan disebut sebagai Laron .

Telur yang dihasilkan ratu merupakan hasil perkawinan dengan sang pejantan, atau bisa juga tanpa perkawinan. Untuk reproduksi, perut ratu bisa tumbuh membesar hingga panjang 5-15 cm (lihat gambar di bawah),

Kamis, Oktober 25, 2012

Asi Eksklusif Lebih Baik

Saat ini banyak sekali susu formula untuk bayi yang ada di pasar. Semua susu formula diproduksi dengan kandungan zat gizi mirip ASI. Meskipun beberapa komponen kimia ASI sudah dimasukkan ke dalam susu formula (seperti AA, DHA, prebiotik), namun masih banyak sifat dan komponen ASI yang tidak bisa ditiru oleh susu formula. Hal ini karena ASI mengandung sel-sel antibodi hidup yang tidak bisa diproduksi secara sintetis. Ditambah lagi, kandungan gizi pada ASI selalu berubah dari waktu ke waktu, bahkan kandungan ASI di pagi hari berbeda dengan siang atau malam hari. Hal itu disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan bayi. Tidak ada satu jenis susu formula yang menyamai sifat ini.

Pemberian ASI eksklusif tetap lebih baik, sebaik apapun susu formula tidak bisa menyamai manfaat menyusui dengan ASI. Susu formula juga memiliki resiko bila diberikan pada bayi. Ada beberapa kemungkinan kontaminasi dari susu formula yaitu pada susu itu sendiri maupun saat penyajiannya. Kontaminan tersebut antara lain: