Rabu, Agustus 03, 2011

Mengatasi Bau Mulut Saat Puasa

Mengatasi Bau Mulut Saat Puasa

Di bulan Ramadhan, umat muslim yang sedang berpuasa biasanya mengalami kendala bau mulut. Menutup mulut saat berbicara adalah salah satu cara agar bau mulut tersebut tidak mengganggu lawan bicara. Ada hadits yang mengatakan bahwa sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat daripada bau minyak kasturi. Saya mengimani hal ini, namun pastinya kondisi di akhirat berbeda dengan saat di dunia. Di dunia, bau mulut ya tetap bau mulut yang harus dicegah atau diatasi agar masalah ini tidak mengganggu aktivitas sosialisasi kita dengan antar manusia melalui lisan.


Sebelum berbicara mengenai cara mengatasinya, ada baiknya kita mengetahui terlebih dulu apa penyebab utamanya. Dengan mengetahui penyebab bau mulut, diharapkan pembaca bisa menambahkan saran-saran lain berdasarkan pengalamannya masing-masing yang berhubungan dengan mengurangi atau mencegah masalah bau mulut.

Penyebab umum
Faktor pertama, karena ada masalah pada gigi, seperti gigi berlubang, plak atau karang gigi dan gigi rusak/busuk. Penelitian menunjukkan 85-90 persen penyebab bau mulut disebabkan oleh adanya kelainan rongga mulut, baik karies gigi maupun infeksi jaringan penyangga gigi.

Faktor kedua, karena ada gangguan pada saluran pernapasan dan pencernaan. Kondisi lambung yang kosong untuk waktu yang lama dapat merangsang timbulnya aroma yang kurang sedap yang kemudian keluar melalui rongga mulut. Penyakit maag, gangguan hati, gangguan ginjal, penyakit diabetes yang tidak terkontrol, penyakit paru, dan sulit buang air besar juga bisa mempengaruhi bau mulut.

Faktor ketiga, karena sisa makanan dan minuman yang meninggalkan bau dan semakin meningkat saat mulut kering. Menurunnya produksi saliva (air liur) menyebabkan mulut menjadi terasa kering. Ini disebabkan karena tidak ada makanan yang masuk sehingga gerakan mengunyah hampir tidak ada, padahal gerakan mengunyah dan adanya makanan akan menstimulasi produksi saliva (air liur) yang dalam keadaan normal diekskresi sebanyak 1 – 1.5 liter per hari. Saliva mengandung enzim-enzim yang dapat membunuh bakteri patogen dengan cara merusak dinding sel bakteri. Dengan menurunnya produksi saliva, mulut menjadi terasa kering. Bakteri juga berkembang lebih pesat. Bakteri yang tinggal di mulut kita mencerna protein atau karbohidrat (dari sisa makanan) lalu menghasilkan senyawa yang mengandung belerang yang mudah menguap dan menimbulkan bau mulut. Saliva juga berguna untuk membilas sisa makanan yang berada dalam mulut dan membuatnya tertelan. Tidak adanya saliva membuat sisa makanan saat sahur tertinggal di sela-sela gigi atau di permukaan lidah dan kemudian mengalami pembusukan. Hal ini juga menyebabkan bau mulut (halitosis).

Mulut kering juga bisa diakibatkan karena efek samping dari obat penghilang rasa sakit, obat-obatan untuk depresi, obat flu, obat kejang otot, dan obat alergi. Bisa juga karena berhubungan dengan penyakit diabetes, anemia, cystic fibrosis, rheumatoid arthritis, atau tekanan darah tinggi. Kurang minum saat buka dan sahur sehingga mengalami dehidrasi juga bisa menyebabkan mulut kering.


Cara mengatasi:
  • Menyikat gigi dan permukaan lidah secara rutin dua kali sehari di waktu yang tepat, yakni setelah makan sahur dan malam sebelum tidur.
  • Jika penyebabnya adalah gangguan pencernaan atau pernafasan maka salah satu cara mengatasinya mungkin bisa dicoba mengkonsumsi minyak Habbatusauda yang dipercaya bisa memperbaiki sistem pencernaan dan pernafasan.
  • Hindari tidur setelah makan sahur dengan kondisi gigi dan mulut yang masih penuh dengan sisa makanan
  • Tidak mengkonsumsi makanan dan minuman yang beraroma tajam.
  • Perbanyak minum air putih setidaknya empat gelas ketika sahur dan empat gelas ketika berbuka.


Selamat Berpuasa ^_^

Sahl bin Sa’d radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
"Sesungguhnya di surga ada sebuah pintu yang bernama Ar Royyaan, Pada hari kiamat orang-orang yang berpuasa akan masuk surga melalui pintu tersebut dan tidak ada seorangpun yang masuk melalui pintu tersebut kecuali mereka. Dikatakan kepada mereka, “Di mana orang-orang yang berpuasa?” Maka orang-orang yang berpuasa pun berdiri dan tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut kecuali mereka. Jika mereka sudah masuk, pintu tersebut ditutup dan tidak ada lagi seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut". (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim).



Disusun dan diketik oleh: OmCan
Sumber baca sana sini:
http://kangmoes.com/
http://lifestyle.fajar.co.id/
http://budirahayu.com/
http://surabaya.detik.com/
http://oketips.com/
http://lifestyle.fajar.co.id/
http://www.berkahherbal.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri komentar atau masukan ya :)