Rabu, September 05, 2012

Summary of Narrative Text


Teks narrative merupakan jenis teks berupa cerita atau dongeng yang bertujuan menghibur pembaca. Cirri utama teks narrative adalah terdapatnya masalah (atau hal yang dianggap masalah) dan langkah yang diambil untuk merespon masalah tersebut, berupa solusi atau penyelesaian. Konten teks narrative dapat berupa cerita khayalan atau kisah nyata yang mendapatkan bumbu-bumbu perekayasa.

Teks narrative umumnya memiliki struktur:

  1. orientation, pendahuluan atau pembuka berupa pengenalan tokoh, waktu, dan tempat.
  2. complication/crisis, pengembangan konflik atau pemunculan masalah.
  3. resolution, penyelesaian konflik atau langkah yang diambil untuk merespon masalah.
  4. reorientation, penutup ungkapan-ungkapan yang menunjukkan cerita sudah berakhir, ini sifatnya optional, boleh ada boleh tidak.
  5. coda, perubahan yang terjadi pada tokoh dan pelajaran yang dapat dipetik dari cerita; sifatnya optional.


Teks narrative sering menggunakan unsur kebahasaan tertentu, antara lain:

  1. noun tertentu sebagai kata ganti orang, hewan, dan benda dalam cerita, misalnya stepmother, household, dsb.
  2. individual participant, terfokus pada kisahan partisipan (pelaku) tertentu yang spesifik.
  3. past tense, menggunakan kata kerja bentuk lampau, misalnya went, ran, ate, dsb.
  4. time connective dan conjunction untuk mengurutkan kejadian misalnya, after, before, soon, dsb.



Penjelasan versi English, kunjungi

Rabu, Juli 11, 2012

Nilai Religius Acara Televisi di Bulan Ramadhan


Acara bulan Ramadhan di televisi sekarang sudah banyak yang meminggirkan nilai religius ibadah, khususnya puasa Ramadhan itu sendiri. Bagaimana tidak, contoh:

1) jika jaman dulu host perempuan dalam acara ramadhan biasanya pakai jilbab -sekalipun sehari-harinya biasa tidak pakai- sekarang banyak host perempuan terang-terangan membuka aurat meski jelas-jelas itu acara ramadhan.

2) aturan bahwa host harus muslim dalam acara Ramadhan, sekarang tidak berlaku lagi, ada lho acara menunggu waktu buka atau imsak yang host-nya jelas-jelas non muslim.

3) isi dari acaranya pun skrg kurang mengasah nilai keimanan selama bulan ramadhan, lebih banyak pada acara hura-hura atau percakapan sia-sia.

4) ada pula ustad yang diundang lebih ke arah popularitas rating acara, bukan pada isi dakwah.

5) belum lagi banyak iklan-iklan di telivisi yang melanggar nilai-nilai keagamaan, atau setidaknya nilai kesopanan, di mana iklan-iklan ini secara tidak sadar mempengaruhi perilaku dan cara berfikir yang menontonnya setiap hari. Misalkan: iklan dari salah satu operator GSM yang menawarkan kebebasan yang sebebas-bebasnya, yang kemungkinan sampai akhir bulan ramadhan nanti iklan itu masih ada. Tahu khan iklan apa.

Meskipun begitu, masih ada kok acara-acara selama bulan Ramadhan yang bermanfaat dan bernilai religius, atau setidaknya berupa ilmu pengetahuan

Minggu, Juli 01, 2012

Renungan Zakat

Renungan Zakat melalui Konsep Kalor


Kalor adalah energi panas yang dimiliki oleh suatu zat.
Energi panas ini akan mengalir dari zat yang suhunya lebih tinggi ke zat yang suhunya lebih rendah.
Seperti mencampur air panas ke dalam air dingin, maka air panas akan membagi panasnya dengan air dingin hingga kondisi suhu keduanya seimbang.

Peristiwa tersebut merupakan ayat tersirat yang diajarkan Allah pada kita dan diwujudkan dalam bentukperintah zakat.
Umat muslim yang kaya berkewajiban membagikan sebagian hartanya kepada umat muslim lain yang miskin agar muncul keseimbangan di dalam masyarakat dan tidak terjadi kesenjangan sosial.