Senin, Maret 14, 2016

Tips Membuat Bookshelf untuk Anak

Sudah lama kami ingin memiliki rak buku atau bookshelf, namun baru kali ini kami menemukan cara membuat bookshelf yang mudah, murah, dan menarik. Koleksi buku jika diletakkan di laci-laci yang tertutup tampaknya kurang memotivasi kami untuk membaca lagi. Ini karena mata ini tidak leluasa melirik buku-buku tersebut kembali. Apalagi pas butuh, agak susah mencari-cari terlebih dulu di dalam laci.

Nah, terlebih sekarang ini kami memiliki putra yang usianya masih 20 bulan, juga mulai gemar dengan buku bacaan. Dia mulai menyenangi buku-buku cerita atau dongeng yang kami bacakan. Sesekali dia juga bertingkah seolah-olah sedang membaca buku dongeng yang sedang dia pegang ^_^. Sayang jika hobby bagusnya ini tidak didukung.

Oleh karena itu kami merasa rak buku menjadi kebutuhan kami karena manfaatnya yang cukup penting untuk anak kami, di antaranya:
  1. Mempermudah dia menemukan buku-buku cerita yang dia ingin baca (dengar) kembali. 
  2. Membiasakan diri untuk merapikan kembali buku-buku sesuai tempatnya (rak buku atau bookshelf)
  3. Mengajarkan  salah satu konsep matematika, yaitu mengelompokkan. Konsep matematika untuk anak-anak balita bukan hanya sekedar menghitung, tetapi bisa juga dengan mengelompokkan barang-barang dengan tepat, semisal buku-buku ditempatkan di rak buku, sedangkan mainan-mainan di keranjang mainan.
  4. Merangsang putra kami untuk gemar membaca. Hal ini bagi kami penting sekali. Manfaat membaca di antaranya adalah untuk perkembangan bahasanya, melatih memusatkan perhatiannya, menghubungkan informasi, serta mengembangkan kecerdasan sosial dan kognisinya.
  5. Ke depannya, rak buku tersebut bisa menjadi tempat dia meletakkan hasil karya tulisannya sendiri atau sebagai tempat buku-buku referensi untuk proyek-proyek karya dia lainnya. We hope so, insyaAllaah ... amiin.
Hal-hal tersebutlah yang membuat kami ingin segera membuat rak buku. Kami ingin memulai dari rak buku untuk anak kami yang tentunya sesuai dengan budget yang ada :D ... hehehe

Dari hasil searching kesana-kemari, ada rak buku yang cukup simple, mudah untuk dibuat, dan bagus. Rak buku tersebut menggunakan talang air. Yup, betul sekali, talang air yang biasanya untuk mengalirkan air dari genteng rumah bisa dirubah manfaatnya menjadi sebuah rak buku yang menarik.

Tutorial yang saya temukan di youtube kebetulan dari negeri paman Sam, mereka rata-rata menggunakan talang air dari bahan seng. Sedangkan di Indonesia, talang air dari bahan PVC, ada yang berbentuk setengah lingkaran dan ada yang kotak. Saya pakai yang kotak.

Bahan yang dibutuhkan:
  1. Talang air yang bagus untuk membuat rak buku adalah yang kuat dan tidak mudah melar, biasanya merek Masp*on yang bagus. Harganya Rp91.000 (per 4 meter) saat membelinya di bulan Maret 2016.
  2. Tutup talang. Setiap rak membutuhkan sepasang tutup talang.
  3. Lem PVC
  4. Sekrup untuk memasang rak talang.
  5. Fisher (jika dibutuhkan). Ini untuk menguatkan posisi sekrup di dinding.
  6. Cat minyak untuk mewarnai talang agar bagus.
  7. Manik-manik, kain flanel, dan lem tembak (jika dibutuhkan) untuk menghias rak buku.

Langkah-langkah:
  1. Ukur talang air sesuai kebutuhan panjang rak buku yang diinginkan.
  2. Sebelum memasang tutup talang, pastikan potongan talang memiliki bagian sisi kanan dan kiri yang tegak lurus. Hal ini untuk mempermudah tutup talang terpasang dan melekat sempurna saat diberi lem PVC.
  3. Kemudian lubangi talang kurang lebih 3,5 cm di bawah permukaan talang menggunakan ukuran sekrup yang akan digunakan untuk memasang talang di tembok. Saya menggunakan sekrup yang sudah dipanasi terlebih dulu untuk membuat lubangnya. Kalau Anda punya bor, akan lebih cepat lagi. Masing-masing talang akan diberi 3-4 sekrup per satu meter panjang rak.
  4. Rencanakan pada ketinggian berapa anak bisa meraih buku-buku yang dia gemari dengan mudah. Usahakan posisi rak buku yang dia gemari sejajar dengan pandangannya.
  5. Gunakan lubang sekrup yang telah dibuat tersebut untuk menandai titik lubang yang akan dibuat di tembok. Gunakan pensil atau spidol untuk menandai.
  6. Untuk lubang tembok yang kurang rapat saat dipasang sekrup, tambahkan fisher di dalam lubang tembok.
  7. Setelah talang memiliki posisi yang tepat, lepas kembali talang untuk diwarnai menggunakan cat minyak.
  8. Setelah 3-4 jam, cat biasanya sudah kering dan talang bisa dipasang kembali di tembok. Jika ingin lebih bagus lagi maka kita bisa menghiasi rak buku tersebut menggunakan manik-manik dan kain flanel.
  9. Jangan lupa rak bukunya diisi buku ... hehehe. Dan selesai.

Saat kami selesai membuat rak buku tersebut, putra kami yang barusan bangun melihat rak tersebut dan senang sekali. Buku dan mainan kereta apinya pun dimasukkan di rak buku ... oops ^_^. Setelah diberi pemahaman bahwa rak buku untuk menyimpan buku, akhirnya macam-macam bentuk buku miliknya dimasukkan di dalam rak buku. Kami mengerjakan pas malam hari dan menjelang subuh, saat putra kami masih tidur. Yah memang sengaja ingin buat kejutan kecil untukmu nak ... dari ayah dan bunda ^_^.

Sekedar tips saat membeli buku. Kalau Anda tinggal di Surabaya atau Sidoarjo dan sekitarnya, mending beli buku di Kampung Ilmu Surabaya di Jalan Semarang 55 Surabaya. Kemarin (Minggu, 13 Maret 2016), di sana kami akhirnya berhasil mendapatkan 16 buah buku ensiklopedia untuk anak hanya dengan harga Rp160.000. Artinya rata-rata buku hanya berharga sekitar Rp10.000. Jauh lebih murah daripada jika kita beli yang baru. Kondisi bukunya juga masih bagus, meski barang second alias bekas.

Sesampai rumah si kecil asyik menata buku-bukunya. Buku-bukunya dipindah-pindah dari rak yang satu ke rak yang lain ... rempong sendiri :D.
"Aku baca, aku tahu, aku berkarya"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri komentar atau masukan ya :)