Selasa, Januari 21, 2014

Alasan Salah Memilih Caesar

Pada beberapa ibu hamil memilih bedah Caesar ketimbang persalinan normal dalam melahirkan bayinya dengan alasan agar mendapatkan hari baik. Memang sih bikin unik juga tanggal kelahiran si jabang bayi, bisa dipesan lahir di tanggal atau waktu yang "cantik", misal lahir tanggal 17 Agustus, tanggal 12 bulan 12 jam 12 lebih 12 menit, atau jangan-jangan di tanggal 14 bulan 4 tahun 2014 jam 4 lebih 14 menit bakal banyak bayi yang dilahirkan caesar...hehehe... mengingat kombinasi angkanya unik juga.

Tetapi alasan tersebut di atas adalah salah. Faktanya:
  1. peruntungan bayi bukan dipengaruhi hari kelahiran, tapi salah satunya dari cara dia dilahirkan. Berdasarkan riset, risiko bayi yang lahir lewat operasi Caesar meningkat 3,5 kali lebih besar dibanding persalinan normal, yaitu risiko kematian, gangguan pernapasan, trauma, gangguan otak, dan risiko tersayat jika sayatan terlalu dalam.
  2. Persalinan normal memberi keuntungan tersendiri bagi bayi sebab di jalan lahir ia menelan bakteri dari vagina dan usus ibu yang melipatgandakan jumlah koloni bakteri di ususnya. Itu meningkatkan kekebalan tubuh bayi. Bakteri itu antara lain bakteriodes, laktobasilus, klostridium, fusobakterium, bifidobakterium, dan peptokokus. Proses transfer bakteri adalah perlindungan alamiah bagi bayi baru lahir yang tidak terjadi dalam persalinan Caesar.

Atau ada juga yang sengaja caesar karena menginginkan kepala bayinya berbentuk bundar, tidak peyang alias penceng. Alasan ini juga salah. Faktanya:
  1. persalinan normal tidak menyebabkan bayi trauma atau kepala peyang sebab saat dilahirkan, kepala bayi masih dalam proses pembentukan, tulang kepala belum menyatu, jaringan belum tumbuh, lembek, longgar, dan banyak air.
  2. Pada persalinan normal yang sulit, kadang terjadi pengumpulan cairan di bawah kulit kepala bayi, sehingga kepala terlihat bengkak, namun akan hilang beberapa hari.
  3. Kepala peyang terjadi akibat faktor keturunan atau jika setelah lahir ada tekanan terus-menerus di satu sisi kepala, misalnya akibat posisi tidur atau menyusui. Itu pun tidak perlu dikhawatirkan. Setelah usia 3 bulan bayi bisa memilih sendiri posisi tidur. Begitu tekanan di satu sisi hilang, peyang juga hilang karena tengkorak bayi tumbuh dan berkembang.
  4. Risiko trauma bayi justru lebih besar pada operasi Caesar, sebab ada risiko patah kaki/tangan, cedera/luka sayat pada kepala, muka, dan bokong.
Bedah Caesar dibenarkan hanya bila dokter menjelaskan bahwa:

Sabtu, Desember 28, 2013

Bagaimana balon udara dapat terbang?

Mengapa dan bagaimana balon udara dapat terbang di udara hanya dengan diberi panas api? Berikut penjelasannya.

Semakin panas suhu udara di dalam balon udara maka semakin rendah tekanan udara di dalam balon. semakin rendah tekanan udara maka partikel-partikel udara di dalam balon semakin renggang.

Gerakan merenggang atau saling menjauh antar partikel udara menyebabkan balon udara mengembang atau membesar. Semakin membesarnya volume balon padahal massa udara di dalam balon tetap menyebabkan massa jenis udara di dalam balon pun menjadi semakin kecil dibandingkan massa jenis udara di luar balon. massa jenis adalah massa dibagi volume. Karena massa jenis udara di dalam balon lebih kecil (ringan) dari udara di luar/sekitar balon, maka balon udaranya terbang melayang deh. :)

Penjelasan sederhana di atas semoga dapat membantu Anda dalam memahami prinsip kerja balon udara. Di bawah ini gambar-gambar untuk memperjelas cara pemberian panas api pada balon udara.

Kamis, November 21, 2013

Perubahan Sifat Benda

Berikut ini penyebab perubahan sifat benda. Hal-hal yang menyebabkan sifat benda berubah antara lain:

Pemanasan
  • benda cair dipanaskan menjadi padat, contoh: telur digoreng menjadi padat.
  • benda padat dipanaskan menjadi cair, contoh: keju yang dipanaskan menjadi cair.
  • benda cair dipanaskan menjadi gas, contoh: air direbus menjadi uap air.

Dibiarkan di udara terbuka (diangin-anginkan, didinginkan)
  • benda padat diangin-anginkan menjadi gas, contoh: kapur barus.
  • benda padat diangin-anginkan menjadi cair, contoh: es batu.
  • benda cair diangin-anginkan menjadi padat, contoh: larutan agar-agar, cat, darah.

Pembakaran
  • padat keras menjadi rapuh ketika dibakar, contoh: kayu yang dibakar.

Pemasakan
  • tempe mentah jika dimasak menjadi matang, warna dan baunya juga berubah.



Ada beberapa penyebutan dalam perubahan wujud benda: