Selasa, Februari 19, 2013

Mengapa Mobil Mogok Saat Melintasi Rel

Mengapa mobil mogok saat melintasi perlintasan rel kereta api? Bukan karena perlintasan rel kereta api tersebut kurang sesajen, tetapi karena adanya medan magnet yang cukup besar sehingga bisa mematikan putaran mesin mobil. Walhasil, mobil mogok tepat di atas perlintasan rel kereta api. Medan magnet tersebut dihasilkan oleh pergesekan roda kereta api dengan rel, dan kemudian medan magnet yang dihasilkan tersebut menyalur melalui rel.

Fakta adanya medan magnet tersebut dibenarkan dosen Teknik Mesin Institut Teknologi Surabaya (ITS) Dr Ir Djoko Sungkono MEng SC. Djoko menjelaskan bahwa roda KA dari baja berjenis ferritic (ferritic = bermedan magnet) mempunyai medan magnet yang sangat kuat. Sifat kemagnetan pada baja ferritic itu adalah yang terbaik dibanding jenis baja lainnya. Baja jenis ini sengaja digunakan agar kereta api dapat berjalan stabil di atas rel, mengingat kereta api biasanya melaju dalam kecepatan tinggi.

Perputaran roda kereta api yang sangat cepat dan tinggi itulah menyebabkan medan magnet akan maju lebih dahulu. Medan magnet tersebut sudah dapat dirasakan di perlintasan rel kereta api meskipun kereta api masih berjarak 1,5 km, dan semakin mencapai puncak kekuatannya ketika kereta api berjarak 600 meter sebelum perlintasan. Pada jarak 600 meter itulah, jika ada mobil yang melintas di atas rel, maka medan magnet tersebut dapat mematikan mesin mobil secara mendadak.

Berdasarkan teori medan magnet, kendaraan berbahan bakar bensin lebih rentan mogok di atas perlintasan rel kereta api, dibandingkan kendaraan berbahan bakar solar. Hal ini disebabkan kendaraan berbahan bakar bensin masih menggunakan platina dan CDI. CDI (Capacitor Discharge Ignition) atau Sistem Pengapian Kondensator merupakan salah satu jenis sistem pengapian pada kendaraan bermotor yang memanfaatkan arus pengosongan muatan kondensator, guna mencatu daya kumparan pengapian. Sistem pengapian CDI menggunakan pencatu daya dari dinamo.

Dinamo tersebut menghasilkan medan magnet yang selanjutnya menggerakkan mesin mobil. Namun saat terkena medan magnet besar, pengapian CDI ini akan terpengaruh, sehingga mesin bisa mati. Nah, bila mesin tersebut mati maka akan sulit untuk dihidupkan lagi karena kekuatan aki dari mesin berbahan bakar bensin masih 12 volt, berbeda dengan mesin berbahan bakar solar yang memiliki kekuatan aki di atas 12 volt.

Djoko menambahkan bahwa sebenarnya medan magnet yang kadang menjadi pemicu kecelakaan itu semestinya bisa diantisiapasi oleh pihak PT Kereta Api Indonesia dengan cara membuat ground yang menghubungkan rel dengan tanah, sehingga medan magnet dapat hilang.


Lantas, bagaimana agar bisa terhindar dari masalah seperti itu?
Taati peraturan lalu lintas. Berhentilah menerobos saat palang perlintasan kereta api akan ditutup. Kalau sudah terlanjur, segera ubah tuas transmisi pada posisi gigi netral, lalu keluar dan dorong kendaraan Anda keluar dari perlintasan rel. Jika waktu tidak mencukupi, maka ambil langkah seribu alias kabur, tinggalkan saja kendaraan Anda.



sumber gambar:
news.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri komentar atau masukan ya :)